☀️AlRa-27☀️

13.4K 2.4K 71
                                    

Hai semua, Ryn disini.

Btw, hari ini Alam Haira tamat, Love Mas Senin baru dilanjut.

Tekan vote dan tembuskan 70 komen.

~~~~~

Haira kritis, walau luka yang Alam alami tak separah yang Haira dapat, bahkan Alam sudah siuman sejak beberapa menit yang lalu.

Dan yang dia tanyakan pertama kali adalah Haira.

"Haira..hiks..Alam mau ketemu sama Haira.." Dira menghela pelan, dia mengelus punggung tangan Alam yang tak ber infus.

"Haira nya lagi tidur." bisik Dira.

"Tidur..hiks..pasti bangun kan?" isak Alam lirih, dia tak mau kehilangan sosok Matahari nya, tak akan mau.

Dira tak menjawab, dia juga tak bisa menjawab pertanyaan Alam, karena dia tak tau kapan Haira bangun.

Cklek.

Keduanya menoleh ke belakang, Aro masuk dengan tatapan mata yang terlihat menyesal, Alam mengalihkan tatapannya.

Dia masih menangisi Haira, walau sudah Alam lindungi tetap saja luka Haira lebih parah darinya.

"Hiks..Haira.." lirihnya pilu.

Aro menunduk pelan saat melihat Tante Dira berdiri lalu keluar dari kamar, meninggalkan Alam bersama Aro di kamar inap itu.

"Lam..gue minta maaf.." bisik Aro penuh penyesalan, Alam tak memperdulikan ucapan Aro.

Dia masih memeluk bantal dan menangisi Haira, kenapa bukan dia saja yang koma, kalau Alam yang koma setidaknya Haira masih bisa melihatnya.

Kalau seperti ini, Alam gatau dimana Haira. Aro menunduk dalam, mendengar tangisan Alam membuat perasaan bersalahnya semakin besar.

"Lo kan emang tolol." Aro tersentak, dia tertegun melihat sosok roh Haira tengah mengelus rambut Alam.

Alam tak sadar, tapi karena Aro ini indigo jadi dia tau.

"Haira..maafin gue." bisik Aro.

Alasan kenapa saudara Haira tak datang, karena saudara Aro menahan mereka. "Haira-"

"Berisik! Aku gak mau bicara sama kalian ya, jangan bicara sama aku!" Jamal dkk menunduk takut.

Haira dalam wujud manusia saja menyeramkan, apalagi dalam wujud roh. "Gue bakalan bangun sebentar lagi, dan gue bakalan hajar lo sampai mampus Aro." desis Haira dingin.

Aro tersenyum dan mengangguk, dia bisa bernapas lega saat ini setelah tau Haira baik-baik saja.

"Keluar dari sini..hiks.." Aro mengangguk.

"Ah, Haira ada di dekat lo. Lo mau liat? Biar gue buka mata batin lo." Alam menegakan tubuhnya, dia berbalik.

Wajahnya merah dengan sisa air mata di pipinya. "Beneran?..hiks..mau..aku mau lihat Haira..hiks..huaaaa..hiks.."

Haira melotot pada Aro, sebagai peringatan. "Jangan! Alam gak bakal bisa ngehadepin setan disini kalau mata batinnya kebuka! Jiwa dia gak kuat Aro!"

Aro meringis pelan, Haira lebih galak dalam wujud roh. "Haira gak izinin Lam." cicitnya.

Alam lemas. "Haira kok gitu..hiks..Alam kan mau lihat kamu..hiks.."

Haira tak menjawab, dia mengisyaratkan Aro untuk keluar, Aro menurut.

Dia keluar dari kamar inap, mengabaikan Alam yang kembali menangis pilu disana dan merutuki Haira.

"Jahat..hiks..Haira jahat!!"

"Hiks..Alam gak suka!"

"Hiks..mau liat Haira.."

"Hiks..ng..hiks.."

Haira bertopang dagu menatap Alam yang terus menangis, sampai akhirnya dia tertidur diselingi isakan disela bibirnya.

Haira mengelus pipi chubby Alam, senyum tipis terulas diwajahnya.

"Maafin gue Lam.." lirihnya pedih.

Yah, minta maaf sekarang lebih baik daripada nanti.

🕶☀️🕶
BERSAMBUNG.

Alam Haira [Selesai]Where stories live. Discover now