02 (FA) Love Story

9.9K 1.1K 124
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

Setelah sampai di depan kantor para dosen. Fahyra langsung mencari ruangannya Fahmi. Sampai ketika ia melihat sebuah papan petunjuk di mana itu mengarah pada ruangan Fahmi. Fahyra langsung menerobos masuk.

"Pak Fahmi," teriaknya.

Laki-laki yang tengah makan di meja kerjanya langsung tersedak ketika dengan tiba-tiba Fahyra meninju punggungnya.

"Astagfirullah. Fa-Fa, ukhuk. Fahyr-ra."

Fahmi benar-benar tersedak. Sampai akhirnya Fahyra terdiam dengan nafas memburu. Ia menatap Fahmi yang tengah minum.

Kedua mata Fahmi langsung ber-air dan merah. Ia menatap Fahyra dengan tatapan tajam.

Fahyra memegang kedua telinganya. "Maafin," lirihnya dengan bibir bawah yang digigit.

Laki-laki yang mengenakan kemeja putih itu menghela napas pelan. Ia mengusap wajahnya. Lalu, Fahmi kembali duduk di kursinya.

"Pak, maafin Fahyra."

"Ssttt," tegur Fahmi dengan tangan yang terangkat ke udara.

"Pak ma....."

"Saya bilang diam, Fahyra! Kamu dengar saya?!"

Suara tegas Fahmi langsung membuat gadis itu tertunduk takut.

"Pak, dengarin dulu penjelasannya Fahyra."

"Keluar!"

"Pak..."

"Keluar saya bilang!" titah Fahmi.

"Yaudah. Makanan tadi yang Fahyra kasi mana?"

Fahmi melirik gadis itu dengan lirikan tajam kemudian, laki-laki tinggi itu berdiri. Fahyra langsung memundurkan langkahnya kala Fahmi menatap tajam dirinya.

"Jangan natap gitu. Fahyra takut," cicit Fahyra dengan wajah yang menunduk.

"Keluar dari ruangan saya, Fahyra!"

"Iya. Tapi jawab dulu. Makanan yang tadi Fahyra kasi dikemanain sama Bapak?"

"Saya buang ke tempat sampah."

Mendengar itu, Fahyra langsung terdiam. Ia mendongakkan kepalanya menatap dosen muda itu.

"Dibuang ke tempat sampah?" tanya Fahyra kembali.

Dan Fahmi hanya mengangguk dengan wajah datar.

"Jahat banget sih!" Satu pukulan kembali mengenai tubuh laki-laki itu.

"Harus, ya, dibuang ke tempat sampah? Kalau nggak suka tinggal kembaliin ke Fahyra aja. Atau lebih baik bapak diemin tu makanan sampai basi, daripada dibuang ke tempat sampah."

Napas Fahyra memburu ketika menatap mata Fahmi. Dan laki-laki itu justru terdiam mendapati amarah dari mahasiswi nya itu.

"Belagu banget jadi cowok. Mentang-mentang selama ini Fahyra ngejar-ngejar Bapak. Bapak jadi seenaknya sama Fahyra? Jahat banget! Fahyra benci sama Bapak."

Setelah mengatakan itu Fahyra langsung keluar dari ruangan Fahmi. Dan Alea yang sedari tadi mengintip di pintu langsung menyusul Fahyra yang sudah berjalan cepat keluar dari kantor itu.

Fahmi menghela napas. Ia mengusap wajahnya dengan gusar.

"Bodoh banget! Kenapa pakai marah sih, Fahmi!" Gerutu laki-laki itu pada dirinya sendiri.

(FA) Love Story  (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now