35.bintang dan matahari

47 4 0
                                    

Di minggu pertama senja masih sering untuk berkomunikasi dengan keluarganya di Indonesia, di minggu kedua sudah mulai jarang, dan di minggu ketiga keempat ini mungkin sudah dibilang tidak pernah karna ia yang sudah benar benar sibuk dengan kegiatannya di jepang.

Selama disana, senja sangat rindu dengan sosok raka. Sudah lama cewek itu tidak berkomunikasi dengannya. Karena terlalu berlarut dalam lamunan, tanpa sadar kini senja malah terjatuh dari sepeda yang ia kenakan.

"Risa lo gapapa?!" Tanya farhan yang langsung menjatuhkan sepeda nya untuk menolong cewek itu.

"Ssshh sakit dikit kak" ringis senja sambil berdiri dan menduduki tempat duduk yang berada di taman.

"Lo gila lagian!, Ngapain naik sepeda masuk ke semak-semak gitu? Ngelamunin apaan si lo? Tau bahaya ga si kalo ngendarain sesuatu tapi sambil bengong?" Kesal farhan karena melihat senja yang selalu ceroboh.

Senja cengengesan. "Aduh, kak farhan bawel juga ya ternyata"

Mata farhan seketika membeo "Eh iya sorry, gue kebayang alexa terus soalnya. Jadi sikap gue ke elo malah kayak sikap gue ke alexa. Sorry ya" ujar farhan panik.

Senja mengangguk, "santai kak, aku ngerti kok gimana perasaan kakak"

"Hm, btw mana yang sakit? Sini biar gue yang obatin" tanya farhan kali ini lebih santai.

"Paha aku sakit, tadi kena stang sepeda nya"

Mendengar jawaban senja tadi, seketika farhan membulat kan mata nya. Tidak mungkin kan jika cowok itu mengobati kaki atas milik senja? Rasanya ia sedikit menyesal karena sudah menawari senja pertolongan.

Lagi lagi senja tertawa untuk sesaat. "Gila aja aku, kalo minta tolong kaka yang obatin. I know what's on your mind" ucap nya tanpa ekspresi diakhir kalimat.

"Gue ga berfikir mesum ya" peringat farhan.

"Tenang, aku juga percaya sama kakak" ujar senja.

"Wait, ada telepon dari Mrs jesica" seru farhan tiba tiba dan langsung berdiri dari tempat, senja mengangguk.

"Kenapa kak?" Tanya senja setelah farhan kembali dari tempat nya.

"Kita disuruh kesana sama mrs, katanya ada hal penting yang harus dibahas" jawab farhan yang langsung diangguki oleh senja.

***

Sekelompok orang yang berisikan tiga orang, kini sudah mengitari meja di ruang tv apartemen. Mrs jesica yang baru saja menulis berkas berkas, langsung memandang fokus kearah depan.

"Sebelumnya mrs mau minta maaf banget sama kalian karna sudah ceroboh dalam kegiatan program studi ini" mrs jesica menatap muridnya merasa bersalah.

"Jadi, sebenarnya ada satu berkas yang berperan sangat penting dalam program ini. Tapi sayangnya berkas itu baru saja ketahuan jika tak sampai di tangan pihak sekolah kalian di Jepang. Mrs kaget lah karena kenapa bisa tak sampai, yang mrs khawatirkan jika berkas itu hilang. Setelah mrs coba tanya dengan pak arlan, ternyata berkas itu tertinggal di Indonesia. Karna berkas itu sangat penting, jadi gabisa sembarangan untuk mengirim nya lewat jasa kurir. Jadi mrs putuskan kita bertiga sore ini terbang ke Indonesia, siang besok kita kembali lagi ke jepang" tutur mrs jesica panjang lebar.

Senja dan farhan yang mendengar tuturan itu seketika membulatkan matanya.

"Sial. Seharusnya gue panik karena ini mengancam program studi gue, tapi kenapa gue malah senang?" Umpat Farhan di dalam hatinya.

"Aneh. Kenapa bisa kejadian kayak gini? Apa tuhan sengaja yah biar aku bisa ngasih surprise ke ultah mas langit nanti malam?" Sama hal nya dengan senja yang sibuk memikirkan nya di dalam hati.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 03, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Nawasena (Pergilah, Aku Ikhlas)Where stories live. Discover now