☀️AlRa-06☀️

20.8K 3.4K 263
                                    

Hai kalian, ayo tekan vote dan ramaikan komeeeeeen.

Aku mau boom up Alam Haira sih nanti malam, kalau siang nanti kalian masih banyak yang lagi sibuk yakan hehe.

~~~~~

Sebagai hasil dari perbuatannya tadi pagi, Haira tetap dihukum pihak sekolah. Dia diminta untuk membersihkan gudang sekolah.

Haira sih santai, soalnya yang ngerjain teman-teman ghaibnya.

"Lo kek bajingan Ra, gue baru balik udah lo suruh jadi babu." itu yang komen, hantu teman masa kecil Haira dulu.

Namanya Tio, dia meninggal tenggelam di sungai saat usianya 10 tahun. Haira terkekeh saja mendengar celotehan Tio.

"Itu belum bersih, hey Jamal bersihkan itu." sosok hantu laki-laki yang menjadi teman Haira saat dulu Haira berkunjung ke rumah neneknya.

Hantu itu tampan sekali, pendiam dan jarang bersuara. Dia selalu nurut sama apa yang Haira bilang.

Begitu tadi Haira memintanya untuk membersihkan bagian lain, Jamal melakukannya segera.

Ada 4 teman ghaib Haira, dan ke 4 nya tengah bergotong royong membersihkan gudang.

Tok tok tok.

"Masuk."

Pintu gudang terbuka, menampilkan Aro dan Alam. "Ra, nih makan." ujar Aro sembari memberikan sebungkus nasi ayam geprek untuk Haira.

Haira mengangguk, Alam gamau kalah. "Haira, ini minum untuk kamu." ujarnya juga.

Haira mengangguk, Aro dan Alam duduk disebelah Haira, lantainya sudah di pel dan dibersihkan, aman untuk di duduki.

"Wah, pinter ya lo. Malah nyuruh temen ghaib hahaha."

"Iya dong, itu gunanya mereka."

Alam tak ikut perbincangan itu, dia sibuk memainkan rambut panjang Haira, melilitkannya dengan jari lalu melepaskannya.

"Lain kali, lo gausah ladeni mereka." celetuk Aro.

"Loh!? Terus gue diam aja gitu denger temen gue dihina!?"

"Bukan gitu maksud gue daki biawak! Dengerin dulu makannya!"

Haira mencibir tanpa suara, dia melengos seketika.

"Kamu apakan Haira?" Aro mendongak, waduh...tatapan mata Jamal, Haikal, Tio dan Rehan sangat mengerikan.

Aro menggeleng cepat. "Gak ada, gue gak ngapa-ngapain!" bela Aro.

Jamal paling tak suka pada orang yang membuat Haira bersedih, itu membuatnya marah. "Udah Jamal, gausah marah. Lanjutin aja, dia bercanda doang." sela Haira.

Dia mencegah perpecahan di ruangan ini.

Jamal rileks lagi, dia mengangguk dan mereka fokus untuk membersihkan lagi.

"Serem gue, pawang lo setan semua." gumam Aro.

Haira terkekeh pelan. "Syukurin."

Alam masih diam, dia memeluk bahu Haira dan menyandarkan kepalanya disana. "Ngantuk, mau tidur.." gumamnya pelan.

"Ya tidur aja."

"Disini ya?"

"Iya lah, jadi lo mau dimana?"

"Dipangku sama Haira."

Semua yang ada di gudang itu langsung menatap Alam tajam, apa-apaan!? Haira sendiri gak kaget sih.

Soalnya kan tipe cowok manja gini memang suka tidur dipangku.

"Yaudah, sok sini."

Senyum bahagia Alam berikan, dia langsung naik ke paha Haira dan memeluknya dari depan.

Posisinya Alam itu seperti bayi koala.

Haira santai saja, dan melanjutkan makan siangnya dengan sedikit perdebatan bersama Aro.

Entahlah, tapi Haira merasa bahagia hanya dengan segini saja temannya, karena mereka memang berlaku baik pada Haira.

Tanpa ada niat busuk, lebih baik teman Haira sedikit daripada banyak.

Karena banyak, memiliki resiko ditusuk dari belakang lebih besar.

Haira benci pengkhianat dan dikhianati.

Sekali saja ada orang yang mengkhianati Haira, maka jangan harap bisa bicara lagi dengannya.

Selamanya.

🕶☀️🕶

Bersambung😾

Alam Haira [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang