Treasure #01

384 100 97
                                    

Pernah mendengar sebuah mitos bahwa cinta sejatimu bisa ditemukan saat memasuki bangku SMU? Mungkin sebagian orang mempercayainya, namun tak sedikit pula yang mengabaikannya. Bagi kalian yang baru saja menemukan cinta pertama di bangku SMU mungkin mitos itu akan cukup membuat kalian percaya bahwa dia lah cinta sejatimu. Namun bagaimana jika kalian harus pupus sebelum berkembang? Tentu yang ada hanyalah sebuah keputus asaan.

Nampaknya mitos “cinta sejati” turut berlaku untuk Amelia. Cintanya yang baru saja berkembang berkat kehadiran Galang membuatnya yakin bahwa ia lah orangnya. Sosok yang peduli, dewasa, dan penuh tanggung jawab. Galang pun tak ragu untuk menciptakan suasana nyaman antara dirinya dengan Amelia.

Suasana seperti teman, bukan lagi sebatas kakak kelas dengan adik kelas. Semua mulai tampak indah merekah di mata Amelia. Hampir setiap hari senyumnya merekah cerah dan rona di wajahnya semakin terpancar berkat kehadiran Galang.

“Yaudah kamu tidur ya. Besok pagi aku jemput. Good Night,” ucap seseorang yang sedang berbincang di ujung telepon dengan Amelia.

“Okey Galang, Night,” balas Amelia.

Selama hampir satu semester Amelia menjalani masa SMUnya, tak sedetik pun harinya tak indah semenjak ada Galang di kehidupannya. Hampir 24 jam hidup Amelia berada di dekat Galang. Saat di sekolah mereka bertemu, lalu malam harinya mereka selalu menyempatkan bertukar kabar walau hanya lewat sambungan udara.

Sesaat setelah Amelia mengakhiri sambungan teleponnya, sebuah pesan singkat masuk ke ponsel pintarnya. Tertera jelas nama Satpam Arkana, ya sahabat kecilnya itu mengiriminya sebuah pesan singkat. Tanpa berfikir panjang Amelia membuka isi pesan dari sahabat sekaligus tetangganya itu.

Satpam Arkana: 10.30pm
Besok bareng gue gak Mel?

Amelia: 10.31pm

Enggak deh Na. Gue dijemput
Galang dong hahahhaha

Satpam Arkana: 10.31pm
Idih, ati-ati lo Mel

Amelia: 10.32pm
Apaan, sih lo Na, selalu bilang kaya gitu bikin gue parno aja! Udah ah,
bye mau tidur gue!

Amelia yang tak sabar menanti datangnya esok hari memutuskan untuk segera tidur. Tak lupa ia memasang alarm untuk membangunkannya esok hari agar tidak terlambat karena Galang akan menjemputnya. Tentu sebelum Galang tiba, ia harus sudah siap dengan segala persiapannya.

Keesokan harinya tepat pukul 06.30 Galang tiba di rumah Amelia dengan mengendarai sedan putihnya. Tak lupa jaket hitam casual ia kenakan sebagai ciri khas penampilannya. Penampilan yang simple namun tetap terlihat trendy membuat sosok Galang semakin sedap dipandang mata. Galang pun menunggu Amelia di ruang tamu sembari berbincang bersama ibunda Amelia. Tak lama kemudian Amelia telah siap untuk berangkat dan tak lupa mereka pun berpamitan kepada ibunda Amelia.

Di sebelah rumah Amelia, sahabat kecilnya terlihat sedang bersiap menuju ke sekolah. Melihat gerbang rumah Amelia yang tidak seperti biasanya, kali ini terbuka lebar. Bahkan dari luar pun Arkana dapat melihat jelas bagaimana situasi rumah itu sekarang.

Dari depan gerbang Arkana sibuk mengamati mobil siapa yang sepagi ini sudah ada di halaman rumah Amelia. Lalu sesaat Arkana pun teringat akan pesan Amelia semalam bahwa ia akan berangkat bersama Galang. Dan benar saja, tak lama setelahnya Amelia keluar bersama Galang. Terlihat sahabat kecilnya tersenyum lebar lalu masuk ke dalam mobil Galang.

“Bro, duluan ya!” sapa Galang dari dalam mobil sedannya.

Arkana yang masih berada di atas kuda besinya hanya mengangguk menjawab Galang. Sedangkan Amelia, sahabatnya hanya tersenyum simpul ke arahnya tanpa mengucapkan sepatah kata.

Bait Pertama (A Novel)Where stories live. Discover now