Berakhir Dulu.

24.2K 2.2K 1.9K
                                    

Berakhir Dulu

Tapi dia adalah suara pada kesunyian,

Yang mengisi sepi menjadi banyak samar

Ramai tanpa disemai

Menyentuh tanpa disentuh

Aku adalah kesunyian yang mendengar suara,

Sebab dunia adalah kebaikan,

Begitu dia berkata.

- Untuk Ardan, Rumi, dan semua ingatan mereka.

❀❀❀❀

RUMI

Yang menyebalkan menjadi seorang anak dalam sebuah keluarga adalah,

Lo gak pernah bisa memilih.

Apapun.

Entah orang tua lo masih bersama, atau berpisah dengan alasan abu-abu yang gak pernah lo ketahui kepastiannya.

Jawaban mereka cuma, "Kami udah gak cocok lagi.."

Tapi lo yang bahkan terlalu kecil untuk memahami kenapa lo bisa lahir ke dunia ini tanpa diminta, gak akan pernah mengerti kenapa sepasang manusia yang udah berjanji di hadapan Tuhannya masing-masing untuk sehidup-semati bisa berpisah dengan alasan sesederhana, "Kami udah gak cocok lagi.."

Sama seperti gue yang gak pernah diberi kesempatan untuk memilih,

Apakah gue ingin ikut Mama atau Papa.

"Pa.."

"Hmm?"

"Papa pernah nyesel gak?"

Aries is brutally honest.

Sometimes we got so much hate for saying the truth, tanpa pernah mikirin perasaan orang sama sekali. Padahal bagi Aries, mikirin perasaan orang itu adalah perkara sulit yang gak perlu dilakuin juga. Capek kali ngertiin semua orang, ngertiin diri sendiri aja susah.

Tepat ketika Mama meninggal dan Papa datang lagi ke hidup gue, dia sempat bertanya apakah gue merindukannya.. Dan jawaban gue adalah enggak.

Gue gak pernah merindukan Papa karena gue bahkan gak tau rasanya gak merindukan Papa.

Papa terlalu jauh untuk gue yang udah dia tinggalkan sejak umur 4 tahun.

Sepanjang tahun hingga gue udah berumur 22 begini, gue gak tau bagaimana rasanya memiliki Papa di sisi gue. Gue juga gak tau gimana rasanya bisa menjadi seorang anak yang berada di sisi Papa.

"Banyak." Namun sekarang, ketika gue dan Papa sama-sama udah memaafkan 20 tahun perpisahan kami yang berat, keadaan seolah bilang kalau ini cuma masalah kesempatan. "Papa banyak penyesalan."

Kesempatan untuk bisa memiliki waktu lebih lama. Untuk Papa, dan untuk gue.

"Papa menyesal udah kasih semua hal supaya bisa jadi pilot..." Papa tersenyum pahit menatap jendela hotelnya seperti biasa. "Mungkin dengan begitu.. Papa bisa lebih rela mendahulukan hal lain selain pekerjaan Papa... Keluarga misalnya."

Gue gak pernah bisa membenci Papa karena perceraiannya dengan Mama bukan karena orang ketiga yang berasal darinya.

Gue gak bisa membenci Papa karena gue gak tau penderitaan apa yang dia rasakan untuk menjadi seorang pilot dulu sampai-sampai dia gak bisa merelakannya begitu aja, dan keluarganya harus runtuh.

Layak DiingatWhere stories live. Discover now