kanahā

4.5K 541 33
                                    

Rutinitas mansion mulai berubah-ubah. Karena kehamilan taeyong kali ini metropotkan semua orang. Tiba-tiba saja taeyong tidak menyukai bau masakan tertentu, atau bahkan bau parfum yang dikenakan oleh orang lain. Makananpun awalnya minta apa pas disajikan taeyong menolak dan minta ganti menu yang baru.

Mark pernah jadi sasarannya. Ketika Mark pulang tiba-tiba Taeyong muntah-muntah dan meminta Mark untuk meninggalkan mansion karena ia tidak menyukai aroma Mark. Mark sempat menolak namun ia tidak bisa berkutik ini demi adik kecil nya itu.

Jaehyun, dia lebih banyak menderita. Karena kalau sudah manja taeyong tidak akan mau ditinggal sedetikpun. Bahkan Taeyong pernah ikut ke kantor karena tidak ingin berpisah dengan Jaehyun. Ya mending kalau hanya ikut saja ke kantor. Ini saat ada meeting penting taeyong ingin ikut dan lebih parahnya lagi taeyong ingin duduk di pangkuan Jaehyun. Jaehyun sama sekali tidak bisa berkutik. Ia diminta oleh bibi Han untuk menyetujui apapun yang diinginkan oleh taeyong. Walaupun pada little jaehyun bangun dan ia harus menuntaskan sendiri di kamar mandi. Karena Suho melarang untuk berhubungan badan. Disebabkan kandungan taeyong rentan dan lemah.

Namun jaehyun dan Mark mulai membiasakan diri dengan segala kelakuan random Taeyong. Maklum lagi hamil kalau tidak dituruti nanti anaknya ileran. Jaehyun tidak menginginkan itu. Lebih baik ribet sekarang bahagia nanti ya kan. Ya semoga saja bahagia selalu harap jaehyun.

Hari ini jaehyun harus pergi ke kantor karena ada urusan yang sangat penting tidak bisa ditinggalkan. Apalagi diwakili oleh orang lain.

Jadi taeyong di temani oleh Mark, Haechan dan Ten. Yang kebetulan sedang berada di rumah Jaehyun dan taeyong.

"Aku bosan"

Bibir taeyong mengerucut. Karena dari tadi Mark dan Haechan sedang berada di lantai atas sedangkan Ten sibuk dengan ponselnya masing-masing.

"Ten, kau kemari bukan untuk bermain ponsel tapi untuk menemaniku bodoh!"

"Kau sudah tua yongie. Kenapa harus aku temani? Kau bisa menonton TV atau membuka ponselmu apa susahnya?"

"Apa? Awas saja akan ku laporkan pada jaehyun Hyung"

Taeyong mengambil ponselnya. Ia menekan angka 1 yang otomatis ke nomor ponsel jaehyun.

"Ehhh jangan-jangan. Kau tega pada sahabatmu ini? Nanti jaehyun Hyung pasti memarahiku kalau"

"Ya mangkanya. Jangan bermain ponsel"

"Lalu kau mau apa yongie?"

"Tidak tahu"

"Lah. Kalau begitu kita nyalakan tv saja bagaimana?"

"Terserah"

Ten menghidupkan TV. Channel pertama yang tampil adalah channel berita.

"Breaking news. Pesawat Korean Air Boeing  737-800 jatuh di sungai Han pada pukul 01.14 dini hari tadi. Kecelakaan itu mengakibatkan 114 dari 127 penumpang dan awak meninggal dunia"

Tanpa disadari Ten, taeyong sudah berurai air mata. Tv menampilkan puing-puing pesawat yang sudah hancur lebur.

"Tidak hikss tidak. Jaehyun Hyung ada disana hikss. Jaehyun Hyung"

Taeyong berteriak histeris. Hal itu mengejutkan Ten yang berada disampingnya.

"Yongie. Tidak ada jaehyun Hyung disana. Jaehyun Hyung sedang berada di kantor"

"Hikss aku harus mencari jaehyun Hyung. Aku tidak ingin kehilangannya lagi hikss. Tidak hikss aku tidak ingin hal serupa terjadi lagi"

Secara tiba-tiba taeyong bangkit lalu berlari menuju ke arah pintu. Dengan sigap Ten mengejar dan menahan taeyong.

✷JAEYONG✷ Little Space✔️Where stories live. Discover now