CHAPTER 3

180 33 53
                                    

Refleksi diri memang tidak buruk, tetapi cukup membuat napas tersekat dan dada rasai sesak. Sejak awal Jina sudah menyukai bentuk tubuhnya yang bagus.

Kedua tangan diangkat untuk diteliti, ingat jelas saat itu lengannya kepanasan tersambar api. Dan jari-jemari kini masih utuh. Jika empat bulan bisa disebut dulu, kadang kala Jina membandingkan bentuk-bentuk terkecil dari dirinya dengan Jane Fletcher. Jari yang tidak panjang tetapi tidak juga pendek, langsing dan lentik. Jina memilikinya, hanya kulit tidak mendapatkan perawatan lebih seperti si bahan bandingan. Bila Jane harus berdiet ketat untuk memperoleh postur tubuh ideal, Jina tidak memerlukannya, sebab pekerjaan yang melelahkan pun cukup membuatnya ramping kendati porsi makan lumayan banyak.

Disentuh wajah yang juga terpampang di cermin. Dalam kepala membayangkan rupa itu sebelum api membuatnya hingga menjadi lain. Bersih dan halus, jenis kulit baru dan bahkan Jina merasa jauh lebih bagus ketimbang milik Jane asli. Gaun sutra dijatuhkan dari tubuh hingga luruh menyentuh kaki. Di hadapan sendiri ia tidak merasa malu dalam kegiatan mengobservasi. Payudaranya menonjol lebih kecil ukurannya dari milik Jane. Apa Taehyung Rutledge mengabaikan fakta itu? Ia berputar sedikit melihat ke punggung. Jina tidak memiliki bekas apa-apa di tubuh hingga menyayangkannya.

Jina ingin menangis, tetapi takut akan terdengar, sehingga hanya membungkam wajah dengan kedua telapak tangan. Bagaimana mungkin ....

Menuntut pun akan terlalu riskan. Dan membalas pada Taehyung Rutledge adalah tindakan gegabah. Satu-satunya kesempatan baginya bisa menerima kenyataan ialah bergabung dengan pria itu untuk menghancurkan Jane Fletcher dan kekasihnya yang tega melibatkan ia dalam pertempuran mereka. Jika saja ia mati saat itu ... tetapi ia tidak mati. Taehyung menyelamatkannya kendati pria tersebut sendirilah sang pelaku. Andai saja wajahnya tidak terserang api, tetapi apakah Taehyung Rutledge akan tetap menyelamatkan Kim Jina yang bukan siapa-siapa? Ia sendiri yakin Taehyung tidak sudi direpotkan. Dan bila pria tersebut mengenalinya bukan sebagai Jane, apa ia akan mau menghamburkan uangnya untuk mengembalikan tubuh ini menjadi serupa sekarang. Halus dan bersih. Jina sangat-sangat tidak pernah meyakininya.

Taehyung Rutledge tidak terlihat seperti dermawan.

Kini satu-satunya senjata Jina adalah informasi. Ia banyak memiliki hal-hal kecil mengenai Jane yang bersifat privasi. Dan yakin sekali Taehyung akan mau memakan itu sebagai senjata.

Kakilah yang pertama menyentuh air, sebelum menjatuhkan badan keseluruhan ke dalam bak mandi, hanya leher dan kepala menyembul. Air membuatnya tenang dan berkat aroma sabun pikirannya lebih rileks. Mata memejam. Beberapa menit berlalu ia merasa cukup dan langsung keluar. Tubuh yang meneteskan air membasahi marmer. Jina kembali ke kamar dengan dibebat handuk. Memilih di antara baju-baju dari lemari. Tanpa peduli pada alasan mengapa Taehyung telah menyiapkannya, tangan meraih satu gaun hijau tua berbahan halus. Mirip seperti gaya berpakaian Jane yang telah Jina tahu selama bertahun-tahun.

Jina memakainya dan merasa pas di tubuh. Ia tidak ingin keluar lagi dan bertemu Taehyung dalam penampilan sesegar ini. Riskan sekali bila ingat pria itu bahkan tidak segan menyentuh, biarpun sendiri diam-diam menyukai.

━━━

Hampir pukul enam, kendati tidak menangkap sesuatu yang mempertontonkan kepastian pada malam atau siang, tetapi Jina anggap sekarang telah sore, sehingga sore itu ia merasa harus keluar dari kamar. Ditemui sang pemilik kediaman tengah duduk di bar mini dengan satu botol minuman keras dan ada gelas yang baru diisi. Kaki Jina terayun menghampiri sebagai penyebab bagian bawah gaun membelai kulit paha terasa lembut. Pria tersebut tidak menyadari hingga akhirnya Jina sampai, dan turut duduk di kursi bundar persis pada sisi sebelah kiri yang longgar. Observasinya tidak lagi timbulkan cemas berlebih, ia menangkap kesan ketertarikan pria itu yang ditunjukkan dari matanya menatap. Dan Jina sendiri telah terkesan pada penampilan Taehyung Rutledge untuk kedua kali.

𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭Where stories live. Discover now