gengsi 1.0

113 31 11
                                    

Happy Reading
✿✿✿

Dalam perjalanan pulang Yeri terlihat lesu. Tangannya begitu malas untuk membuka pintu apartemen miliknya. Semenjak Yeri mengetahui perselingkuhan Jaehyun perasaan yang biasa Yeri rasakan saat berada di dalam apartemen mulai berubah menjadi perasaan yang menyakitkan.

Perkataan-perkataan yang selalu Yeri percaya dari mulut Jaehyun ternyata hanya alasan untuk pergi tidur bersama selingkuhan nya. Bahkan kini selingkuhan nya itu tengah hamil yang dapat membuktikan bahwa Jaehyun terlalu sering bertemu dan tidur bersama.

"Kamu dari mana? Aku tidak melihat mu berada di area kampus pagi ini. Kau bolos?"

Begitu banyak pertanyaan yang keluar dari mulut Jaehyun saat Yeri berhasil masuk kedalam apartemen. Yeri masih mematung diam menatap Jaehyun yang berdiri dihadapannya. Kemudian mata Yeri beralih pada jam di dinding yang menunjukkan pukul satu siang. Dalam kepalanya yeri bertanya-tanya mengapa Jaehyun sudah berada disini disaat seperti ini. Ini tidak seperti biasanya. Apa Jaehyun tidak menemui selingkuhannya?

Yeri menghela nafasnya, menutup kembali pintu apartemen dan tersenyum lembut kepada Jaehyun.

"Aku pergi jalan-jalan mencari udara segar, maaf karna tidak mengabari mu"

"Bersama siapa?"

"Hanya sendiri"

"Kenapa kau tidak mengajakku? Aku bisa mengantar dan menemani mu"

"Aku tidak mau kau ikutan bolos bersama ku Jung. Kau mahasiswa yang berpengaruh dan berprestasi di kampus itu. Berbeda denganku yang hanya mahasiswa biasa"

"Jangan membandingkan ku dengan itu yerima, aku tidak menyukainya"

"Maafkan aku"

Yeri kembali berjalan melewati Jaehyun. Mencuci kedua tangannya di westafel.

"Kau sudah makan?"

"Belum"

"Mau aku buatkan makanan?"

"Ya"

"Kau mau makan apa?"

"Apa saja yerima"

"Baiklah aku akan memasak untukmu"

Beberapa menit berlalu akhirnya Yeri selesai dengan kegiatan dapur. Ia menyiapkan beberapa makanan diatas meja makan. Jaehyun pun terlihat sudah menunggu di meja makan. Lagi-lagi dengan senyum lembutnya Yeri tersenyum pada Jaehyun terlebih dahulu kemudian duduk di kursi nya dan menyuapkan makanan kedalam mulutnya sendiri.

Jaehyun masih terdiam tanpa menyentuh sedikitpun makanan didepannya dan lebih memilih menatap Yeri yang tengah makan.

"Kamu gak makan Jung?"

"Sebentar lagi"

"Oke" balas Yeri dan kembali melanjutkan kegiatan makannya.

Jaehyun masih terus memperhatikan Yeri. Jaehyun merasa Yeri sedikit berbeda hari ini. Bukan hari ini saja tapi sejak semalam. Setelah pertengkaran mereka di pagi hari tadi seharusnya Yeri marah dan cuek kepada Jaehyun tapi kini Yeri menjadi lebih perhatian kepadanya. Seharusnya ada rasa senang di hati Jaehyun melihat sikap Yeri yang seperti ini tapi ntah mengapa Jaehyun merasa sikap Yeri kali ini membuat perasaan Jaehyun jauh lebih takut.

"Kenapa masih gak di makan? Kamu gak suka masakan aku? Atau kamu mau aku masakin yang lain?"

"Kamu kenapa?"

"Apanya yang kenapa? Aku baik-baik saja"

"Enggak. Kamu berbeda yerima"

"Berbeda? Berbeda gimana?"

"Sikap kamu"

Yeri tersenyum kecil menatap Jaehyun "Aku gak kenapa-kenapa Jung dan sikap aku tidak ada yang berbeda. Masih seperti biasa seperti awal-awal kita berumah tangga"

Hati Jaehyun terasa sangat sakit saat mendengar kalimat terakhir yang Yeri lontarkan padanya.

"Aku sudah selesai makan. Kamu jangan lupa makan ya. Kalau kamu mau ganti makanan bilang aja biar nanti aku masakin yang lain"

Yeri beranjak dari duduknya membawa piring kotornya.

