Chap 21

3.4K 106 0
                                    



.It's Honeymoon.

Bingung. Satu kata yang ada di pikirannya saat ini. Mata Anna memandang setiap sisi ruangan secara menyeluruh, ini pertama kalinya ia menginjakkan kakinya di kamar Armand.

Usai acara selesai, dirinya langsung di giring untuk ke kamar pengantin alias kamar Armand sendiri. Diana sebenarnya sudah membuat rencana untuk mereka. Melakukan perjalanan selama seminggu meninggalkan kota untuk langsung memulai honeymoon, tapi Armand bersikeras menolak dengan alasan pekerjaan. Itu juga satu hal yang membuatnya lega. Terjebak dengan pria itu selama berhari-hari pasti akan jadi mimpi buruk baginya.

Anna bangkit dari duduknya mengamati setiap benda yang ada di sini. Sebutlah dia orang udik, dirinya tidak berhenti dibuat terperangah menatap setiap interior mewah yang ada di kamar Armand. Bahkan Anna di buat melongo melihat betapa banyak sofa yang ada di kamar ini. Apa lelaki itu suka membuat pertemuan di kamarnya? Pertanyaan itu terlintas secara tiba-tiba.

Anna kembali berjalan, menuju ruangan walk in closet yang letaknya di pojok ruangan. Saat ini Armand tengah berada di kamar mandi yang letaknya memang di dalam ruangan itu, Anna pun hanya berani mengintip sedikit dengan membuka pintunya dan wahhh... lagi-lagi di buat takjub. Ini sudah seperti toko baju, bagaimana bisa dibuat seluas ini hanya untuk sebuah ruangan menyimpan pakaian.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama Anna mendengar keran air yang di matikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak lama Anna mendengar keran air yang di matikan. Membuatnya langsung berlari kecil untuk kembali menuju sofa dan duduk di sana.

Beberapa menit kemudian, lelaki itu keluar dengan jubah mandi yang membuat Anna langsung memalingkan wajahnya ke arah lain. Dia tidak terbiasa melihat pemandangan ini. Armand melihat itu hanya tersenyum kecil.

"Kau tidak mau melepas pakaianmu?"

Anna langsung menoleh dan memberikan delikan tajam. Kenapa perkataan dia begitu sembrono seperti itu. Terdengar begitu ambigu di telinganya.

Seolah tahu apa yang sedang di pikirkan Anna, Armand pun menggeleng pelan. Menghentikan kegiatannya sejenak yang sedang menggosok rambutnya yang basah. "Maksudku, kau tidak akan mandi?"

The Billionaire PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang