ekahi

24.7K 2K 47
                                    

Sebuah mobil sport mewah baru saja terparkir di sebuah universitas ternama di Korea Selatan.

Keluar sosok lelaki bertubuh tinggi, berkulit putih seputih salju, badannya tegap, dan wajahnya begitu tampan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keluar sosok lelaki bertubuh tinggi, berkulit putih seputih salju, badannya tegap, dan wajahnya begitu tampan. Satu kata yang pas untuknya sempurna. Hanya saja dia memiliki kepribadian yang dingin.

Sosok itu berjalan melewati lorong-lorong yang sudah banyak cewek-cewek yang tertarik padanya. Namun ia tidak pernah menanggapinya.

"Jaehyun"

Seorang perempuan menghampirinya dengan membawa sesuatu di tangannya.

"Hm?"

"Aku membuat bekal untukmu. Terimalah. Aku membuatnya sendiri"

"Tidak perlu"

"Ta tapi"

Ia melanjutkan langkahnya menuju ke ruangannya. Ya, Jung Jaehyun adalah cucu dari pemilik universitas ini. Dan dia pewaris satu-satunya untuk semua harta dari kakeknya. Kalian pasti bertanya kenapa jaehyun? Bukankah ada ayah dan ibunya jaehyun. Orang tua jaehyun sudah meninggal semenjak jaehyun duduk di junior High School. Jadi jaehyunlah satu-satunya pewaris harta kakeknya.

"Jae kau baru datang"

"Ya"

"Hari ini akan ada seminar di Seoul dan kau harus hadir"

"Kau saja"

"Tidak bisa di wakilkan. Kalau tidak kakekmu bisa marah"

"Huh atur saja"

"Oh iya kau akan kesana bersama perwakilan dari tingkat 2"

"Bukannya hanya aku saja?"

"Tidak, dia akan membantumu disana. Jangan khawatir dia tidak akan merepotkanmu. Dia anak yang cerdas"

"Pertemukan aku dengannya"

"Tenang saja sebentar lagi dia pasti kemari"

Jaehyun duduk di sofa singel. Hari ini memang tak ada jadwal kuliah untuknya. Hanya saja ada beberapa hal yang harus dia urus salah satunya adalah seminar.

Tok tok tok

"Masuk"

Pintu terbuka menampilkan dua orang lelaki. Yang pertama seorang berwarga kenegaraan Jepang. Dia adalah sahabat dari jaehyun. Dan satu lagi laki-laki mungil, manis, dan cantik.

"Annyeonghaseo"

Lelaki manis itu membungkukkan badannya untuk menyapa jaehyun.

"Duduklah"

Ia duduk di samping Yuta yang sudah duluan duduk.

"Siapa namamu?" Tanya jaehyun to the point.

"Lee taeyong"

"Jurusan?"

"Bisnis"

"Umur?"

"20 tahun"

"Sekalian saja tanya nomer ponselnya. Jaehyun jaehyun jangan terlalu formal. Anggap dia adikmu, temanmu, atau bahkan pacarmu"

"Diam Johnny!"

Ya dia Johnny salah satu sahabat jaehyun. Johnny sudah lama kenal jaehyun jadi tau bagaimana sifat jaehyun.

"Taeyong maaf atas sikap teman-temanku ini ya"

"Tidak apa Sunbae"

Taeyong hanya tersenyum tipis.

"Panggil aku Yuta Hyung saja"

"Em tapi"

"Tidak usah terlalu formal aku tak suka"

Yuta juga salah satu sahabat jaehyun dan Johnny.

"Aku juga memiliki kekasih yang seumuran denganmu"

"Kenapa jadi curhat Nakamoto"

"Aku bercerita saja apa salahnya"

"Berisik! Kalian keluar" jaehyun sudah jengah mendengar percakapan antara Johnny dan Yuta.

Johnny, Yuta, dan taeyong berdiri memutuskan untuk keluar dari ruangan.

"Kenapa kau ikut?"

"Siapa?" Tanya taeyong polos

"Kau siapa lagi"

"Oh iya Sunbae maaf"

Taeyong kembali duduk. Tinggallah jaehyun dan taeyong berdua di ruangan jaehyun. Jaehyun menjelaskan beberapa hal pada taeyong. Tanpa jaehyun duga taeyong cepat tanggap dalam hal ini.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 siang.

"Ayo kita berangkat"

"Bersama?"

"Tidak sendiri-sendiri"

"Kalau begitu aku permisi dulu"

"Huh. Kita berangkat bersama"

"Apa tidak merepotkan?"

"Kita kan ke tempat yang sama. Sudah jangan banyak bertanya"

Jaehyun duluan keluar dari ruangan. Disusul oleh tayeong yang mengekor jaehyun di belakang. Mereka berdua jadi pusat perhatian. Karena selama ini jaehyun tidak pernah terlihat dekat dengan siapapun kecuali sahabat-sahabatnya. Apalagi jalan berdua seperti itu. Mungkin seperti tidak mungkin.

Sekarang keduanya sudah sampai di parkiran. Jaehyun sudah masuk ke dalam mobil. Namun tidak dengan taeyong ia masih berdiri di samping mobil.

"Cepat masuk!"

"Nee Nee"

Setelah di suruh naik. Akhirnya taeyong masuk ke dalam mobil. Tidak ada percakapan lebih lanjut antara keduanya. Keduanya sibuk dengan kegiatan masing-masing. Jaehyun mengemudi dan taeyong memandang keluar kaca mobil.

Merekapun sampai di tempat acara. Keduanya masuk ke dalam tempat itu.

*****

Seminarpun selesai. Jaehyun bangga kepada taeyong karena dia begitu pintar dan bisa di ajak bekerja sama. Meski taeyong masih di tingkat 2 namun kemampuannya hampir sama dengan tingkat 4.

Sekarang keduanya sedang berada di dalam mobil untuk kembali ke kampus.

"Apa kau ada mata pelajaran hari ini?"

"Tidak ada Sunbae"

"Mau kembali ke kampus atau di antar pulang?"

"Ke kampus saja"

Jaehyun melajukan mobilnya menuju ke kampus. Tiba di kampus keduanya berpisah dan melakukan kegiatan masing-masing.

Jam masih menunjukkan pukul 2 sore. Jaehyun pastikan Johnny dan Yuta pasti sudah tidak ada di kampus. Jadi ia memilih untuk pergi ke kantornya. Ah tidak masih menjadi kantor milik kakeknya. Namun dia disana menjadi direktur.

Jadi sepulang mata kuliahnya jika tidak ada acara lain. Dia akan pergi ke kantor untuk mengurus perusahaan kakeknya. Begitupun dengan hari ini. Dia ke kantor untuk menanda tangani beberapa berkas.

✷JAEYONG✷ Little Space✔️Where stories live. Discover now