CHAPTER 8

4 0 0
                                    

Pandu menghentikan mobilnya di sebuah taman yang indah dan nyaman, Dosen muda yang tampan itu berharap Cinta kekasihnya bisa menikmati suasana asri taman itu, dan bisa lepas sejenak dari kesibukannya. Iya, Cinta sangat sibuk akhir-akhir ini menyiapkan skirpsinya. Ditambah dengan pekerjaan rumah yang tak bisa berkompromi, Cinta harus tetap mengurus rumah, memasak makanan dagangan, dan mengurus kafe. Tak ada kesempatan untuk bersantai sejenak, ibu tirinya yang julid dan sinis tak akan membiarkannya. Wanita itu sangat pintar menyindir, dan punya banyak kalimat julid yang ampuh untuk membuat Cinta merasa tak nyaman di rumah. Padahal sebenarnya si introvert berotak romantis itu, lebih suka di rumah saja, dia juga tak suka banyak bicara. Jika ada sedikit waktu luang, Cinta akan menggambar desain pakaian wanita yang disukainya. Hanya bersama Pandu Cinta sesekali pergi keluar, maklum, Pandu adalah pacar pertama Cinta, dan ayah Cinta sudah merestui hubungan Cinta dan Pandu. Cinta berusaha tak tertekan, menahan bete dan kesabaran sepanjang waktu menghadapi sikap ibunya. Dia tak mau melawan ibu yang dicintai ayahnya, dan memberinya seorang adik yang sangat disayanginya.

Pandu dan Cinta memasuki taman sambil berpegangan tangan, mereka berjalan-jalan menikmati suasana, menikmati kebersamaan mereka. Pandu sangat bahagia melihat Cinta yang sangat dicintainya, tertawa dan berlari berkeliling. Cinta menarik tangan Pandu, mengajak lelaki karismatik itu berlalari bersamanya. Pandu bangga menjadi orang yang membahagiakan Cinta, wanita cantik bermata indah yang membuatnya merasa menemukan cinta sejati. Tak ingin cinta ini terluka, tak sabar menjadikan Cinta milikkya seutuhnya, membawa Cinta keluar dari rumah yang sering membuatnya tertekan. Pandu ingin menjadi pelindung Cinta selamanya, menjadi satu-satunya orang yang mencintai dan dicintai Cinta...

Fay keluar dari kantornya bersama Dody saudara angkatnya, dan Yuda sepupunya. Badboy keren, tajir melintir itu baru saja mengikuti anjuran papanya untuk mulai mengurus perusahaan mereka. Walau pergi ke perusahaan masih sekedar suka suka saja, tapi Bima sudah bangga dengan anak tunggalnya itu. Sebenarnya Bima selalu bangga sama Fay, bahkan walaupun Fay belum mau mengurus perusahaan, walau Fay sering membuat masalah. Karna pada kenyataannya, ayah dan anak itu sama-sama badguy, jadi saling mengerti, dan saling menyayangi.

Fay, Dody dan Yuda, masuk ke mobil. Dody si coolman yang selalu menyetir. Mereka segera meninggalkan tempat itu.

"Kemana nih, apa kita langsung pulang?" tanya Dody.

"Eh men, masih sore! apa ada ujian besok?!" ejek Yuda.

"Cari tempat yang nyaman, pusing gue!" kata Fay si leader.

Mobil mereka pun melaju mencari tempat yang dimaksud Fay. Dody merasa tau tempat itu, dia membawa Fay dan Yuda ke sebuah taman yang ternyata sama dengan taman yang didatangi Cinta dan Pandu. Apakah orang yang saling tidak kenal akan bertemu?

Ketiga cowok itu bersantai sejenak sambil bercanda, di bawah pohon rindang. Yuda tiduran di rumput, Fay duduk di bangku taman dengan santai sambil menikmati minuman kaleng yang ada ditangannya.

"Aku cari toilet dulu, ya?!" kata Dody.

"Hmm." Fay hanya menjawab dengan gumaman.

Fay bangkit dari duduknya, melihat pemandangan sekeliling. Tiba-tiba Fay melihat sepasang muda-mudi yang sedang asyik pacaran, di tempat yang agak tersembunyi. Timbul pikiran usil di benak Fay, dia memberi kode pada Yuda.

"Apa?" tanya Yuda tak mengerti. Fay menunjuk pasanagn yang sedang kencan itu, mereka tersenyum nakal.

Sementara itu Cinta dan Pandu berjalan bergandengan tangan dengan mesra, mereka tersenyum bahagia. Cinta meresa perasaannya jadi lebih baik, Pandu benar dengan membawa Cinta refresing sejenak, Cinta merasa lebih fres sekarang. Mereka melihat bangku taman, Pandu mengajak Cinta duduk di sana.

CINTAWhere stories live. Discover now