30- Festival Lampu

20 1 0
                                    

Happy Reading
Don't forget vote and coment baby 🍒

Hei, perasaan ini tak bisa dibuang, maka aku harus apa untuk bisa membuangnya?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hei, perasaan ini tak bisa dibuang, maka aku harus apa untuk bisa membuangnya?

***

Setelah mengingat kejadian semalam Syakilla merasa canggung dengan ibu Erik, bagaimana bisa wanita paruh baya itu menjodohkannya dengan Erik? Ingatkan bahwa dia sudah mempunyai Brama. Syakilla tidak bisa menerima ucapan Tante Yiren soal semalam, karena itu adalah hal yang tidak mungkin akan terjadi. Kalau sampai Brama tau sudah dipastikan pria itu tak akan berbicara dengannya sampai batas waktu yang tak tentu.

Beberapa waktu yang lalu :

Yiren tertawa kecil dan menatap Syakilla dengan girang, terlihat kedua matanya yang bersinar. "Gimana kalau kita cocokkan Erik sama anaknya jeung serra, setuju?"

Serra yang mendengar ucapan rekannya sewaktu SMA agak merasa canggung, bagaimana tidak Syakilla sudah punya pacar bagaimana mungkin Serra bisa menyetujui ucapan sahabatnya itu.

Terlepas dari pertanyaan Yiren Serra menatap putrinya yang tak kalah terkejut dengan ucapan Yiren barusan. Lalu wanita paruh baya itu menghela nafas lelah. "Em, kayanya perlu dipikir-pikir lagi deh jeung, soalnya putriku udah punya pacar dianya." tak ada waktu lagi, Serra pun memberitahu kebenarannya.

Yiren terkejut dengar pengakuan rekannya itu. "Wah serius Killa udah punya pacar? Kalo gitu gak bisa dong Erik kita cocokkan sama putri kamu jeung. Duh maaf deh hehe. Tapi, kalau misalnya Killa udah putus sama pacarnya, Erik siap menerima apa adanya." Yiren tertawa dengan apa yang barusan diucapkannya.

Erik yang sedari tadi diam ditempatnya agak geram dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh sang ibu, pria itu hanya memejam saat ibunya berkata semenanya. "Mom.." katanya sambil memegang pergelangan tangan ibunya dan menggeleng tanda jangan mempermasalahkan itu lebih lanjut.

Yiren mendongak kebawah melihat putranya yang memegang pergelangan tangannya. "Iya Mommy cuman bercanda aja, maaf jeung gausah dibawa serius." katanya kembali matanya menatap kearah Serra seraya menatap Syakilla yang sangat cantik mirip dengan Serra.

Serra membalas hanya tersenyum. Lantas kedua rekan semasa SMA itu sama-sama mengalihkan topik dan membicarakan arahan tentang keluarga masing-masing serta kelakuan masa lalu mereka ungkit juga, tak luput lewat dari arah pembicaraan mereka.

Melihat kedua ibu mereka mengalihkan topik membuat Syakilla dan Erik sama-sama saling tatap satu sama lain, ada rasa lega menyergap hatinya. Syakilla menatap kembali Erik wanita itu jadi merasa canggung dengan tatapan Erik. Itu seperti bukan tatapan biasa dari Erik melainkan ada sebuah harapan besar yang didalamnya terdapat banyak sebuah kepastian.

SYAKILLAWhere stories live. Discover now