^09 : Milan's Story^

2.2K 221 79
                                    

Seminggu telah berlalu setelah diskusi mereka di halaman belakang. Vincenzo dan Chayoung memutuskan akan pergi ke pesta yang akan diadakan sebulan lagi itu di New York, mereka yakin Direktur Shin tidak bekerja sendiri atau bahkan bukan dalang utama. Vincenzo tak bisa menghubungi Darius karena ia sendiri yang membuat peraturan untuk tidak mengganggu anggota yang akan menikah atau lebih tepatnya anggota yang hendak menikah akan dibebas tugaskan selama 2 minggu, serta Vincenzo ingin juga mengajak Chayoung ke kota dimana dia dibesarkan.

Seminggu juga telah dihabiskan oleh Chayoung di pulau jipuragi ini, oleh karenanya banyak hal yang telah ia lakukan termasuk mengelilingi pulau dan mencoba mobil barunya. Tetapi sebagian besar waktu ia habiskan bersama Carmela, ya walaupun sekali seharian penuh Vincenzo yang menemaninya. Lelaki itu sangat sibuk dengan pekerjaannya, sampai Chayoung hanya berpapasan ketika malam tiba, saat itu juga Vincenzo menyempatkan waktu untuk berbicara atau berjalan malam di dekat kolam renang, tetapi hal itu tidak berlangsung lamakarena Chayoung tahu bahwa Vincenzo letih dan memaksakan diri untuk menemaninya, maka dari itu ia yang membuat alasan seperti mengantuk atau kedinginan agar lelaki itu bisa beristirahat lebih cepat.


Hari dimana mereka akan berangkat ke Milan telah tiba, Chayoung dan Vincenzo bersiap di ruangan masing-masing, rencanya setelah acara mereka akan menginap semalam di kediaman Cassano yang ada di Milan. Frans telah kesana terlebih dahulu, dan Gio juga akan berangkat bersama mereka dengan alasan sesaat mendapat informasi dari Darius, maka Gio akan langsung melanjutkan pekerjaannya.  

"Siapa yang membeli dress ini? apa kau?" Chayoung tak hentinya menatap dress yang tergantung di hangar di depannya, sementara Carmela di belakangnya sedang meluruskan rambut Chayoung dengan catokan.

"Koleksi musim gugur Prada. Bagaimana menurutmu? cantik kan?"

Tentu saja, pikir Chayoung. Atasan turtleneck lengan panjang berwarna hitam dengan aksen emas area pundak kanan dan rok A-line agak mengembang yang panjangnya tiga perempat dengan layer luar organza berwarna merah gelap. Terlihat sederhana tetapi juga mewah disaat yang bersamaan. Kemudian ia menghadap ke cermin lagi, menuntaskan make up di wajahnya.

"Padahal aku ingin kau temani, tapi kau tidak ingin ikut." Ujar Chayoung cemberut.

"Yaah.. hmm.. aku tidak terlalu suka keramaian, dan aku tidak terlalu tertarik dengan acara seperti itu."

Berbanding terbalik dengan Chayoung yang penasaran seperti apa pernikahan mafia itu.

"Bilang saja kau tidak ingin menjadi penerjemahku nantinya."

"Well.. mungkin saja, hehe. Disana kan sudah ada Don dan Giovanni -Varense kan?" Kata Carmela yang mencoba mengingat nama Gio. Chayoung mengangguk, lalu berdiri untuk berganti pakaian. Sedangkan Carmela berjalan ke lemari perhiasan untuk mempersiapkannya.



"Oh ya, kita sudah kenal cukup baik, tapi aku belum tahu nama panjangmu." Seminggu berada di pulau dan dikenalkan oleh banyak orang, semua memperkenalkan diri dengan nama lengkap mereka kecuali Carmela.

"eum.. Namaku hanya Carmela."

"Kau bilang, kau asli dari Sisilia, pasti punya nama keluarga."

"Yaa.. bisa di bilang aku sedang berusaha mendapatkannya." Ujar Carmela ketika mengeluarkan satu box set perhiasan.

"Kenapa? Jika kau tidak punya, tinggal buat saja. Prosedur legalnya --"

"Tidak. Aku.. menunggu Don memberikannya, ya." Carmela memotong ucapan Chayoung dengan suara terdengar ragu.

"Oh ya, Vincenzo juga seorang pengacara."

.

.

One Soul || [Vincenzo]✔Место, где живут истории. Откройте их для себя