"Yerima tunggu"

Jaehyun menahan pergelangan tangan Yeri. Salah satu tangannya mengambil alih piring yang Yeri pegang dan Jaehyun meletakkannya kembali pada meja makan.

Jaehyun menarik paksa Yeri hingga Yeri terduduk di pangkuan Jaehyun.

"Ka-kamu kenapa sih? Kok tiba-tiba main tarik-tarik begini?"

Jaehyun tidak menjawab. Ia mengunci kedua tangan Yeri dengan pelukan darinya. Wajah tampannya ia tenggelamkan pada sisi kanan bahu Yeri. Yeri mengerutkan dahinya mencoba bertanya pada Jaehyun tapi semakin Yeri bertanya maka semakin erat Jaehyun memeluknya.

"Jangan tinggalkan aku yerima"

Tanpa Yeri sadari sebuah perkataan kecil yang jaehyun ucapkan membuat air mata nya jatuh dan membasahi pipinya. Air mata yang sedari tadi ia tahan kini berhasil keluar. Jaehyun sudah terlalu terlambat untuk mengatakan kalimat yang Yeri harapkan dari dulu. Kini semua nya sudah terlambat. Keputusan Yeri untuk bercerai dengan Jaehyun akan tetap Yeri jalankan walaupun di satu sisi hati kecil Yeri ia masih ingin bersama Jaehyun.

"Apa?! Kau sudah gila ya?!"

Johnny mengacak-acak rambutnya frustasi. Detak jantungnya berhenti seperkian detik saat mendengar penjelasan taeyong mengenai dirinya yang akan membantu Yeri untuk bercerai dengan Jaehyun.

"Gak! Aku tidak mau terlibat urusan kali ini Lee Taeyong. Aku tidak mau"

"Kumohon Johnny, aku hanya butuh bantuan mu kali ini saja"

"Enggak! Kau gila ya berurusan dengan rumah tangga orang lain. Terlebih lagi rumah tangga Jaehyun. Itu sama saja kau seperti bunuh diri Lee Taeyong. Aku sarankan kau untuk mundur dan tutup telinga"

"Aku tidak bisa"

"Kenapa tidak bisa? Apa hubungan mu dengan yeri? Tidak ada bukan? Kau bahkan tidak terlalu dekat dengan nya"

"Aku hanya kasihan padanya yang harus menjalani kehidupan pernikahan dengan laki-laki brengsek seperti Jaehyun. Menangis setiap hari, menyimpan semua sakit hatinya di balik senyum palsunya. Aku tidak bisa melihatnya seperti itu Johnny. Dia gadis yang sangat ceria dan dia tidak pantas menjalani kehidupan kejam yang seperti itu"

"Tidak Lee Taeyong, tidak. Aku mohon kau jangan menerima tawaran Yeri. Ini semua demi kebaikan mu Lee Tae...

"Rose hamil. Gadis yang kau kenalkan pada Jaehyun waktu itu sekarang tengah hamil. Hamil anak Jaehyun"

"Apa? Tidak mungkin, kau pasti berbohong"

"Kau bisa tanyakan Jaehyun ataupun rose mengenai hal ini. Bukan kah selama ini kau tau bagaimana kedekatan mereka di club? Kau yang paling dekat dengan Jaehyun. Kau juga yang sering pergi ke club bersama Jaehyun. Dan kau juga yang mengenalkan gadis itu pada Jaehyun. Tapi kau tidak tau kan bahwa kini dia hamil anak Jaehyun. Bisa dikatakan semuanya berawal dari kau John"

"Apa?! Kenapa kini kau menyalahkan aku? Ini tidak ada sangkut pautnya denganku. Kau tau sendiri bukan Jaehyun memang sudah seperti itu dari dulu. Ia selalu bermain-main dengan banyak wanita jadi kau tidak bisa menyalahkan aku diposisi ini"

"Lalu? Kau akan diam saja?"

"Gila, ini benar-benar gila. Kau tidak seperti biasanya Lee taeyong. Kau yang biasa tidak pernah mau terlibat masalah yang menyangkut Jaehyun kini kau mau terlibat? Ada apa dengan mu?"

"Aku hanya ingin menolong Yeri"

"Untuk apa? Bahkan kau tidak begitu mengenal nya Lee Taeyong. Atau jangan-jangan kau mencintai Kim Yeri?"

"Ya. Aku mencintai Kim Yeri. Aku ingin merebut Yeri dari jaehyun. Lagi pula sampai kapanpun Jaehyun tidak akan pernah mencintai Yeri. Maka dari itu aku mohon bantu aku untuk melepaskan Yeri dari jaehyun"

✿✿✿

GENGSIWhere stories live. Discover now