part 7

1.2K 101 6
                                    

Libertus Pov~ 

Tap.. tap...tap..

Langkah kakiku memecah keheningan koridor yang ku lewati, pagi ini Alpha memanggil kawanan untuk berkumpul di aula pertemuan. Aku sudah menduga panggilannya itu untuk membahas sesuatu mengenai Elf itu tapi tak pernah ku tebak bahwa sang Alpha memberikan perintah yang terdengar seperti bukan dirinya. Bahkan Alpha Nyx, jiwa wolf dari Keitel secara mengejutkan mengambil alih tubuh Keitel hanya untuk membantah perkataan Victoria bahkan saat itu tatapan matanya penuh amarah tertuju pada gadis berambut sebahu itu.

Tatapan amarah yang tak pernah Alpha Nyx tunjukan sebelumnya. Bahkan dalam pertarungannya sekalipun. Ini aneh, kenapa dia merasa begitu marah ketika Victoria berkata lantang seperti itu? bukan Victoria namanya jika segala perkataan yang keluar dari bibir hina itu tidak terdengar menyebalkan. Lagipula ini bukan pertama kalinya victoria berbicara selancang itu di dalam diskusi terutama pada sang Alpha.

"Apa kau tidak sadar Libertus?" Tall, jiwa wolf ku tiba-tiba membuka suaranya. Akupun menghentikan langkah kakiku seketika, Apa maksud dari perkataan Tall di sini.

"Pikirkanlah, satu-satunya hal yang bisa meluluhkan Hati dan sikap Alpha kita yang keras sekeras batu itu.. hanyalah karena seseorang." Tall seperti berusaha bermain tebak kata di sini.. membuatku semakin penasaran kemana arah pembicaraanya ini.

"Jangan berbicara memutar Tall, apa masudmu?" jawabku.

"Satu satunya yang bisa menjinakan sifat sosok Werewolf kejam satu itu hanyalah takdirnya, Hidupnya, Belahan jiwanya. Mate." Degh! mendengar perkataan dari Tall aku tersentak kaget. Bagaimana mungkin!? yang tengah mereka bicarakan ini adalah tentang sosok sang Luna!?

"Kau gila, Alpha tidak mungkin tidak mengatakan sesuatu padaku jika hal itu menyangkut masalah Luna dari Pack ini. Apalagi jika ia sudah menemukan Lunanya.. mustahil kurasa spekulasimu salah besar Tall." Kurasakan Tall menghela nafasnya berat merasa kesal.

"Yahh, kau coba saja cari tau sendiri." Tall memutus Mindlink kami secara sepihak. meninggalkan ku dengan segala keraguan yang kini menyerang benakku. Ditengah tengah itu semua, tiba-tiba saja aku merasakan suatu getaran energi yang terasa asing dari salah satu ruangan yang hendak ku lalui. Ruang makan.

tanpa pikir panjang akupun melangkahkan kakiku cepat.. hatiku seakan tergelitik untuk pergi ke arah di mana energi asing itu ku rasakan dan sinilah kakiku berhenti, di depan pintu sebuah ruangan yang mana semua orang tau betul ini adalah Ruang Makan Alpha. Apa yang dilakukan gadis Elf itu di sini? Cukup lama aku mengamati sosok gadis berambut perak tersebut yang nampak tengah menatap salah satu telapak tangannya yang melepuh entah karena apa. Dan yang membuatku terperangah selanjutnya adalah secara tiba-tiba muncul cahaya bewarna biru menguar dari telapak tangan gadis tersebut. Energi unik itu menyelimuti lukanya, apa ini kekuatan dari seorang Elf? apakah mereka semua memiliki kekuatan seperti itu? penyembuhankah? seberapa besar kekuatan yang mereka miliki. Batinku bertanya-tanya.

tapi aneh.. setelah mengerahkan kekuatannya telapak tangnnya masih tatap seperti itu. Lukanya tidak hilang dan ketika aku mengalihkan tatapanku pada wajahnya nampak sekali ekspresi yang menyayat hati bagi siapapun yang melihatnya tercetak jelas di sana. Sedih, Khawatir, penderitaan, dan yang paling terlihat adalah Sarat akan perasaan Bersalah.

'Aneh, perasaan macam apa ini? kenapa aku merasa bersimpati pada makhluk asing itu?' hatiku seakan ikut merasa sesak setelah melihat wajah gadis Elf itu entah kenapa, tak ingin berada di sana lebih lama lagi Akupun membalikkan badanku dan melangkah pergi meninggalkan tempat yang menyesakkan itu dengan secuil rasa bersalah yang entah aku sendiri tak mengerti kenapa.

The Great LunaWhere stories live. Discover now