15 (FA) Love Story

9.7K 1K 172
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

"Enak, nggak, minum ludah sendiri. Makanya jangan songong jadi cowok," ejek Fahyra lagi.

Fahmi mendekatkan wajahnya ke wajah Fahyra. Kemudian ia berkata dengan senyum smirk. "Enak, nggak, tadi malam? Mau Abang buat sampai pingsan?"

Kedua mata Fahyra melotot. Ia meneguk kasar ludahnya. Dengan cukup kesal, ia ambil bantal lalu ia pukul wajah lelaki itu.

"Mesum! Harusnya Fahyra nggak nyerahin diri Fahyra! Dasar Dosen kampret."

Lelaki itu justur merasa menang karena sudah membuat Fahyra ketakutan.

"Mau goda Abang lagi?"

"Diam!" ujar Fahyra.

"Mau sampai pagi?"

"ABANG!"

"Mau 15, kan? Abang tambah 20 lagi. Mau dimulai yang ke satunya sekarang? Tahun depan kita bikin kembar 2. Tahun depannya kembar 3. Tahun depannya kembar 4. Tahun depannya pas kembar 5. Jadi 15 semua. Kalau sanggup lagi kita naik level, kembar 10 kita buat. Jadinya 20. Gimana?"

"ABANG! FAHYRA ADUIN KE ABAH, YA!" ia mengambil handphonenya dari atas nakas. "Fahyra telfon sekarang. Fahyra mau pulang. Nggak mau sama Abang lagi."

Fahmi benar-benar puas mengerjai istrinya. Ia tertawa lepas pagi itu ketika melihat wajah Fahyra.

"Jangan ketawa! Fahyra telfon. Lihat aj..."

"ABANG, HUWAAA."

Fahyra menangis kencang ketika Fahmi menarik handphone miliknya.

"Balikin," rengeknya.

Fahmi menggeleng. Ia beranjak dari ranjang menuju pintu. Fahyra pikir suaminya itu akan keluar dari kamar. Alih-alih seperti itu, Fahmi justru mengunci pintu. Lalu membuka lemari dan memasukkan handphone tadi ke dalam sana.

Kemudian Fahmi berjalan menuju jendela. Ia menutup semuanya dengan rapat. Lampu yang menyala dimatikan langsung oleh lelaki itu.

"Let's go, Babe." kali ini Fahmi yang berkata.

Fahyra langsung menggeleng dan bersembunyi di balik selimut.

"NGGAK!"

"ABAH TOLONG. FAHYRA MAU DIPERKOSA!!!!!"

Fahmi membuka selimut yang menutupi wajah Fahyra. Ia tersenyum dan berkata. "Ciluk, Ba."

"Abang jangan sekarang!"

"Waktu kita cuma lima hari, Sayang. Pulang dari sini kita harus panen bukan?"

"Tapi nggak pagi, siang, sore, malam juga!"

Fahmi menggeleng. Ia menyibak selimut Fahyra. Kemudian Fahmi tersenyum nakal.

"Dua jam saja, ya."

"NGGAK MAU NIKAH LAGI SAMA ABANG. NGGAK MAU HONEYMOON LAGI."

"Harus mau," ejek Fahmi.

"Jangan sentuh Fahyra. Huwaa. Jangan dibuka itunya."

Fahmi tertawa puas ketika melihat raut ketakutan gadis pemberani ini.

"Kita mulai, ya. Kalau nggak sanggup lagi, bilang. Nanti Abang tambah waktunya. Ok?"

Fahyra menggaruk lengan polos Fahmi saking kagetnya akan perlakuan lelaki itu.

(FA) Love Story  (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang