18 (FA) Love Story

8.5K 966 82
                                    

🦋 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 🦋

Niatnya hari ini mereka akan berangkat sama-sama ke kampus. Setelah mengambil cuti liburan, sudah seharusnya Fahyra semakin giat belajar dan Fahmi semakin disibukkan dengan pekerjaannnya yang tertinggal.

Namun, subuh tadi ketika mereka selesai sholat, Fahyra tiba-tiba mengeluh tidak enak badan. Ketika Fahmi memeriksa tubuh istrinya, ternyata memang panas. Jadi, ia memilih untuk di rumah dulu minimal hari ini untuk merawat Fahyra.

"Abang."

"Iya, Sayang."

Fahyra melenguh dengan nafas yang cukup kecil. Ia menoleh pada Fahmi yang tengah berada di depan laptop.

"Abang." Untuk kedua kalinya Fahyra memanggil.

Fahmi meninggalkan laptopnya. Ia berjalan mendekati Fahyra yang berada di ranjang dengan tubuh yang dibalut oleh selimut tebal itu.

"Kenapa, Sayang?" Fahmi mengusap rambut istrinya.

"Kerjanya di sini aja. Jangan jauh-jauh dari Fahyra."

Senyum hangat terbit di bibir Fahmi, ia mencium kening Fahyra. "Abang kerjanya di situ, Sayang. Nggak jauh. Kalau Fahyra butuh apa-apa tinggal panggil Abang."

"Tapi Fahyra mau Abang di sini."

"Iya, iya, Abang di sini temani Fahyra. Tapi Abang selesaiin dulu pekerjaan Abang yang sedikit lagi kelar, ya, Sayang."

Fahyra cemberut dengan wajah pucatnya, dan itu membuat Fahmi jadi tidak tega.

"Yasudah, ikut Abang kerja, mau?"

Ada anggukan kecil dari perempuan itu. Sampai akhirnya Fahmi menggendong Fahyra. Membawa perempuan itu ke atas sofa untuk rebah di sana, dan Fahmi berusaha menyelesaikan pekerjaannya saat istrinya tengah manja-manjanya.

 Membawa perempuan itu ke atas sofa untuk rebah di sana, dan Fahmi berusaha menyelesaikan pekerjaannya saat istrinya tengah manja-manjanya

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


"Mau dimsum ayam yang di dekat kios bunga Gasha, Abang."

"Dimsum?" tanya Fahmi dengan pandangan yang fokus ke laptop.

"Iya, ayo beli."

"Bentar, ya. Sedikit lagi kerjaan Abang selesai. Setelah itu Abang beliin dimsumnya, ok."

"Fahyra mau ikut."

Fahmi melirik kecil ke arah istirnya. Ia menutup laptop. "Fahyra di rumah saja, ya. Supaya nggak kena angin lagi, nanti tambah sakit."

"Mau ikut. Fahyra nggak mau di rumah."

"Nurut sama Abang, bisa? Kalo Abang bilang Fahyra di rumah berarti harus di rumah, istirahat. Bisa nurut aja tanpa harus banyak bantahan?"

(FA) Love Story  (SUDAH TERBIT)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