gengsi 0.4

153 27 8
                                    

Happy Reading
✿✿✿

"Kau sudah bangun?" -tanya Jaehyun pada seorang gadis yang tengah berbaring tepat di sampingnya mencoba membuka matanya perlahan.

Roséanne Park, gadis berkulit putih pucat dengan rambut panjang blondenya itu memegangi bagian kepalanya yang masih terasa sakit. Ia masih belum sadar dengan kehadiran Jaehyun disampingnya.

Sinar matahari yang masuk melalui celah jendela kamar membuat rose kembali menarik selimut tebal bewarna putih untuk menutupi sekujur tubuh nya dari panas nya matahari.

"Kau akan merasa lebih panas jika menutupi seluruh tubuhmu dengan selimut itu"

Suara berat yang terdengar sexy khas laki-laki bangun tidur yang terdengar jelas ditelinga rose membuat dirinya dengan cepat membuka selimut yang sudah menutupi seluruh tubuhnya dan hanya menampilkan bagian kepalanya saja. Rose memutar balik tubuhnya, matanya mendapati sosok laki-laki asing yang tersenyum manis pada dirinya.

"Ternyata kau Jung"

Rose kembali tenang saat mengetahui laki-laki yang tidur satu ranjang dengannya adalah Jaehyun. Keduanya saling memandangi wajah satu sama lain memberikan senyum yang hangat di pagi hari.

Jaehyun mendekatkan dirinya pada tubuh rose. Menarik paksa sebuah guling berwarna putih dari pelukan rose. Jaehyun membuang guling tersebut kesembarang arah dan memeluk tubuh rose kedalam dekapannya. "Disini ada aku. Kau tidak perlu memeluk guling itu dan peluk saja aku"

Rose memutar malas bola matanya. Ia tidak memberontak atau pun menolak pelukan yang jaehyun berikan padanya. Ia juga bahkan membalas pelukan Jaehyun dan menenggelamkan wajahnya pada dada bidang Jaehyun.

"Aku mengutuk diriku sendiri Jung. Dari sekian banyak nya laki-laki yang hidup di bumi  ini mengapa aku harus jatuh cinta padamu? Jatuh cinta pada suami orang. Kau memang bajingan Jung. Aku membenci mu"

"Aku mencintaimu"

"Mencintaiku dan mencintai istrimu" -balas rose malas.

"Tidak. Aku hanya mencintaimu. Only you rose"

"Dimana Jaehyun? Kau datang sendiri?"

Nyonya Jung memeluk hangat menantu kesayangannya yang bernama Kim Yeri. Ia mengerutkan alisnya kala melihat Yeri datang ke rumahnya seorang diri menaiki taxi dengan membawa beberapa hadiah kecil untuk perayaaan di rumah keluarga Jung.

"Jaehyun ada urusan ma"

"Urusan apa? Ini hari libur Yeri seharusnya dia tidak memiliki urusan apa-apa. Mama akan menelpon nya sekarang"

Nyonya Jung meraih ponselnya dan menelpon nomor putra semata wayangnya itu. Raut wajah yang penuh emosi itu seperti bersiap akan memarahi Jaehyun jika anak laki-laki kesayangan keluarga Jung itu mengangkat teleponnya.

"Putra mu itu tidak akan mengangkat telpon dari mu. Ia pasti masih tertidur pulas di tempat tidak jelas nya itu" -sambung papa Jung.

"Apa? Tidak mungkin dia kesana. Dia sudah menikah dengan Yeri. Kebiasaan buruknya itu seharusnya tidak ia lakukan lagi"

"Menikah tidak akan merubah kebiasaan buruknya jes. Aku hapal sekali dengan anak itu"

Jesica selaku ibu Jung mengacak-acak rambutnya frustasi. Ia menatap wajah Yeri penuh kesedihan. "Benarkah itu Kim Yeri? Apakah Jaehyun sering meninggalkan mu sendirian dirumah?"

"Tidak ma. Jaehyun..." Yeri tertunduk diam, lidahnya terasa sangat begitu sulit untuk berbicara sekarang. Nyonya Jung kembali memeluk Yeri dengan lembut. Menghusap punggung Yeri "It's okay sayang. Jika kau butuh teman cerita, mama ada disini untuk kamu"

GENGSIWhere stories live. Discover now