gengsi 1.2

118 25 15
                                    

Happy Reading
✿✿✿

Jam masih menunjukkan pukul setengah delapan malam tapi yeri sudah sibuk dengan kegiatannya sendiri. Ia berjalan mondar-mandir mencari pakaian yang akan ia gunakan nanti untuk acara makan malam keluarga Jung. Dengan rambut yang setengah basah juga tubuh yang masih terbalut handuk yang sedikit pendek ia berjalan dengan santai di hadapan Jaehyun yang masih bersandar pada kepala ranjang memperhatikan Yeri.

Yeri mengambil sebuah kotak bewarna putih dengan ikatan pita bewarna emas diatasnya. Sebuah kado yang diberikan nyonya Jung untuk Yeri beberapa hari yang lalu. Yeri masih ingat sekali pesan nyonya Jung yang meminta Yeri untuk memakai dress yang ada didalam kotak ini sekalipun untuk acara makan malam keluarga Jung.

Sebuah slip dress bewarna coklat dengan potongan tali tipis yang menampilkan kesan sexy pada bahu juga memperlihatkan lekukan tubuh Yeri.

Yeri sangat menyukai dress pemberian nyonya Jung yang terlihat sangat simpel namun elegan. Berbeda dengan Jaehyun yang tidak suka dengan dress tersebut. Jaehyun beranjak dari ranjang meraih handuk yang Yeri letakkan di kursi dan kembali membalut tubuh Yeri dengan handuk.

"Enggak, kamu gak boleh pakai dress ini"

"Ih apaan sih kamu. Ini kan kado dari mama"

"Aku gak mau kamu pakai ini. Biar apa coba kamu pamer-pamer bahu sama bagian dada gitu?"

"Aku gak pamer! Emang dress nya aja yang model begini"

"Pokoknya gak boleh!"

"Enggak. Aku bakal tetep pakai ini!"

Jaehyun semakin mengeratkan pelukan tangannya, menutup tubuh Yeri dengan handuk. Sorot matanya yang seperti elang menatap mata Yeri seolah memberi kode bahwa Jaehyun serius dengan ucapannya.

Yeri pun sudah berhenti memberontak dan sejak tadi tubuh mungilnya masih ada dalam rangkulan Jaehyun.

Jadi seperti ini rasanya di peluk dan diperhatikan oleh jaehyun. Setelah sekian lama Yeri mengingkan hal ini tapi baru sekarang ia rasakan. Meskipun Yeri ingin bercerai tapi rasa sayang nya pada Jaehyun masih ada di hati nya.

Detak jantungnya yang berdetak kencang, rasa senang yang tergambar di sudut bibirnya tidak bisa ia sembunyikan. Ingin rasanya Yeri tetap bersama dengan Jaehyun tapi tinggal bersama seseorang yang tidak mencintai nya kembali terasa sangat sakit untuk Yeri.

Andai saja dulu kejadian itu tidak pernah terjadi dan tidak ada saksi mata mungkin sekarang kehidupan Yeri akan baik-baik saja. Air matanya juga tidak akan terlalu sering membanjiri pipinya setiap hari dan Jaehyun juga pasti akan lebih bahagia tanpa mengenal dirinya.

"Ih apaan sih Jung? Kamu ngapain cium-cium?"

Jaehyun kembali mengeratkan pelukan nya, bibirnya menyusuri bahu putih Yeri meninggalkan tanda ungu disana kemudian melepaskan Yeri. Ia tersenyum puas dan kembali duduk di tepi ranjang memandangi Yeri dengan wajah sombongnya.

"Yaudah coba aja pakai baju itu kalau kamu gak malu"

"Apaan sih nyebelin banget!"

Yeri berdecak kesal dan pergi menuju kamar mandi. Ia membanting pintu kamar mandi dengan keras membuat Jaehyun terkekeh puas.

Di dalam kamar mandi Yeri bersandar dibalik pintu. Ia menutup wajah nya dengan kedua tangannya juga tersenyum puas karna salah satu misi nya membuat Jaehyun menyentuhnya berhasil ia lakukan. Yeri akan terus berusaha membuat Jaehyun tergila-gila dengan Yeri lalu disaat itu juga maka Yeri akan berpisah dan meninggalkan Jaehyun.

"Yerima" teriak nyonya Jung yang melihat menantu kesayangan sudah datang bersama dengan putra semata wayangnya. Nyonya Jung berlari kecil dan memeluk Yeri dengan sangat erat. Ntah mengapa nyonya Jung lebih menyayangi Yeri dibanding putranya sendiri Jung Jaehyun.

GENGSIWhere stories live. Discover now