^EC 04 : Carpe Diem - Part 1^

1.4K 94 44
                                    

Pagi ini Chayoung dan Carmela mengunjungi bagian barat Pagliuzza, lebih tepatnya pantai yang dekat dengan daratan kecil yang muncul di Postcard. Mereka berencana melanjutkan 'persiapan' lebih mendalam tentang hal-hal yang perlu di ketahui Chayoung mengenai tempat kekasihnya berkecimpung.

Sesampainya di tempat yang di maksud, mobil mereka tidak bisa langsung menuju pantai, karena ada semacam pagar penghalang setinggi lima kaki, membentuk jaring transparan dan menyala seperti sedang di aliri tegangan tinggi.

Kemudian Carmela menyalakan HT. "Buka pagar di titik 26." Ucapnya pada seseorang. Tidak lama setelahnya, penghalang menyala di depan mereka hilang dalam sekejap membuat Chayoung sedikit terkejut, tetapi hanya beberapa meter ke samping dan memberikan sebuah jalan yang bisa di lalui oleh mobil. Carmela melajukan mobil melewati pembatas yang hilang itu.

"Apa itu tadi?" Tanya Chayoung.

"Pagar laser neodymum, parimeter yang terpasang hampir di seluruh batas-batas pulau ini." Jawab Carmela, dan mobil berhenti beberapa meter dari garis pantai.

"Ketika Don mengatakan Pagliuzza adalah tempat yang sangat aman, dia serius." Lanjutnya.

Mereka berdua turun dari mobil, dan pandangan Chayoung langsung tertuju pada sebuah daratan kecil yang di penuhi bebatuan rasaksa yang sebagian besar tertutupi oleh tumbuhan hijau, agak terpisah dari pantai tetapi masih tersambung oleh pasir putih yang membuat jalan setapak. Akhirnya ia bisa melihat apa yang selama ini ia lihat di postcard, membuat perasaannya menjadi campur aduk, 23 postcard yang tertimbun reruntuhan dan tumpukan postcard di dalam kotak silver yang ada di ruang kerja Vincenzo.

Cukup lama Chayoung merenung memandangi daratan tersebut, hingga Carmela telah siap dengan membuka bagasi belakang mobil. Satu koper panjang terbuka dan berisikan printilan senapan laras panjang, dan Carmela memperkanalkan satu persatu bagian-bagian senapan runduk buatan Rusia itu. Chayoung mengamati dan mendengarkan, sesekali memegang satu-dua komponen atau mengecek magasin yang penuh dengan amunisi. Kemudian memasang seluruh komponen dengan bantuan Carmela.

Lalu Carmela membuka koper lain yang lebih besar, berbeda dari sebelumnya, senapan kali ini sudah siap terpasang. Bentuknya sedikit berbeda dari senapan runduk dengan laras yang lebih panjang dan kecil dan tertempel teleskop diatasnya, serta magasin yang juga lebih pendek.

"Yang ini punyaku, buatan Jerman yang sudah di modifikasi agar juga cocok untuk peluru nano." Ujar Carmela sambil mencabut senapan tersebut dari wadahnya. Ia juga meminta Chayoung mengambil teropong di wadah sebelah koper.

Mereka berjalan menuju bebatuan terdekat, ditemani angin yang berhembus kencang mengarah ke selatan dan silau cahaya matahari seperti biasa, beruntung dua perempuan itu mengenakan jumpsuit tanpa lengan. Kemudian kaki kiri Carmela menginjak batu setinggi lutut dan memposisikan lengan kiri yang memegang senapan bertumpu pada lututnya, gadis itu mulai membidik kearah daratan batu di depan mereka.

"Pilihkan target untukku?" Carmela menggerakkan kepalanya menunjuk daratan tersebut.

Melalui teropong, Chayoung dapat melihat dengan jelas rupa daratan itu dari dekat, rumput-rumput pendek yang menutupi bebatuan, berbagai macam flora yang tak ia kenali, pohon-pohon seperti cemara pensil juga tumbuh di sana, batu berwarna keabuan yang bertumpuk terlihat kokoh, dan beberapa batang kayu berserakan di segala tempat.

"Ah! tanaman kaktus yang mirip balon itu." Kata Chayoung antusias.

"Yang paling atas?"

"Yup." 

Carmela menyesuaikan penglihatan dan bidikannya melalui teleskop senapan sambil berkonsentrasi. Biasanya seorang sniper sangat memperhatikan hal detail sebelum menarik pelatuk, seperti kecepatan angin bahkan juga memperhitungkan kemiringan dan rotasi bumi. Tetapi Carmela bukanlah sniper, dia hanya pembunuh lihai yang mahir menggunakan berbagai senjata termasuk senapan laras panjang. Ia tak bisa menembak ratusan yard layaknya penembak jitu militer, tetapi cukup akurat pada batas jarak tertentu seperti sekarang yang berhasil menembak tepat pada target yang jauh diatas daratan itu.

One Soul || [Vincenzo]✔Where stories live. Discover now