01 (FA) Love Story

14.6K 1.2K 133
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ  🦋

"Kenalin, nama gue Fahyra Aramoana. Cewek cool anti NT. Incaran om-om CEO, dan juga incaran om-om tajir alias Sugar Daddy. Gak suka mandi dan juga gak suka ngomongin orang di belakang."

Gadis yang seumuran dengan Fahyra itu pun menerima jabatan tangan Fahyra.

"Kenalin, Alea Simanjuntak, bukan cewek cool kek kau. Aku juga bukan incaran Sugar Daddy. Lebih ke ngincar Om Arif yang di kupu-kupu malam aja keknya."

Mendengar ucapan terakhir Alea. Tawa beriringan keluar dari mulut mereka berdua.

"HAHAHA."

"Kita ternyata satu misi."

"Misi affaan tuh," tanya Alea dengan mengibas rambut kribonya.

Fahyra merapikan hijabnya. "Mencari om-om kaya raya yang siap menanggung perut, skincare, dan suka rela membeli novel-novel dan album-album kpop untuk kita."

"Setuju?" tanya Fahyra.

Alea langsung mengangguk antusias.

Fahyra dan Alea adalah teman baru. Tepatnya mereka baru bertemu di organisasi yang sama. Dan ternyata mereka bisa satu frekuensi seperti ini.

Oh, iya. Alea berasal dari kota metropolitan yang katanya keras dan orang-orangnya kasar. Iya, Alea berasal dari Medan.

Di saat keduanya berjalan di koridor kampus. Fahyra tidak sengaja melihat dosen muda yang bernama Raden Fahmi Ar-Rayhan. Cowok incarannya!

Fahyra langsung merapikan hijabnya. Kemudian ia mendorong tubuh Alea.

"Masuk duluan aja. Gue nyusul belakangan, ya."

"Kita barang-barang saja. Kau mau kemana lagi bah?"

"Lo duluan aja, Lea. Gue mau caper dan banting harga dulu."

Fahyra mendorong tubuh Alea agar segera masuk ke dalam kelas.

Sampai akhirnya gadis itu berjalan dan mengikuti Fahmi dari belakang. Awalnya Fahmi belum sadar, sampai ketika namanya dipanggil, Fahmi kontan terkejut.

"Ukhum, Ayang Fahmi......"

"Astagfirullah." Fahmi benar-benar kaget!

Fahyra justru menyengir tak berdosa. Ia bahkan melambai tangan pada saat itu.

"Halo, Pak Dosen."

"Fahyra!"

"Apa Ayang...." jawabnya dengan tubuh yang digoyangkan ke kanan ke kiri.

"Ssttt, berhenti panggil saya dengan kata keramat itu!"

"Itu panggilan khusus. Biar beda gitu. Eh, btw baju kita warnanya samaan loh. Biasanya ini tuh tanda-tanda jodoh."

Fahmi memutar bola mata malas. Ia tidak ingin meladeni Fahyra. Fahmi kembali berjalan. Namun, gadis itu tetap mengikutinya dari belakang.

"Pak, Abah nanyain Mulu tuh. Katanya kapan datang ke rumah?"

"Kapan-kapan," jawab Fahmi.

"Kapannya, kapan Ayang Fahmi?"

Laki-laki tinggi itu menghentikan langkahnya. Ia menurunkan pandangannya untuk menatap makhluk mungil menyebalkan ini.

"Nanti kalau saya sudah mau menikah. Saya datang ke rumah mu untuk mengantar undangan pernikahan. Sekalian saya bawa calon istri saya. Paham?!"

Fahyra menarik ujung Fahmi ketika laki-laki itu hendak pergi. Fahmi lantas kembali menatap Fahyra. Ia langsung mendapati mata berbinar milik Fahyra yang tengah mendongak menatapnya.

(FA) Love Story  (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now