Mengingat 15.

17.8K 2.7K 1.6K
                                    




Mengingat 15.

"Cause we lost it all,

Nothing lasts forever,

Sorry, I can't be... Perfect."

Rumi Perfect, Batujajar

❀❀❀❀

ARDAN

Masih di Bandung, siang hari.

Di Jalan Otto Iskandardinata, gak jauh dari Gang Kebon Karet, ada toko roti tua yang udah ada dari tahun 1954. Namanya Toko Roti Sidodadi.

"Waaaah! Kapan lagi roti Smoked Beef Keju harganya cuma empat ribu lapan ratus!" Gue udah tau reaksinya bakal seheboh itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Waaaah! Kapan lagi roti Smoked Beef Keju harganya cuma empat ribu lapan ratus!" Gue udah tau reaksinya bakal seheboh itu. Meskipun kayaknya kita baru banget kenal, tapi gue mulai bisa menghafal reaksinya terhadap hal-hal tertentu.

"Yang paling enak di sini roti keju."

"Lo demen banget keju ya? Di Jakarta juga lo suka si cheese cake-cheese cake itu," komentarnya sambil menunduk, fokus mengamati rangkaian roti yang berjejer di etalase satu per satu.

"Gak juga."

I used to hate cheese a lot.

A lot.

Rasanya aneh dan bikin eneg. Dibanding makan yang asin-asin, gue lebih suka makan yang manis. Makanya gue suka cokelat.

Tapi semenjak Bokap ngajak gue ke sini, dan bilang kalau gak ada roti keju di tempat lain yang bisa seenak di Toko Roti Sidodadi, gue jadi suka banget sama roti atau kue apapun yang rasanya keju.

Itu yang bikin gue akhirnya juga suka banget sama cheesecake di Taman Suropati.

"Terus kalo gak suka kenapa lo makannya keju mulu?" tanyanya lagi.

"Gak tau. Suka aja." Gue sempat sedikit melirik ke arahnya, karena gue tau dia gak suka jawaban kayak gitu.

"Kalo gue jadi suka keju karena dulu pernah punya mantan juga suka banget sama keju."

Dan dia melakukannya lagi.

Gue gak tau dia sengaja melakukannya atau gak, tapi semua yang dia ucapkan sangat relatable sama gue sampai gue ngerasa kita adalah dua orang bernasib sama yang cuma beda badan.

"Padahal gue sukanh cokelat. Abis menurut gue rasa keju tuh aneh aja."

Sama lagi.

"Smokef Beef ya dua! Sama yang rasa cokelat satu hehe," dia menyodorlan uang ke arah kasir dan gue masih menatapnya dalam diam.

Layak DiingatWhere stories live. Discover now