gengsi 0.8

159 27 5
                                    

Happy Reading
✿✿✿

Hujan yang semakin deras tidak membuat Yeri mempercepat langkah kakinya.

Ia menikmati setiap tetesan hujan yang membasahi seluruh tubuhnya. Pandangan kosong dan kaki yang berjalan tanpa arah ia lakukan sejak tiga puluh menit yang lalu.

Yeri meninggalkan tas beserta ponsel miliknya di kelas. Ia berjalan kaki dari kampus menuju apartemen dimana ia dan jaehyun tinggal. Bukan jarak yang dekat untuk ditempuh dengan berjalan kaki tapi hari ini Yeri ingin melakukan hal tersebut.

Pikirannya terus teringat perkataan dari nayeon. Sebuah saran yang berat untuk Yeri ambil.

"Sekarang bagaimana?"

"Apanya yang bagaimana?"

"Hubunganku dengan Jaehyun"

"Ceraikan dia secepat mungkin"

Semuanya terlihat begitu sempurna. Ia pintar menyembunyikan semuanya dari Yeri.

Selama ini Yeri selalu menganggap Jaehyun benar-benar mencintainya namun kenyataannya tidak sama sekali. Perkataan dan perlakuan manis yang ia dapat dari jaehyun semuanya palsu.

Jujur, saat ini Yeri harus merasa senang atau sedih. Senang karena semuanya terbongkar begitu cepat atau sedih karna harus berpisah dengan Jaehyun.

Disatu sisi sebenarnya Yeri sangat mencintai Jaehyun. Tapi hidup selamanya dengan Jaehyun yang tidak mencintai nya kembali akan terasa menyakitkan untuk Yeri.

"Hm?" Yeri menghentikan langkah kakinya. Hujan tidak lagi membasahi kepalanya padahal hujan masih turun dan semakin deras.

Yeri melirik pada sisi kirinya. Seorang pria tinggi dengan pakaian kemeja putih membagi payungnya dengan Yeri ditengah-tengah guyuran hujan yang semakin lebat.

Yeri sempat berpikir pria disampingnya ini adalah Jaehyun. Postur tubuh yang tegap dan tinggi yang sama dengan Jaehyun membuat Yeri hampir memanggil nama Jaehyun.

Kedua mata mereka bertemu. Menatap satu sama lain tanpa pembicaraan apapun. Yeri tersenyum kecil menatap wajah pria yang terlihat begitu cemas.

Yeri mengingat pria ini. Pria yang menolongnya beberapa hari yang lalu. Lee Taeyong, teman dari suaminya sendiri.

Ekspresi taeyong menggambarkan rasa sedih, kecewa dan cemas. Ia memajukan tangannya membuat payung yang berada di genggamnya sepenuhnya menutupi seluruh tubuh Yeri dari basahnya air hujan.

Yeri melirik pundak taeyong yang terkena air hujan. Ia memberikan payungnya pada Yeri agar tidak basah dan membiarkan dirinya sendiri basah karna air hujan?

"Ayo jalan. Aku akan mengantarmu pulang"

Yeri menggeleng. Ia mendorong payung yang melindungi tubuhnya dari air hujan.

"Aku tidak perlu payung ini. Biarkan aku merasakan tiap tetesan air hujan yang turun"

Yeri kembali melangkahkan kakinya meninggalkan taeyong dibelakangnya.

Taeyong menutup payungnya. Ia berlari kecil menyusul Yeri. Menyamakan tiap langkahnya bersama Yeri. Baik Yeri maupun taeyong keduanya sama-sama berjalan dibawah derasnya hujan. Membiarkan air hujan membasahi tubuh mereka.

Yeri mengerutkan dahinya. Ia tertawa kecil karna melihat taeyong yang dengan anehnya menutup payung miliknya dan lebih memilih hujan-hujanan.

Tanpa pembicaraan apapun keduanya berjalan bersama dibawah derasnya hujan.

Perjalanan yang seharusnya terasa begitu lama kini terasa begitu cepat. Ntah karna Yeri ditemani seseorang atau karna langkah kakinya yang berjalan begitu cepat.

GENGSIWhere stories live. Discover now