22 (FA) Love Story

10.2K 1.2K 410
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

Malam itu, suasana kamar benar-benar kaku. Fahmi tidur di sofa. Tidak, ia tidak benar-benar tidur malam itu. Ia hanya menatap Fahyra, memperhatikan wajah perempuan itu. Entah ia merasa bersalah akan kesalahannya atau ia merasa kecewa karena semua rahasianya terbongkar dengan begitu cepat.

Bahkan pagi ini, Fahyra sama sekali tidak berbicara apapun kepada Fahmi. Ia mandi, shalat sendiri, dan berdandan di kamar tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Ketika Fahyra hendak keluar dari kamar. Tiba-tiba Fahmi menahan tangan Fahyra.

"Ra, maafin Abang."

Fahyra menatap wajah Fahmi. Lalu, ia melepas tangan pria itu dari pergelangannya.

"Ra."

Sama sekali Fahyra tidak menyahuti panggilan laki-laki itu. Ia keluar dari kamar dengan wajah paling datar yang pernah ada.

"Ra, Fahmi mana? Bunda udah buatkan roti sama teh."

Fahyra duduk di meja makan. Mengunyah roti selai strawberry kesukaannya.

"Fahyra kamu dengar Bunda nggak?"

"Di kamar bunda," jawab Fahyra cukup malas.

Sekitar beberapa menit setelah sarapan. Jaezan keluar dari kamar membawa koper, yang artinya ia sudah siap untuk berangkat ke bandara. Pun dengan Fahmi yang tiba-tiba keluar dari kamar.

"Bunda, Jaezan pamit dulu, ya. Jaga kesehatan. Abah juga." ia memeluk bunda dan juga Abahnya secara bergantian.

Lalu, Jaezan menatap adik perempuannya dengan senyum merekah. Ia merentangkan tangannya sembari memeluk Fahyra. Tidak lupa ia cium pipi sibungsu itu.

"Jaga kesehatan. Yang bener kuliahnya. Jangan bolos-bolos!"

Fahyra tersenyum. "Iya, Abang."

Untuk kedua kalinya Jaezan mencium pipi adik bungsunya. Dan yang terakhir, Jaezan berpamitan dengan Fahmi. Ia menepuk lengan teman lamanya yang sekarang sudah menjadi iparnya.

"Jaga Adek gue. Awas kalo lo macem-macem, gue bakar rumah lo."

Fahmi terkekeh. "Nggak akan. Gue bakal jaga Fahyra, tenang aja."

Fahyra yang mendengar ucapan Fahmi seketika memutar bola mata malas.

"ASU!"

"HEH!" tegur Bunda yang langsung memukul lengan Fahyra. "Tiba-tiba teriak nama hewan. Kerasukan kamu?!"

Jujur, Fahyra tidak sengaja. Niatnya ia hanya ingin memendam. Cukup malu sebenarnya, tapi Fahyra langsung menyalim tangan bunda dan juga Abahnya. "Maaf, maaf, nggak sengaja. Kebablasan," katanya dengan cengengesan.

***

Setelah pulang dari rumah bunda. Fahyra langsung berangkat ke kampus. Ada jadwal kelas sore hari ini. Kebetulan Fahmi libur. Jadi, dia menawarkan diri untuk mengantar Fahyra. Namun, ditolak mentah-mentah oleh perempuan itu.

Dan berkahir Fahyra naik taxi online.

"Ra, kau jangan bercanda. Yang seriuslah kau!"

Itu suara Alea. Fahyra menceritakan semuanya kepada Sahabatnya itu. Tentu Alea syok. Walau awalnya ia yang menebak-nebak soal Fahmi, tetap saja ia tidak percaya jika cowok sebaik Fahmi tega Melakukan itu.

(FA) Love Story  (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now