☀️AlRa-22☀️

14.1K 2.5K 216
                                    

Tekan vote dan tembuskan 60 komen🙏

~~~~~~

Aro dengar berita, kalau Alam sudah berhasil bangun dari koma. Tatapan mata Aro pada ponsel yang menunjukan pesan dari Haira, sangat suram.

"Kalau Alam bangun..berarti Haira bakalan sama dia terus.." lirih Aro getir.

Dia melempar ponselnya ke kasur, mengusap kasar wajah tampannya sejenak lalu menghela napas kasar kembali.

"Tapi gue gak boleh egois, Alam koma juga karena gua.." bisiknya gemetar.

Aro mencengkram kuat rambutnya, berusaha mengenyahkan rasa sakit dikepala yang entah kenapa selalu muncul.

"Hiks..Aro cuma mau..hiks..Haira jadi milik Aro.." lirihnya parau.

Ke 4 roh saudara Aro mendengar hal itu, mereka dengar.

"Kita lakukan?" tanya Naren.

"Tentu, demi Aro." sahut Arhan.

Ke 4 nya menghilang dari sana, membiarkan Aro menangis sepuasnya karena sebentar lagi Haira akan menjadi milik Aro.

Sementara Haira, dia sekarang sedang menyuapi Alam sarapannya, dengan tenang dan tak bersuara.

Semalam Haira dimarahi Mama nya karena pulang larut, Haira gak jelasin kenapa dia pulang larut, makannya hari ini mood Haira sedikit jelek.

"Haira, kamu kenapa? Kok diam aja?" tanya Alam khawatir, dia menyentuh dagu Haira perlahan.

Haira menggelengkan kepalanya pelan "Enggak, gue gak papa." jawabnya.

"Bohong, kata Mami kalau bohong dosa loh."

"Iya beneran sayang."

Alam membeku mendengar panggilan sayang dari Haira, dia menunduk malu dengan pipi yang merona layaknya buah apel segar.

Elusan pelan Haira berikan dirambut Alam "Lam, seandainya gue malah dekat sama Aro, gimana?" tanya Haira kepo.

Alam mendelik, dia lupa kalau dirinya ini belum menjelaskan alasan kenapa Alam bisa koma.

Alam menahan tangan Haira dan menggenggamnya erat. "Aro harus kamu jauhi, kamu pasti tau kan soal roh dibelakang Aro?"

"Iya, itu saudaranya."

"Mereka jahat, bakal aku ceritain alasan kenapa aku bisa koma." menceritakan berarti membuka luka lama kembali, tapi tak apalah.

Yang penting Haira tau keberanan yang terjadi selama ini, kebenaran kalau Aro itu jahat.

Flashback 1 tahun yang lalu.

Sekolah mereka hari ini mengadakan study tour ke Pantai, Alam yang nyata nya sudah duduk paling belakang di bus karena tak punya teman, berjalan terakhir.

Dia memeluk tasnya erat, tatapan matanya menunjukan dengan jelas kalau Alam itu, antara takut dan bahagia.

Bahagia karena pantai adalah tempat kesukaannya, takut karena ini alam bebas. Teman-temannya bisa saja merencanakan pembully an metode baru.

Setelah mereka diberi arahan dan intrupsi untuk menjauhkan diri dari Laut.

Mereka bebas melakukan apa saja, Alam yang pada dasarnya tidak punya teman pun hanya bermain dipinggir pantai.

Alam membangun istana pasir sendirian, semua orang menatapnya iri, karena istana pasir buatan Alam sangat bagus.

"Heh! Goblok!" Alam meringsut mundur saat sekelompok orang dari kelas lain mendatangi Alam.

Dari tatapan mereka saja sudah membuat Alam takut. "Kalian mau apa?" tanya Alam gemetar.

Luka dipunggungnya saja belum kering, apa mereka mau nambah luka baru?

"Lo bagusan kami buang ke laut, yakan?"

Gelengan ribut Alam berikan, dia gak bisa berenang. Mau manggil Guru, tapi tanggapan mereka hanya tertawa saja.

Seolah pembully an yang terjadi itu sudah biasa. "Oh, atau temen lo aja deh yang kita suruh. Aro! Sini lo!"

Aro yang saat itu juga masih kelas 10 dan belum jadi Ketua osis lantas mendekat.

Tatapan matanya datar sekali.

"Ro, coba lo seret si Alam ke tengah laut, terus lo tenggelemin dia."

Aro mengangguk. "Ro jangan..hiks..Alam gabisa berenang Aroo! Aro jangan!!" Alam memberontak saat Aro menjambak rambutnya dan menyeretnya menuju laut.

Alam terus meronta tapi rambutnya sangat sakit, bahkan kaki nya sudah mengenai beberapa bebatuan tajam sehingga membuatnya berdarah.

"Aro jangan!!..hiks..ARO ALAM GABISA BERENANG!!" jeritnya histeris.

Apalagi saat tubuh Alam sudah terendam air asin laut, Aro menariknya kemudian mencengkram leher Alam kuat.

Tatapan mata Aro menyeramkan.

"Mending lo mati aja Lam, jadi gue gak bakalan merasa tersaingi lagi, paham?" Aro mendorong tubuh Alam ke bagian tengah laut yang dalam.

Aro tersenyum senang melihat bagaimana Alam sibuk menyelamatkan diri nya sendiri.

Aro menjauhi area itu dengan santainya, meninggalkan Alam yang sudah lemas tak berdaya.

Untung saja, ada nelayan lewat segera menolong Alam.

Alam dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan koma, Aro kira itu bohongan.

Karena saat di sekolah Aro masih tetap melihat Alam ada.

Tapi ternyata itu roh nya, Aro merasa sangat bersalah tapi sudah terlambat untuk merasa bersalah.

Dia memang sejahat itu.

Flashback End.

Tatapan mata Haira dingin sekali, dia menyeka air mata dipipi Alam sejenak.

Alam terus menangis saat dia bercerita, sebesar itu trauma yang dia dapat karena Aro.

Teman yang Alam kira, akan menjadi teman sesungguhnya untuk Alam.

Tapi nyata nya tidak, Aro sama saja seperti yang lainnya.

"Udah jangan nangis, gue bakalan kasih balasan untuk Aro."

"Hiks..kalau aja Alam gak ditolong bapak itu..hiks..kayaknya Alam gak bakalan ketemu sama Haira."

Haira tertawa mendengarnya, dia terus menenangkan Alam agar berhenti menangis.

Dan pikirannya mulai memikirkan banyak rencana untuk Aro.

🕶❤🕶

Bersambung😾

Alam Haira [Selesai]Where stories live. Discover now