08 - II

787 89 22
                                    

Setelah pertemuannya dengan Camille, Lizz merasa sangat penasaran dengan identitas Camille. Insting Lizz berkata bahwa Camille tidak berniat jahat kepadanya. Akan tetapi, cara Camille memperlakukannya sangat aneh. Sorot mata Camille padanya tidak seperti seorang atasan pada bawahannya.

Alih-alih pulang, Lizz memutuskan untuk mengikuti Camille dari kejauhan. Dia berjalan cukup jauh di belakang Camille agar Camille tidak menyadarinya. Awalnya Lizz mengira bahwa akan ada mobil organisasi yang menjemput Camille. Namun, Lizz terheran-heran saat Camille berjalan ke ujung basement yang gelap.

"Aku tahu kau mengikutiku. Keluarlah!" Lizz mendengar suara Camille. Tidak lama kemudian seorang berpakaian pelayan restoran keluar dari balik pilar.

Lizz mengingat orang itu juga ada di restoran. Di dalam hati, Lizz merutuk karena bisa-bisanya dia tidak sadar bahwa ada orang yang mengawasinya. Mata Lizz membulat saat melihat Camille menerjang dan merebut pistol dari pelayan palsu itu.

"Aku tidak mengira bahwa Camille bisa bertarung seperti itu, " gumam Lizz di dalam hati.

DOR

Pertarungan Itu berlangsung singkat dan diakhiri dengan kematian pelayan palsu itu. Setelah itu, Lizz melihat Camille membereskan mayat pelayan itu dengan sangat cekatan. Saat suara tembakan menarik perhatian orang dari kejauhan, Camille dengan tenang memindahkan tubuh dari pelayan itu ke mobilnya.

Orang-orang yang datang karena suara tembakan itu tidak menemukan apa-apa dari lokasi sumber suara dan memutuskan untuk kembali ke mobil mereka.

Lizz berdecak kagum setelah melihat Camille menyelesaikan situasinya dengan bersih dan rapi. Bahkan cara bertarung Camille pun sangat anggun. Dia menerjang musuhnya dengan ganas, namun gerakannya  seperti tarian yang membuat orang yang melihatnya tidak mampu mengalihkan pandangannya.

*******

Keesokan harinya...

Camille dan Alex duduk berdampingan di kursi ruangan meeting markas. Keduanya sibuk menekuni data tentang Black Orion. Organisasi itu sudah dimusnahkan oleh mereka bertahun-tahun lalu, namun siapa sangka masih ada sisa yang belum dibersihkan. Padahal Camille dan Alex memburu seluruh anggota Black Orion hingga ke banyak negara hanya demi memastikan akar organisasi itu benar-benar tercabut tuntas.

"Aku sudah meminta para agen untuk memburu seluruh anggota Black Orion. Namun, entah mengapa aku masih merasa tidak tenang." Alex mengacak rambutnya dan berdecak kesal.

Camille mengusap lengan Alex untuk menenangkannya, "Tenang saja, semua akan baik-baik saja. Organisasi kita sudah berbeda dari dulu. Kita hanya perlu memantau saja."

"Untung saja Lizz sudah tidak di organisasi. Aku rasa aku akan jauh lebih khawatir jika dia masih di sini." Alex memasang ekspresi lega.

"Kau tidak tahu apa akibat perbuatanmu memecat Lizz. Bisa saja Lizz malah masuk ke organisasi lain dan lepas dari pengawasan kita. Kau tahu bahwa pekerjaan seperti ini tidak mudah dilepaskan."

"Tapi aku ingin dia mempunyai kehidupan yang normal. Terlebih lagi, kita masih ada di sini. Kita bisa mengawasinya dan menjaganya." Alex memasang sendu ke arah Camille.

"Oleh karena itu, kemarin aku berpura-pura mempekerjakan Lizz agar dia tidak mencari pekerjaan lain."

Drrrttt

Ponsel Camille bergetar pertanda ada pesan masuk.

3745****
Kami menemukan markas Black Orion, Ma'am

Camille menunjukkan layar ponselnya pada Alex. Keduanya langsung bergerak menuju lokasi yang tertera di pesan tersebut.

Di tempat tujuan..

HEROIC GIRLHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin