☀️AlRa-15☀️

14.5K 2.7K 134
                                    

Hola kalian.

Tekan vote dong, makin lama makin males kalian neken vote, kalau gini caranya aku juga bakalan males update.

Ramaikan komen juga, tugas kalian cuma 2 aja pun padahal, berat banget kayaknya.

~~~~~

Hari ini bukan seperti hari kemarin, ya iyalah kemarin kan hari Rabu dan hari ini hari kamis. Gimana sih.

Haira senang, kenapa?

"HAIRAAAAAAA SELAMAT PAGIIII." ayang beb nya sudah datang lagi pagi ini.

Haira masih memasang wajah datarnya, dia berjalan mendekati meja tempat dia dan Alam biasa tempati.

Alam hari ini manis sekali, dia mengenakan jepit rambut warna hitam yang panjang, poninya dia jepit agar tidak jatuh ke dahi.

Haira jadi ingat karakter cowok rambut kuning di Game Mistic Messenger. Soalnya jepitannya hampir sama kayak gitu.

"Pagi, lo ngapain pake jepitan rambut segala?" komen Haira, udah mulai julid nih orang.

Alam tertawa saja mendengarnya, dia menarik tangan Haira untuk duduk disebelahnya.

"Gak papa, bagus kok." jawab Alam.

Haira mengangguk saja. "Btw lo masuk ke kelompok siapa?"

Alam sempat terdiam dengam raut wajah yang berubah, kemudian kembali seperti semula lagi.

"Sama Haira kok."

"Serius?"

"Heem."

"Bagus deh."

Alam tersenyum lagi, dia menggapai tangan Haira dan menggenggamnya erat.

"Haira."

"Apa?"

"Alam boleh minta tolong gak?"

Alis Haira naik sebelah nih, ada apaan, tumbenan. "Tolong apa?"

Karena gugup ditatapan se intens itu, Alam memilin ujung sweater berwarna baby blue nya.

"Jadi kan Alam punya saudara..namanya Zavran..dia..dia koma selama 3 bulan terakhir..m-mungkin aja kamu bisa nemuin dia.." ujarnya gugup.

Haira mencerna ucapan Alam sejenak, kemudian ber oh ria.

"Ciri-ciri nya gimana?"

"Dia muka nya ganteng, kulitnya putih, badannya kurus, rambutnya hitam pekat-"

"Stop."

Alam mengerjab pelan saat Haira menahan ucapannya dengan cara meletakan cari telunjuk Haira di bibir Alam.

"Gue udah tau, semalam ketemu gue. Gue kira itu manusia." ucap Haira tenng.

Alam rasanya legaaaa banget, dia sampai melemaskan bahunya dan bersandar dibahu Haira.

"Ahaha..syukurlah.." bisiknya lega.

"Nanti kita cari, dia ada di sekitaran sekolah." Haira mengelus pipi chubby Alam sejenak.

Dia sempat terpaku, tapi tak lama dia menggeleng pelan. "Btw, dot lo mana?" celetuknya.

"Ah! Ini ada di tas. Hehe."

"Semalam lo kemana?"

"Aku, di rumah, iya, hehehe."

Haira tak percaya, tapi dia gak mau nekan Alam dengan cara mengajukan pertanyaan lain.

Haira membenarkan posisi Alam, lalu memeluknya lagi semakin erat. "Gue kangen sama lo, semalam gak ada lo rasanya hampa." bisik Haira sedih.

Alam menegang, apa yang dia dengar ini beneran? "Haira suka yaaa sama Alam? Sampai kangen gitu-"

"Ya Alam, gue suka sama lo." Alam benar-benar membeku, dia menarik diri dan menatap Haira lekat.

Haira sendiri hanya memberikan tatapan lembutnya, tatapan yang Alam saja lah yang mendapatkannya.

"Haira suka sama Alam?" tanya nya lagi.

"Iya."

"Beneran?"

"Iya bener."

Tremor melanda Alam, dia membekap mulutnya menahan teriakan yang bisa saja membludak saat ini.

"Ya ampun..seriusan?..hiks.."

Ya ampun, sampe nangis dia.

Haira mengangguk, dia memeluk Alam dan mengelus rambutnya pelan.

"Iya, emang gak boleh ya?"

"Boleeeeeh..hiks..Alam juga suka sama Haira.."

Senyum diwajah Haira semakin lebar, dia mengeratkan pelukannya ditubuh Alam.

Mereka gak pacaran, tapi setidaknya mereka sudah jujur sama perasaan mereka.

🕶☀️🕶

Bersambung😾

Pembaca nya sombong-sombong.

Alam Haira [Selesai]Where stories live. Discover now