DANERA ✓| Rumah Pohon

164 14 2
                                    


"Belajar dari kesalahan mengulang untuk keberhasilan"

[Tama Mahendra]

•••

Hai 👋

Maaf kurang afdol ceritanya 🙏

Komen yuk🙁

Apa aja, nanti aku respon.

Xixixixixi

Gabut 😐

•••

Kalian pernah dengar gak kata ini "TTM (Teman Tapi Mesra)". Itulah yang dialami kedua insan yang sama-sama terjebak dengan perasaan yang masih tak pasti.

Perasaan mereka masih sebatas kabut biru yang entah mau dibawa kemana.

Keduanya saat ini berada di rumah pohon yang di bangun tak jauh dari RS  karena ini keinginan Mildan waktu kecil ketika ingin sekali mempunyai rumah pohon akan sangat menyenangkan.

Zaera yang terus mendorong kursi roda Mildan mengelilingi area rumah pohon tersebut menelisik dengan suasana asri yang menyegarkan mata.

Ya! Mereka Zaera dan Mildan.

Mildan kok kelayapan sih!

Dirinya sudah izin dengan bang Faiz selaku dokter ahli spesialis ginjal yang tengah di idap Mildan dengan Zaera yang belum mengetahui tentang penyakitnya.

"Nyaman banget sih"senang Zaera.

Dirinya menyusuri taman kecil yang ada disana dengan wajah sumringah seakan tidak mengingat bahwa dirinya sedang sedih.

Mildan hanya memperhatikan Zaera dengan raut wajah sendu, bahkan gak bisa lagi harus berucap apa.

Seandainya Mildan pergi pasti dirinya akan sedih dan benci karena tidak memberitahu kan sesuatu hal pada Zaera.

Apa mungkin dirinya akan menceritakan tentang masalah penyakit yang Mildan alami kepada Zaera agar tak ada kesalahpahaman diantara mereka.

"Ra"panggil Mildan lembut.

Zaera yang asik memetik bunga tidak mendengarkan ada seseorang memanggil namanya, dirinya fokus menghirup aroma bunga mawar indah itu.

Mildan menghela nafas, Zaera tidak menggubrisnya hanya tertuju pada mawar yang cantik .

Ayo sekali lagi harus bisa, kalau tidak direspon juga gue nikahin sekarang Lo Ra gumam Zaera.

"Zaera"panggil Mildan lagi dengan suara yang keras semaksimal mungkin.

Sontak Zaera kaget dan menoleh ternyata Mildan memanggilnya, oh sungguh kamu tuli Zaera.

"Apa"sahutnya dengan tak santainya.

"Gue mau ngomong"

"Yaudah ngomong aja"jawab Zaera.

"Gue sakit"

Dua kata tersebut sontak membuat tubuh Zaera menegang seketika, apa katanya sakit!

"Sakit"cicit Zaera mengulangi kata terakhir Mildan.

DANERA [End]Where stories live. Discover now