15.batagor mang aang

28 11 0
                                    

Sudah 2hari yang lalu kejadian itu berlalu, 2hari juga senja belum masuk sekolah. Cewek itu terus memohon kepada sang papah agar diizinkan untuk masuk tapi tetap saja tidak boleh karna kondisi nya yang belum membaik.

Hari ini adalah hari ke 3 senja tak masuk, dan hari ini juga adalah hari yang dinanti nanti kelas raka karna pembagian nilai ulangan dua hari yang lalu mereka laksanakan.

Semua nama sudah di sebut untuk mengambil kertas jawaban nya, kecuali raka. Dan tak banyak juga yang nilai nya berada di atas kkm lebih banyak lagi di bawah kkm.

"raka kamu maju" ucap bu indri memasang muka garang nya, dan dengan santai raka pun maju sambil memasukan 1 tangan nya di saku celana.

"ah paling nilai nya di bawah kkm lagi bu" cibir salah satu siswi.

Bu indri hanya menggeleng geleng dan langsung kembali fokus kepada raka. "ibu ga nyangka sama kamu, selamat yah nilai kamu di atas kkm, dan hanya 1soal saja yang salah!" ujar bu indri semangat sambil berdiri lalu bersalaman dengan raka.

Raka membalas jabatan itu "makasi bu" ucap nya dan di angguki indri.

Semua murid yang ada di kelas itu melongo seketika, mereka semua tak percaya bagaimana mungkin seorang raka yang brandalan itu dengan mudah nya mendapatkan nilai di atas dari mereka? Bahkan yang juara kelas saja bisa kalah oleh raka.

"ah palingan telpon telponan tuh sama clarissa biar di kasih jawaban" cibir siswi yang tadi lagi.

Tepat setelah siswi itu bicara kini bel istirahat berbunyi.

"sudah sudah jangan pada ribut, ibu pamit kalian manfaatin waktu istirahat nya yaaa" ujar bu indri meninggalkan kelas.

"iyaa bu" jawab semua murid dan bergegas meninggalkan kelas.

'bermanfaat juga lo sa, thanks buat ilmu nya' -batin raka tersenyum smirk.

'em oyah apa gue ke kelas nya aja ya?' -lanjut nya lagi yang langsung menyusuri koridor ipa.

Laura yang ingin menuju kantin dibuat terkejut sesaat mendapatkan sosok raka di hadapan nya saat ini.

"duh ganteng nyaa, gasalah emang senja suka sama dia" gumam laura yang tersenyum senyum sendiri.

Raka yang melihat itu menaikkan satu alis nya. 'sehat nih anak?' -batin raka.

Dengan cepat laura pun langsung merubah ekspreksi muka nya kembali menjadi normal. "eh raka, mau ngapain lo kesini?"

"senja kemana" tanya raka sambil melihat lihat kedalam kelas untuk mencari nya, tapi nihil tidak ada senja disana.

"kemana aja lo? 2hari yang lalu dia gamasuk gegara lo" ucap laura sinis.

"gegara gue?" tanya raka balik.

"iyah, gegara lo. gegara lo yang udah ninggalin dia di cafe disaat ujan turun, dan asal lo tau. senja tuh suka sama lo jadi dia rela ngorbanin apapun demi lo, gue harap lo cepet cepet sadar deh" ucap laura panjang lebar dan langsung menepis pundak raka untuk berlalu pergi.

Sedangkan raka, cowok itu masih terpaku dengan ucapan laura tadi 'dia suka sama gue?' batin nya.

'em tapi sorry gue gasuka lo sa, gue cuma anggep lo itu sebagai bahan balas dendam gue, itu doang galebih dan kalo semisal lo udah jatuh sejatuh jatuh nya gue gaakan senggan senggan ninggalin lo' batin raka lagi lagi sambil tersenyum licik.

Ia juga langsung meninggalkan tempat itu dan beralih ke gudang sekolah yang dimana tempat itu sangat favorit baginya untuk menenangkan diri.

***

Nawasena (Pergilah, Aku Ikhlas)Where stories live. Discover now