Mr. Ice XIX

9K 1.6K 419
                                    

❄️⛄❄️

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

❄️⛄❄️

Siap-siap ya, part ini tuh tembus 2000 word lebih dikit.

+ Flashback soalnya

=============

11 tahun lalu

Mengawali pagi minggu yang cerah ini, Beomgyu hanya bersantai, sambil ungkang-ungkang kaki saja di bangku panjang halaman depan rumahnya.

Dia bosan.

Biasanya kalau bosan seperti ini, Beomgyu akan mengajak papi dan Maminya bermain di halaman rumah. Seperti bermain bola basket, bermain kejar-kejaran, bermain petak umpet, bermain masak-masakan, dan sebagainya.

Tapi dia bosan juga kalau saat bosan hanya bermain dengan orangtuanya terus.

Beomgyu tidak punya teman, karena kebetulan sekali di kompleknya ini tidak ada anak yang seumuran dia. Adanya anak-anak di atas usianya, dan mereka itu termasuk anak-anak paling nakal di komplek sini, jadi Beomgyu tidak mau bermain dengan mereka. Yang ada nanti dia malah jadi korban bullying karena jadi yang paling piyik sendiri diantara yang lain.

"Gyu bocan, Gyu pengen main. Tapi cama ciapa? Gyu bocan kalo main cama Papi Mami teluc."

Kamus piyik 5 taon:

S = c
R = l
Ngga = ndak

Ngokhey?👌

Beomgyu mengerucutkan bibirnya. Coba saja kalau di komplek ini ada anak seumurannya, pasti sudah dia ajak baku han--main bareng maksudnya.

Entah pikiran darimana, si kecil itu tiba-tiba turun dari bangku yang hampir setengah jam ia duduki, dan kaki kecilnya dilangkahkan menuju garasi rumahnya.

Di dalam garasi terdapat dua buah mobil kesayangan papi Beomgyu yang masing-masing berwarna merah dan putih.

Eits, tapi bukan kedua mobil mahal itu yang menjadi objek utama Beomgyu, melainkan sebuah kendaraan yang sama-sama beroda 4 yang nyempil di sisi mobil putih ayahnya.

Sepeda.

Beomgyu duduk di jok kendaraan kesayangannya yang dibeli ayahnya satu minggu lalu sebagai kado, katanya. Entah kado apa yang dimaksud ayahnya itu, karena pada kenyataannya ulang tahun Beomgyu masih beberapa bulan lagi.

"Kajja, kita main ke taman."

Kring kring...

Tangan Beomgyu sudah menggeser tuas (?) bel kendaraannya, tanda dia dan kendaraannya sudah meluncur keluar garasi.

Kaki kecil itu terus mengayuh pedal sepeda roda empatnya, sampai akhirnya dia sampai di sebuah taman yang lumayan jauh dari pekarangan rumahnya.

Ati-ati dek nanti di culik tante-tante:>

Mr. Ice || Taegyu ~END~Where stories live. Discover now