17.sakit

27 11 0
                                    

"eh-eh woi, bangun!" seru raka sesaat senja menutup mata nya.

Raka menepuk nepuk pipi cewek itu tapi tetap saja tak ada balasan.  Dengan cepat ia pun langsung menggendong senja dengan menopang tubuhnya menggunakan kedua tangan.

Karna saat ini adalah jam istirahat jadi tak heran jika banyak orang yang melihat kedua nya. Guru guru juga ikut panik sesaat mendengar berita tentang senja.

"woi ade gue lo apain!" seru alex yang tiba tiba menghampiri kedua nya, alex khawatir sesaat melihat sang adik yang melemah di gendongan raka saat ini.

"lo kaka nya?" tanya raka, alex mengangguk sebagai jawaban. "yaudah cepetan siapin mobil, bawa dia dulu ke rumah sakit!" ujar raka
Yang langsung berlari menuju parkiran, begitupun alex.

"itu si risa kenapa ko bisa pingsan gitu?" tanya salah satu guru yang sudah mengerumuni lapangan.

"gatau bu kita juga, soal nya si raka ngga jelasin apa apa" jawab siswi yang di dekat sana.

***

Alex dan raka, kedua nya sudah berada di kursi tunggu. Sesekali kedua nya menghela nafas agar menenangkan diri.

"coba lo jelasin sekarang" perintah alex kepada raka.

Raka menghela nafas nya sebentar sebelum menjelaskan. "gue gatau dia di kunci di gudang sama siapa" jawab raka dengan nada dingin nya.

Alex melotot ketika mendengarnya "dikunci di gudang?!?" tanya nya, raka hanya mengangguk sebagai jawaban.

"dia tadi panik banget, kata nya di dalem gudang ada yang mau culik dia, padahal gaada siapa siapa, trus juga tadi sempet bilang nafas nya sesek" jelas raka setelah itu kembali menghela nafas nya sambil melihat langit langit ruangan.

"ade gue emang ada trauma berat sama gelap, karna dulu dia pernah di kurung di dalem ruangan yang ga bercahaya sama om om yang mau nyulik dia, dia juga punya penyakit asma" ucap alex panjang lebar, dan raka yang mendengar itu hanya mengangguk paham.

'gue ganyangka lo selemah itu sa, gue jadi ga tega buat bales dendam sama lo, tapi gue benci sama lo' -batin raka.

'Ceklek'

Suara pintu ruangan itu terbuka, kedua nya menoleh dan tampak lah dokter yang keluar.

"gimana kondisi senja dok?" tanya alex cemas.

"pasien tidak apa apa, hanya saja shock nya yang membuat dia menjadi tidak tenang, tadi sudah saya tangani nya, dan sekarang dia sedang tertidur" jelas dokter dan berlalu pergi, alex hanya mengangguk sama hal nya dengan raka.

"rak gue titip ade gue sebentar, gue mau ngurus administrasi dulu sama kasih tau kabar ke yang lain" ucap alex, raka mengangguk dan langsung memasuki ruangan itu sedangkan alex langsung berlalu dari sana.

Raka duduk di kursi samping senja yang berbaring lemah, sesekali ia melamun membayangkan kejadian itu lagi. Kejadian senja yang sangat ia tak menduga, senja yang lemah, senja yang panik meminta perlindungan, dan juga senja yang menangis histeris.

Dan sekarang yang menjadi pikiran nya adalah, apakah ia tega akan menjatuhkan cewek itu?, apa ia tak kasihan dengan cewek itu?, dan apakah niatan dendam itu akan benar benar ia jalani? Setelah tahu jika cewek itu adalah cewek yang lemah dan hanya selalu bersembunyi dibalik topeng yang ceria? Ah terlalu rumit!.

Nawasena (Pergilah, Aku Ikhlas)Where stories live. Discover now