14- Klarifikasi

103 5 7
                                    

Selamat Hari Raya Idul Fitri💚 Minal Aidzin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir Dan Batin ...

Warning?! Jangan sampai baper bacanya, diharapkan istighfar dulu sebelum membaca...

.
.
.

Kamu sekarang adalah milik aku, jangan dekat dengan lelaki lain karena aku bakal ngelakuin hal yang gak biasa kalau kamu langgar itu.
••• | SYAKILLA | •••

"Rik!" Brama berlari menghampiri Erik yang ingin masuk kedalam ruang UKS. Setelah sampai dilihat nya ruang UKS sudah tidak ada siapa-siapa lagi didalam.

"Ada apa Bram?" tanya Erik. Dirinya pun langsung masuk kedalam ruang UKS untuk mengambil sesuatu yang tertinggal tadi.

"Gue mau nanyak." Brama menyusul Erik yang sudah masuk kedalam ruangan duluan.

Pintu tertutup saat Brama masuk diiringi sebuah pandangan serius yang tertuju pada Erik seorang.

"Silahkan."

"Lo kenal Syakilla?" tanya nya. Brama menangkap Erik berbalik menghadap dirinya dengan pandangan bingung.

"Kenal, kenapa?" tutur Erik memberitahu. Ia menganggap Brama melihat nya sangat intens seolah tatapan itu menusuk.

"Oh gak apa-apa 'kok." jawab nya. Ia ingin tahu Erik sedalam mungkin apa benar dugaan nya tentang Erik sungguh menyukai Syakilla? Pasalnya Brama tadi melihat raut wajah Erik seolah gak suka kalau Brama dekat dengan Syakilla.

"Yaelah Bram, lo nyamperin gue cuman nanyak itu doang?" tawa Erik pecah. Lalu ia mendekat dan menepuk pundak Erik.

"Emang kenapa? Apa gak boleh? "Brama tersenyum miring sambil membuang nafas pelan. Dia tidak suka dengan cara Erik begini.

"Ah- gak apa-apa. Ohiya Bram gue pengin cerita sama lo." Erik ragu-ragu memandang Brama setelah dirasa baik ia pun tersenyum.

Brama menaikkan sebelah alis nya pertanda kalau sudah menjawab pertanyaan yang Erik ajukan.

"Gue--" Erik bergerak gelisah, hingga akhirnya tubuhnya berputar memunggungi Brama dan berjalan kearah papan tulis.

"Kenapa? Cerita aja." jawab Brama tak sabaran.

"Semalem kan lo ada bilang di grup chat kalau lo gak naksir kan sama Syakilla? Dan setelah gue pikir-pikir gue udah lama suka sama Syakilla. Gue suka liat dia dari jauh, bahkan gue suka liat dia dari pertama dia berada disekolah ini. Cuman gue gak tau gimana cara ngungkapin perasaan gue sama dia. Secara gue baru denger kalau dia murid incaran pembullyan sekolah. Dia murid yang suka di bully. Dari dulu gue pengin banget ngungkapin perasaan gue ke dia. Cuman ... lo tau sendiri kan gue ketua Osis terkadang gue sibuk sama perintah guru-guru. Mengingat reputasi gue sebagai ketua Osis gue sama sekali gak terdorong nyamperin dia dan nyatain perasaan gue ke cewek yang gue suka. Sampai saat ini hati gue gak bisa berlabuh ke cewek lain selain dirinya Bram. Gue harus apa?" Erik membalikkan badannya menatap Brama dengan pandangan senduh.

Diam-diam Brama mengepalkan tangan nya erat dan Erik berani-berani 'nya berbicara itu pada nya. Tau sendiri kalau Syakilla sekarang sudah berstatus sebagai kekasih nya. Yah- walaupun hubungan mereka belum diperkenalkan publik.

"Bram? Kok melamun sih? Lo denger gue kan bro?" tanya Erik berjalan mendekat kearah Brama yang sedang bersandar ditembok dekat dengan meja yang tadi digunakan rapat saat Osis.

"Bram, boleh gak sih kalau gue masih ada peluang buat milikin dia? Boleh gak sih kalau gue kembali mendapatkan tempat berlabuh seperti dia? Jika boleh izinkan gue buat mencintai dia semampu dan sebisa gue. Entah kenapa gue gak tahan kalau liat dia punya yang lain, tapi kalau jelas dia dekat dengan lo gak apa-apa sih gue sah-sah aja. Gue akan usahain kalau gue gak bakal cemburu kalau lo deket sama dia." jelas Erik ia berbicara itu tulis hati nya yang mengatakan itu dan perasaan nya yang mewakilkan kata-kata itu.

SYAKILLAWhere stories live. Discover now