28 (FA) Love Story

10.7K 1.3K 262
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

"Abang, Fahyra nggak mau pindah kampus. Fahyra mau di sini aja. Nggak mau ikut ke Turki."

Jaezan duduk di sebelah Fahyra. Menatap wajah Adeknya cukup intens.

"Alasannya?"

"Fahyra udah betah di sini. Please bilangan ke Abah kalau Fahyra di sini aja."

"Abah nggak akan izinin. Kalau kamu tetap di sini. Itu tandanya kamu akan terus ketemu sama Fahmi di kampus."

Fahyra mendengus kecil. "Tapi kan banyak cara buat nggak ketemu sama dia. Nggak harus ikut Abang ke Turki."

Jaezan menggeleng kepala. Ia mengusap puncak kepala Adeknya. "Anak kecil nggak usah membantah. Nurut aja nanti Abang kasi uang jajan dua kali lipat dari yang Abah kasi. Ok?"

"Nggak oke," Jawab Fahyra begitu melas.

"Oke nggak oke. Kamu ikut Abang ke Turki. Nanti Abang cariin cowok keren yang nggak brengsek di sana," bisik Jaezan yang niatnya meledek.

Fahyra langsung melempar bantal ke arah Abangnya. "Keluar ah! Males sama Abang. Nggak bisa diajak kerjasama."

Jaezan tertawa sembari keluar kamar.

Tiba-tiba pintu kamar Fahyra kembali terbuka. "Apa lagiiiiiii."

"Husstt. Sini."

"Apaan?" Tanya Fahyra.

"Sini," titah Jaezan lagi.

Dengan gerak malas Fahyra mendekati Abangnya. "Kenapa?"

Jaezan menunjuk ke arah ruang tamu. "Ada Fahmi. Kamu diam di sini. Kalau dia macem-macem Abang patahin giginya."

"Isss, nggak usah sok jago. Fahyra belum maafin ya waktu Abang mukulin dia sampai masuk rumah sakit!"

Jaezan memutar bola mata malas. "Siapa suruh dia nyakitin kamu."

"Biarpun. Tapi Abang nggak boleh kayak gitu! Sekarang nggak usah buat onar. Fahyra mau ngomong sama dia."

"Abah nggak akan izinin. Nggak usah bandel. Diam di kamar aja sana."

Fahyra menolak. Ia malah nekat menghampiri Fahmi dan juga Abahnya di ruang tamu. Namun, sebelum benar-benar bergabung di sana. Fahyra lebih dulu diam di balik gorden.

"Ngapain kamu datang ke rumah saya?"

"Saya minta maaf sebesar-besarnya, Abah. Apa yang saya lakukan kepada putri Abah memang tidak bisa ditoleransi. Tapi hari ini saya datang ke sini dengan kerendahan hati. Saya meminta maaf kepada Abah. Tolong kasih saya kesempatan kedua untuk bisa memperbaiki hubungan saya dengan putri Abah."

Laki-laki tua itu menggeleng kepala.

"Kamu datang ke rumah saya. Di tempat ini, di sofa ini. Kamu melamar putri Saya. Tempat ini belum ada yang berubah, Fahmi. Sofa ini masih sofa yang dulu kamu duduki ketika kamu datang melamar Putri saya. Itu tandanya kamu masih baru sekali membawa putri saya dari rumah ini ke rumah mu. Sebagai seorang ayah. Saya marah besar atas apa yang kamu lakukan kepada Putri saya. Atas dasar apa kamu berani menghianati Putri saya?Apa yang salah dari Putri saya sampai kamu berani menghianati nya?"

Fahmi menggeleng kepala. "Saya yang salah Abah. Tidak ada yang kurang dari putri Abah. Dia sudah lebih dari cukup untuk saya."

"LALU KENAPA KAMU MENGHIANATI PUTRI SAYA KALAU DIA SUDAH LEBIH DARI CUKUP UNTUK KAMU!"

(FA) Love Story  (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now