15- Terungkap Pacaran

110 3 12
                                    

Happy Reading
Don't forget vote and coment baby
💙

.
.
.

Happy Echan Days🎉🌻

Bolehkah aku sedikit saja bisa merasakan perasaan ini serius tumbuh dalam diri ku sendiri.
••• | SYAKILLA | •••

Bel pulang sekolah berbunyi, Syakilla merapikan buku-buku tulis dan buku paket sekolah nya. Ia harus cepat-cepat takutnya Erik menunggu nya dulu.

"Kil, pulang bareng yok? Jalan-jalan ke toko buku lagi, aku mau cari novel terbaru nih, soalnya yang hari itu udah kubaca semua pengin yang genre beda gitu. Pengen yang kamu rekomendasikan yang hari itu deh ... genre romance." Michi berbicara menghadap Syakilla sambil merapikan buku-buku nya juga dan memasukkan nya kedalam tas.

"Enggak dulu deh Chi soalnya ... aku ada kerjaan lain." jawab Syakilla menolak halus ajakan Michi.

Gadis itu- Michi melihat intens pada wajah Syakilla yang menurutnya ada yang beda. "Bibir kamu kenapa bengkak yang bawah?" Yah, dia sudah salah fokus dengan bagian bibir Syakilla yang sedikit bengkak dibagian bawah tersebut.

Dia terkejut dan langsung memegang bibir bawahnya. Lantas tersadar dan langsung gugup setengah mati, liat saja wajahnya sudah menjadi memerah sampai kuping, cewek itu jadi malu dan sedikit marah mengingat kejadian dia dengan Brama di rooftoop tadi.

Mampus aku mau jawab apa ini, kok bisa salpok bagian bawah dia sih' Apa ia kak Brama mainnya kasar sampai bengkak bibir bawah aku? Sialan aku harus jawab apa lagi.

"Hem-- enggak tadi aku gigit-gigit karena gatel mangkanya jadi bengkak." jawab nya mengibuli Michi.

"Gatel?! Bukannya kalau gatel kamu usap-usap bibir bukannya gigit yah? Sejak kapan sih?" Cewek itu Michi sedikit tidak percaya dengan ucapan teman disampingnya.

'Jawab apa lagi, yaampun pantes saja dari tadi kok bibir bawah terasa perih dan sakit. Ternyata bengkak gara-gara itu.

"Iya sejak pas istirahat tadi, kalau gak percaya tanya aja Nala dia pasti tahu." Syakilla tahu pasti Michi ogah nanyak sama Nala kalau tidak percaya. Setidaknya Syakilla sedikit lega karena Michi sedikit mengelak itu.

"Ogah! Males banget nanyak sama dia. Yauda deh aku duluan aja yah." Jawab gadis itu yang sudah selesai membereskan buku-bukunya nya dan bersiap pergi meninggalkan Syakilla.

Oke kali ini Syakilla sudah pandai berbohong, dan maaf sudah membawa nama Nala dalam hal ini. Habisnya mau gimana lagi gadis itu tak punya pilihan lain.

"Ada yang sedang kamu tutupin dari aku kan?" Michi kembali mengalihkan atensi dia tampak sedikit menyipitkan matanya kearah Syakilla.

"A-apa sih, gak ada yang aku tutup-tutupi dari kamu."

"Yang bener? Jangan bohong kamu lo yah."

"Iya aku gak bohong Chi."

"Yauda deh." Dia pun mengakhiri percakapan lantas pergi dan meninggalkan Syakilla.

"Chi ... Nanti kalau aku ada waktu aku kabari kamu lewat chat." tutur Syakilla pada Michi yang hendak pergi.

"Okay aku tunggu lo itu kapan, jangan coba-coba bohong yah kamu." Jawab Michi setelah itu pergi meninggalkan Syakilla.

Syakilla hanya membalas dengan gerakan tangan membentuk angka nol serta jari yang menonjol yang menunjukkan angka tiga.

"Syukurlah dia gak nanyak sama Nala." Cewek itu menghela nafas pelan sembari selesai mentata buku-buku dan pergi meninggalkan kelas.

SYAKILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang