13 (FA) Love Story

9.5K 948 161
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

Pagi hari ketika Fahyra tengah siap-siap untuk ke kampus, tiba-tiba saja dering telfonnya berbunyi. Fahyra memeriksa, ada nama Kribo di sana.

"Assalamualaikum, Kribo. Kenapa nelpon pagi-pagi?"

"Kau udah di Bali kah?"

Kening Fahyra mengernyit. "Bali? Ngapain ke Bali? Gue di rumah."

"Bah. Tadi kata Pak Arjun kau ambil libur kuliah lima hari. Pak Raden pun ambil cuti lima hari."

Ha? Kenapa Fahyra tidak tahu soal ini. "Lo salah denger kali. Ini gue udah mau siap-siap ke kampus."

"Jadi bingung aku. Kau tanya lah dulu sama suami mu. Kalau kau tidak jadi pergi ke Bali, aku mau datang ke rumah mu."

"Yaudah, aku tanya dulu sama My Husband."

Alea mendengus malas di seberang telepon. "Yaudah lah ya. Bye."

"Waalaikumsalam," ucap Fahyra.

Biasanya Fahmi akan memberitahunya soal apapun. Tapi kenapa malah dia yang tidak tahu apa-apa. Fahyra keluar dari kamar, ia menghampiri sang suami yang tengah berada di ruang tengah.

Melihat Fahmi yang tengah menelpon, Fahyra diam di belakang laki-laki itu, sampai akhirnya ketika sudah selesai. Barulah Fahyra mulai membuka suara.

"Abang."

"Iya?"

"Tadi kata Alea, Abang ambil libur buat Fahyra sama Abang selama lima hari?"

"Ah, itu. Iya, Abang baru hubungi Pak Arjun. Kita libur lima hari. Mau liburan, kan?"

Kedua mata Fahyra langsung berbinar. Ia tersenyum merekah ketika mendengar ucapan Fahmi.

"Liburan?" tanya Fahyra lagi.

Fahmi mengangguk. "Katanya mau bulan madu kayak di TV-TV, hum?"

Ternyata Fahmi memikirkan semua permintaan Fahyra. Ia pikir lelaki itu akan selalu kaku kepadanya. Ternyata dibalik diamnya Fahmi, ia selalu menyusun plan yang membuat Fahyra bahagia.

"Bulan madu di Bali?"

"Iya, Ra. Kita bulan madunya di Bali. Tapi cuma lima hari. Abang ada banyak kerjaan, nggak bisa ditinggal lama-lama. Nggak pa-pa?"

Ia tentu mengangguk. Dengan cepat, Fahyra memeluk Fahmi. "Fahyra otw di unboxing. Yeyyyyy."

"Heh!"

Alih-alih malu, Fahyra justur cengengesan melihat wajah marah suaminya.

***

Semua perlengkapan yang akan dibawa ke Bali sudah beres. Fahmi dan Fahyra juga sudah pamit kepada Abah dan Bunda. Namun, sayangnya mereka belum bisa pamit kepada Ibun secara langsung, pasalnya perempuan paruh baya itu tengah berada di Turki mengurus restoran cabang ke duanya yang baru buka.

Jadi, ketika di pesawat. Fahmi dan Fahyra memilih untuk melakukan video call dengan perempuan tersebut.

"Honeymoon nya kenapa cuma lima hari, Abang?" tanya Ibun dadi layar handphone.

Fahyra yang menyender di pundak Fahmi langsung mengangguk. "Harusnya sebulan, kan, Ibun?" sahutnya.

Ibun tertawa mendengar jawaban menantunya. "Kalau sebulan, nanti kalian makan apa di sana? Suami mu nggak kerja, ha?"

(FA) Love Story  (SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now