gengsi 1.6

153 22 14
                                    

Happy Reading
✿✿✿

Sinar matahari perlahan merayap ke dalam kamar melalui celah-celah jendela, menampilkan permainan bayangan dan cahaya yang mempesona. Wajah Jaehyun yang masih tertidur pulas menjadi pemandangan yang menakjubkan saat sinar matahari mulai menembus. Dia terbaring di atas seprai yang berantakan dengan ingatan akan adegan panas yang dilakukan semalam bersama Yeri.

Wajahnya terlihat tenang dalam tidur, bibirnya membentuk senyuman kecil yang tak terlihat. Sinar matahari memeluknya dengan lembut seolah memberinya kehangatan setelah malam yang penuh gairah.

Saat Jaehyun terbangun dan melihat jam, ia merasa senang mengetahui masih ada banyak waktu di pagi yang indah. Ia memilih untuk menghabiskan waktu dengan Yeri yang masih tertidur dengan balutan selimut putih tebal.

Dengan lembut Jaehyun memutar tubuhnya menghadap Yeri yang masih terlelap. Senyuman hangat muncul di wajahnya ketika melihat wajah polos Yeri yang terlihat tenang saat tidur. Tanpa membuat Yeri terbangun, Jaehyun memeluknya erat ke dalam dekapan tubuhnya ia tersenyum sembari menikmati ketenangan pagi itu bersama istri yang dicintainya.

Keinginan Jaehyun untuk menghabiskan satu hari bersama Yeri di dalam kamar seketika tergagalkan ketika ponsel Yeri tiba-tiba berdering membuat sang pemilik ponsel terbangun dan melepaskan diri dari pelukan Jaehyun.

"Yeoboseyo?"

"Baiklah aku akan segera kesana"

"Kau mau kemana?" Tanya Jaehyun saat melihat Yeri bangkit dari ranjang dengan tergesa-gesa.

Yeri tidak menghiraukan pertanyaan Jaehyun dan mulai memakai pakaian yang berantakan di lantai.

Jaehyun berdecak kesal "Yeri, aku sedang bertanya padamu"

Ketika Yeri tidak memberikan jawaban yang diinginkan, Jaehyun menariknya dengan paksa hingga Yeri kembali tertidur di atas ranjang. Jaehyun naik ke atas tubuh Yeri membatasi semua gerakannya "Aku tidak akan membiarkanmu pergi" ucap Jaehyun dengan tegas.

"Yak! Lepaskan aku!"

"Tidak akan"

Yeri berusaha untuk melawan tapi tenaganya kalah besar. Semakin keras yeri memberontak maka semakin kuat juga jaehyunn mempertahankan genggamannya. Bahkan Jaehyun tidak ragu untuk membungkam mulut Yeri dengan bibirnya.

Yeri menggelengkan kepalanya ke segala arah untuk menghindari ciuman Jaehyun tapi Jaehyun menahan dagu Yeri dengan satu tangannya.

Jaehyun menikmati permainannya tanpa memperdulikan Yeri. Bibir merah muda yang tebal dan lembut milik Yeri benar-benar memikat Jaehyun. Tidak hanya bibirnya, tetapi semua yang ada pada Yeri begitu memikat. Bahkan, jauh lebih memikat daripada rose.

"Yak! Kau ingin membunuh ku?!"

Nafas Yeri terengah-engah saat Jaehyun melepaskan ciumannya. Hampir saja Yeri mati kehabisan nafas karena jaehyun.

Jaehyun hanya tersenyum di sudut bibirnya, lalu kembali memperkuat cengkraman tangannya pada kedua pergelangan tangan Yeri. Jaehyun mendekatkan bibirnya pada telinga Yeri membisikkan sesuatu disana.

"Ayo kita lanjutkan yang semalam"

"Tidak. Aku tidak mau"

Jaehyun mengabaikan Yeri dan sibuk dengan kegiatannya sendiri. Ia menambah tanda kepemilikannya di leher putih Yeri, mengelus setiap sisi wajah Yeri. Kecantikan Yeri benar-benar mempesona.

"Hentikan Jung. Aku ingin pergi sekarang. Ini penting bagiku"

Jaehyun kembali membungkam bibir Yeri dengan bibir nya. Kali ini jauh lebih lembut dibanding sebelumnya.

GENGSIWhere stories live. Discover now