12 (FA) Love Story

8.2K 923 49
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

"

"Abang."

Tidak ada sahutan.

"Abang Amiiiiiii."

"Abang ada di gudang, Ra."

Sahutan itu membuat Fahyra tersenyum. Ia berjalan menuju gudang. Dengan langkah riang, Fahyra bersenandung. Ia masuk ke dalam ruang tempat barang-barang bekas berada.

"Ngapain ke gudang?"

"Abang lupa kemaren naro kamus bahasa Inggris, Arab, sama Indonesia di mana. Seingat Abang, terakhir kali Abang simpan di lemari gudang ini," jawab Fahmi.

Fahyra menggaruk kepalanya yang tak gatal. Ia pun ikut mencari buku yang Fahmi maksud. Sampai tiba-tiba Fahyra melihat sebuah album kecil yang masih baru. Ketika Fahmi sibuk mencari buku itu, Fahyra mengambil kesempatan untuk melihat isi album.

Ada banyak sekali foto-foto Fahmi sewaktu masih kuliah. Ada bang Jaezan dan juga Habibie. Ada Khansa juga, anak rektor yang sempat menolak lamaran Fahmi.

Di dalam album itu, ada sebuah foto yang menyita perhatian Fahyra. Sebuah cekrekan kamera yang terlihat cukup indah. Ada Fahmi yang berdiri tepat di sebelah Khansa, memeluk banyak buku-buku kuliah, pun dengan Fahmi yang berdiri gagah dengan senyum merekah. Dan di belakang foto itu terdapat tulisan, 19 Maret foto pertama sama Khansa, cewek paling cantik seantero kampus! Hahaha

Fahyra kontan menoleh pada suaminya. Namun, Fahmi belum sadar akan hal itu. Ketika Fahyra berfikir yang aneh-aneh, disaat itu juga ia mencoba menenangkan pikirannya.

Fahyra menggeleng kepala. "Nggak! Semua orang punya masa lalu. Nggak boleh over thinking, nggak boleh!" ia membatin.

Tidak ingin menambah beban pikiran, jadi Fahyra langsung menutup album kecil itu. Ia letakkan kembali ke tempat semula. Memilih menyusul Fahmi.

"Udah ketemu belum?"

"Hanya kamus bahasa Arab yang ketemu, Inggris sama Indonesia kayaknya sudah hilang," jawab Fahmi.

Fahyra mengangguk kecil.

"Balik ke kamar lagi, yok. Abang ada kerjaan sedikit. Kamu masih harus mengerjakan makalah, kan?"

Fahyra mendengus kecil. Ia mendongak menatap Fahmi dengan mata yang mengerjap lucu.

"Bilangin dong sama Pak Matra kalo kasi materi itu yang mudah kek, jangan yang susah. Capek tau carinya."

Fahmi justur terkekeh. Ia merangkul pundak perempuan itu. Membawa Fahyra agar keluar dari gudang.

"Baru semester 4 udah mulai ngatur dosen! Abang cuci otaknya ni!"

"Emang otak bisa dicuci?"

"Bisa." Fahmi membuka pintu kamar.

di tengah rangkulan itu, Fahyra mendongak. "Caranya?" tanya dia.

"Caranya mudah. Yang pertama, kepalanya harus dibelah dua dulu, setelah itu kita ambil otaknya, kita angkat. Lalu kita cuci dengan rinso, jangan lupa ditambah Molto supaya wangi. Setelah itu letakkan ke tempat semula, lalu jahit kembali kepala yang dibelah dua tadi. Sudah, selesai."

Fahyra langsung tertawa. Ia memukul dada bidang suaminya. Melepas tangan Fahmi yang merangkulnya.

"Udah serius juga dengarinnya malah bercanda."

(FA) Love Story  (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now