^AU : Crossover^

1.1K 114 26
                                    


AU Crossover AOUAD X Vincenzo

 ¤¤¤¤  

Tanpa menghiraukan apapun, ia tetap berjalan lurus kearah sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari komplek apartemen mewah tempatnya tinggal, sambil mendengarkan musik melalui airpods yang menyumbat telinganya. Masih jauh dari jam masuk tetapi sudah banyak anak seusianya yang berlarian untuk sampai ke sekolah agar tidak terlambat, baginya itu sama saja membuang tenaga dan jika tubuh lelah maka akan sulit untuk konsentrasi saat pelajaran nanti.

Menjadi murid teladan bukan berarti tak memiliki kekurangan, menjadi murid yang ideal di mata para guru bukan berarti memiliki kehidupan sempurna di luar sekolah. Choi Namra, gadis berparas cantik dan berambut lurus hitam legam itu di pandang sebagai murid yang rajin, cerdas, taat peraturan, dan selalu membawa buku serta airpod kemana-mana, memperjelas ambisinya untuk menjadi siswa terpintar sekolah.

Tanpa mereka tahu, ialah gadis yang 'kabur' dari Italia dan tinggal mandiri di negara kelahiran orang tuanya. Alasan mengapa ia hanya bisa fokus pada akademiknya, karena tidak ingin mengingat apa yang ia lihat, dengar, dan rasakan satu setengah tahun yang lalu saat di Italia. Ia tak ingin berurusan dengan hal-hal berbau kekerasan sekecil apapun itu.

Seperti saat ini, pandangannya sempat menangkap tiga anak yang terlihat ketakutan di giring oleh para pembuli sekolahnya, berjalan menuju ke gedung olahraga. Namra mengalihkan pandangan karena bukan urusannya, kemudian dari kejauhan ia melihat sesosok pemuda bertubuh tinggi diam-diam mengikuti gerombolan pembuli tersebut, yang ia kenali adalah teman sekelasnya, Suhyeok.

Namra tetap berjalan mengabaikan penasarannya karena tujuan dia ke sekolah bukan untuk menjadi penyelamat. Tidak sekali dua kali ia mendapati pembuli yang sedang mengurung mangsanya, tetapi ia tak peduli karena begitulah adanya.

Sesampainya di kelas ia duduk di bangkunya dan langsung membuka buku pelajaran hari ini, meskipun teman-teman sekelasnya asik bergerombol entah sedang bergosip atau membahas bahasan anak cowok. Begitulah setiap pagi sebelum kelas di mulai. 

.

.

.

Saat jam jam istirahat, Namra berjalan menuju perpustakaan sambil mendengarkan musik seperti biasa, hendak mencari jurnal sosiologi yang di rekomendasikan ibunya. Namun tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya, ia terpaksa berbalik dan mendapati Suhyeok berjalan beriringan di sampingnya. Namra melepas sebelah airpods.

"Ada apa?" Tanya Namra datar sambil tetap berjalan.

"Eum .. kapan kita akan mengerjakan tugas yang di berikan Bu Park?"

Namra berhenti, begitupun Suhyeok. Tugas dari Bu Park yaitu setiap kelompok yang beranggotakan dua orang harus membuat proposal, dan ia kebetulan dipasangkan dengan Suhyeok. Sejujurnya, tugas kelompok adalah hal yang tidak ia sukai dan lebih suka mengerjakannya secara individu.

"Akan ku beri pilihan!" Kata Namra.

"Ha? Maksudnya?" Tanya Suhyeok bingung.

"Aku yang mengerjakan semuanya, dan kau hanya perlu mempelajari hasil akhir untuk presentasi --"

"Tunggu, tunggu --"

"Atau aku mengerjakan setengahnya, lalu kukirim filenya dan kau yang menyelesaikan sisanya."

Suhyeok kelagapan dengan perkataan Namra yang tak memberinya kesempatan untuk berpikir. Rencananya yang ingin berdua dengan gadis itu bisa gagal jika mengikuti opsi yang Namra berikan.

"Kenapa .. tidak di kerjakan bersama saja?" Ucap Suhyeok agak malu. "Aku -tidak bisa keduanya."

Namra hanya menghela napas sejenak memandang datar lelaki itu, lalu kembali berjalan.

One Soul || [Vincenzo]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang