☀️AlRa-16☀️

13.9K 2.6K 115
                                    

Hai, aku lagi males basa-basi.

Tekan vote dan ramaikan komen kalau mau up lagi.

~~~~~

Haira tertawa pelan melihat bagaimana bahagianya Alam hari ini, mereka berhasil menemukan Zavran beberala menit yang lalu.

Kini Alam dan Zavran tengab berbincang sedikit, herannya Alam bisa melihat Zavran dengan jelas.

"Abang, mami baik-baik aja kan?" tanya Zavran sedih, alisnya luyu kebawah.

Alam tertawa pelan, dia mengangguk sembari mengelus rambut adiknya itu.

Zavran usianya 16 tahun, kelas 1 SMA.

Dia kecelakaan 3 bulan yang lalu sampai koma, tapi kini Zavran akan segera bangun karena Alam berhasil menemukannya.

"Bangun ya, kasihan mami di rumah." ujar Alam lembut.

Zavran mengangguk pelan, dia menoleh ke arah Haira. "Hai kakak cantik, semalam ketemu di koridor itu kan?" alis Alam naik sebelah.

Zavran kenapa nampak akrab dengan Haira, balik lagi, Alam tak suka melihat itu.

Karena Haira itu miliknya. "Kamu kenal sama pacar kakak?" tekan Alam serius.

Zavran kaget. "Pacar? Wah beruntungnya kakak pacaran sama kakak cantik itu, Zavran juga mau." rajuknya.

Alam mendecih pelan. "Balik dulu ke badan kamu sana." usirnya.

Zavran mengerucut pelan, dia melambai dulu pada Haira baru setelahnya menghilang dari taman belakang sekolah.

Sehilangnya Zavran, Alam menghela napas panjang.

Dia berdiri dan berjalan mendekati Haira. Kemudian merentangkan tangannya minta peluk.

Tentu saja Haira tak menolak, dia memeluk tubuh Alam erat. "Haira.."

"Hm?"

"Kamu..terima aku apa adanya kan?"

"Tentu, gue terima lo apa adanya Alam."

"Gimana kalau..suatu hari kamu ngeliat aku dalam kondisi buruk, mungkin cacat atau penyakitan?"

Haira tak suka mendengarnya, dilepasnya pelukan mereka lalu menangkup wajah Alam lembut.

"Aku juga bukan manusia sempurna Alam, dan lagi kehidupan kita masih panjang. Jadi mau penyakit atau cacat itu bisa diatasi kedepannya." bisik Haira lembut.

Alam menunduk, dia tersenyum manis kemudian memberanikan diri mencium pipi Haira.

"Hihi, makasih sayang." ujarnya lembut.

Haira terdiam, shock batin dia btw.

Untung saja Jamal dkk gak ada disini, kalau tidak, Alam pasti sudah mereka jahili habis-habisan.

Kedua pipi Haira memerah, dia malu sekaligus senang. Guna menutupi kegugupannya, Haira mengusak pelan pucuk kepala Alam.

"Lo terlalu manis Lam, gue suka gak tahan." bisiknya.

"Hihi, ya gak papa."

Haira mencubit pelan pipi Alam.

Mereka sangat bahagia ya, sampai tak menyadari keberadaan Aro yang berdiri dibalik tembok pembatas taman belakang.

Aro menunduk menatap benda yang dia belikan untuk Haira dan Alam.

Benda yang menjadi pengikat pertemanan mereka bertiga. Senyum getir Aro berikan diwajahnya.

"Aro..lo harus sadar diri..lo itu pembawa sial..Haira bakalan celaka kalau terlalu deket sama lo..Haira gaboleh jadi kayak Tiara..Haira harus hidup.." lirih Aro seraya menyeka air matanya.

Tiara..ah..cinta pertama Aro yang sudah tenang disana.

"Kali ini..aku merelakan Haira untuk Alam..sebagai penebusan dulu aku merebut Tiara dari Alam.."

Dulu Alam tak tau kalau Tiara menyukai nya, dan Aro yang tak terima cintanya bertepuk sebelah tangan, tanpa sadar mengutuk Tiara dalam hatinya.

Sampai teman-teman ghaib Aro beraksi, membunuh Tiara secara perlahan, mengusiknya sampai mental gadis manis itu rusak.

Dan berakhir bunuh diri.

Yah benar, Aro memiliki 4 teman ghaib yang jahat, sekali saja Aro punya niat buruk atau membatin tentang seseorang.

Maka teman ghaibnya akan beraksi tanpa diminta.

Untung saja Haira juga punya teman ghaib, jadi antara teman Aro dan teman Haira, mereka lah yang menyelesaikan urusan itu dibelakang.

🕶☀️🕶

Bersambung😾

Alam Haira [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang