Part 22

466 47 5
                                    

Victoria beserta kedua orang dari kawanan lainnya berlari membelah hutan dengan cepat, mereka bertiga mendapatkan tugas dari sang Alpha, meski Victoria cukup dibenci seisi pack namun ia adalah seorang petarung yang handal spesialisnya adalah menyusup dan memecah musuh. Setelah cukup lama berlari mereka tiba di dekat perbatasan hutan Lavalthon. Victoria, Marcus, dan Jenah kemudian kembali bertransformasi ke dalam wujud manusia mereka masing masing sampai di sini mereka tidak bisa menggunakan wujud serigala mereka untuk masuk ke dalam wilayah Hutan Lavalthon.

Victoria menggeledah tas yang ia bawa jika kalian bertanya tanya bagaimana Victoria membawa sebuah tas dalam wujud serigalanya ia membawanya dengan cara mengigitnya. Tangan Victoria mengeluarkan beberapa botol ramuan sihir yang sebelumnya ia dapatkan dari Alida setelah membaginya ke dalam takaran botol yang lebih kecil sesuai kebutuhan. Victoria menyerahkan kedua botol lain pada Marcus dan Jenah mereka meneguk ramuan masing masing dalam sekali tenggak, perlu diketahui bahwa Marcus dan Jenah adalah pasangan. Setelah meminum ramuan tersebut beberapa saat kemudian efeknya kemudian muncul secara perlahan Marcus dan Jenah merasa takjub mereka semua terlihat berbeda dari sudut pandang masing masing, mereka memiliki mata yang sama seperti makhluk penghisap darah itu bahkan bau tubuh mereka dan aura mereka sebagai werewolf turut berubah sempurna layaknya para Vampire.

'Ramuan yang bagus.' Batin Victoria ia harus mengakui Alida adalah penyihir yang handal sepertinya. Tanpa membuang waktu lagi mereka bertiga memasuki wilayah hutan Lavalthon, hutan ini sangat suram dengan kabut gelap mengelilingi setiap sisi hutannya jika manusia biasa yang memasuki daerah ini mereka tidak akan bisa melihat apapun karena kegelapan menyelimuti hutan Lavalthon meski matahari di atas langit sesungguhnya bersinar terik. Namun ini bukan masalah bagi mereka kaum Immortal yang dianugerahkan penglihatan yang luar biasa.

Victoria, Marcus, dan Jenah berjalan dengan mereka mengandalkan indra penciuman mereka yang tajam sebagai petunjuk arah. Marcus dan Jenah tidak menyadari gelagat aneh dari Victoria karena terlalu fokus mewaspadai sekitar mereka tanpa menyadari sesungguhnya bahaya ada di dekat mereka. Victoria seakan gelisah dan terus melihat sekeliling seakan menunggu seseorang atau sesuatu entahla, sudah cukup dalam mereka memasuki wilayah Lavalthon tapi entah kenapa mereka tidak melihat satupun kaum itu di sini. Marcus sedari tadi memandang sekitar nya dan memandang ke atas pepohonan yang mereka lalui takut kalau kalau musuh bersembunyi dan sudah mengintai mereka sedari tadi di atas namun aneh mereka tidak mendapati keberadaan musuh satupun.

Hingga kemudian perjalanan mereka terhenti saat tiba tiba sosok Vampire menghadang jalan mereka, entah dari mana munculnya Marcus dan Jenah berusaha bersikap tenang dan bersiaga. Di lihat dari baju yang ia pakai Vampire itu ia adalah seorang prajurit sebuah pedang bahkan terlampir di pinggangnya. Marcus maupun Jean menelan salivanya gugup, akankah mereka berhasil atau justru penyamaran mereka diketahui.

"Kau tidak bisa masuk lebih dari ini." ujar Vampire itu dia terlihat cukup tenang seakan sebuah penyusupan ini bukanlah sesuatu yang mengagetkan bagi nya. Atau mungkin ini pengaruh dari ramuan sihir Alida.

"Kami berasal dari wilayah utara dan kudengar penguasa kalian mengizinkan siapapun untuk masuk ke mari. Kami ingin tinggal di sini jika kalian mengizinkan sinar matahari begitu terik di luar sana." Marcus mencoba bersandiwara. Sedangkan Victoria mengepalkan tangannya erat ia mengenali sosok Vampire itu dan begitu pula sebaliknya Chris menyeringai seakan mengejek rupa penyamaran Victoria. Chris bukan Vampire yang mudah dikelabui penyamaran dengan ramuan sihir seperti ini bisa ia ketahui indra penciumannya berkali kali lipat lebih peka ketimbang Vampire lain dalam kawanannya itulah keistimewaan Chris. Bau rempah rempahan sihir tercium pekat di hidung Chris dari jarak sedekat ini.

"Sandiwara mu jelek sekali, Kukira kau akan menemuiku seorang diri Victoria ternyata kau membawa teman. Apa mereka ada di pihak yang sama denganmu?" Marcus dan Jenah menatap Victoria kaget bagaimana mungkin Vampire ini mengenali sosoknya di bawah pengaruh ramuan sihir?

The Great LunaWhere stories live. Discover now