04 (FA) Love Story

9.8K 1.1K 152
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

"Ale-Ale. Gue bingung harus gimana? Jadi cewek gatel apa jadi cewek kulkas." Fahyra menyenderkan kepalanya di bahu Alea.

"Kau kenapa lagi?"

"Masa tadi waktu gue antar makanan ke ruang Pak Fahmi, ada Anaknya rektor. Kan hati mungil Fahyra tersentil."

Alea Langsung teringat akan satu hal. Ia menoleh ke sebelah di mana ada Fahyra di sana.

"Ra, kemaren aku sempat dengar gosip dari anak fakultas sebelah kalau Pak Raden keknya emang ngelamar anaknya rektor itu. Dan kemungkinan si anak rektor lagi nemenin Pak Raden ke kampus."

Fahyra seketika terdiam mendengarnya. Ia melamun. Memikirkan bagaimana jika Fahmi sungguh-sungguh akan menikah?

"Lea, kemaren ada anak kiya'i yang lamar gue. Tali gue tolak karena emang gue maunya sama Pak Fahmi. Ternyata sikap gue yang cinta banget sama dia nggak ngejamin kalau dia juga akan bersikap kayak gitu ke gue. Ini tuh kayak minyak sama air. Nggak bisa nyatu, Lea."

Alea mengusap lengan Fahyra. "Sabar. Orang sabar dapat suami kaya."

"Maunya dapat Pak fahmi, Lea."

"Sekarang kau dengarin aku dulu." Alea memegang kedua bahu Fahyra. "Kau tatap mata ku!" Fahyra justur mengernyitkan keningnya. "Lo mau hipnotis gue?" tanyanya dengan sangat lugu.

Tentu Alea kesal. "Bukan bodoh! Dengarin aku. Mulai sekarang, kau jangan ngejar-ngejar Pak Raden lagi. Pantang cewek ngejar cowok. Apalagi sekarang kau lihat kalo pak Raden sudah mau menikah. Saingan kau itu bukan cewek sembarangan. Tapi anak rektor, anak tunggal pula."

Fahyra menggigit bibir bawahnya, menahan tangis. "Padahal yang bilang suka duluan itu gue. Dari jaman gue masih jadi bocil sampai jadi mahasiswi gini, gue udah selalu confess sama Pak Fahmi. Giliran yang diajak nikah sama cewek barunya. Kit heart banget, Lea. Jahat banget jadi cowok!"

Alea langsung memeluk Fahyra. Walaupun temannya ini lumayan oon. Tetap saja Alea sayang.

"Gue mau mogok kuliah dulu ya. Kalo ada yang nanya kenapa gue nggak masuk kampus. Bilang aja Fahyra lagi bersemayam di goa."

Memang aneh sahabat si Alea Kribo ini.

***

Ini sudah tiga hari lamanya Fahyra tidak masuk kampus. Seperti ucapannya tiga hari yang lalu kalau dia akan mogok kuliah. Bunda dan Abahnya tidak tahu soal ini. Karena pasalnya, setiap pagi Fahyra selalu berangkat dari rumah dengan alasan kuliah. Padahal kenyataannya gadis itu berhenti di cafe langganannnya.

Ketika Alea berada di parkiran dengan niat ingin pulang. Tiba-tiba saja Fahmi datang dan memanggil namanya.

"Iya, Pak?" tanya Alea.

"Teman mu kenapa tidak masuk kampus? Sudah tiga hari."

"Bapak khawatir?"

"Bukan khawatir. Saya bertanya sebagai dosen. Tidak lebih dari itu." Fahmi berusaha terlihat tenang.

Alea menyipitkan matanya. Ia menggeleng kepala tidak percaya.

"Pak, tiga hari ini Fahyra lagi mikir soal cowok. Dia dilamar, dan keknya dia bingung harus terima atau tidak. Tapi, Alea pikir, Fahyra akan menerimanya. Karana kau tahu, Pak? Cowoknya ganteng!"

Fahmi sebenarnya terkejut. Tapi seperti biasa. Ia tidak ingin terlihat lebih aktif.

"Siapa cowoknya?" tanya lelaki tinggi berkulit putih itu.

(FA) Love Story  (SUDAH TERBIT)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin