02 - Kantin

646 9 0
                                    

PELAJARAN Matematika pasti akan seru kalau diajarin sama guru semacam Kylie Jenner atau Cha Eun-Woo. Dijamin semua murid semangat belajar, apalagi kalau metode pengajarannya menyenangkan. Seperti 1 jam pelajaran pertama membahas materi, dan jam berikutnya free class.

Lah ini? Boro-boro sekelas sama Kylie atau Cha Eun-Woo. Aduh! Yang ada malah Ibu guru yang make-up nya tebal dan kerjaannya marah-marah. Mana kalau lagi marah serem banget, kayak setan.

Dia lagi ngajarin anak SMA atau lagi ada tugas razia sih? Kan jadi males setiap ikut pelajaran. Bukannya tambah pinter, eh malah makin budek.

"Baik anak-anak, saya mau adain ujian aja hari ini, seharusnya kan kalian ujian besok. Sisa jam pelajaran saya tinggal 40 menit. Saya bikin mudah saja, hanya 40 nomor. 35 nomor pilihan ganda, sisanya essai," ucap Bu Dayu dengan tenangnya.

Ia tak sadar, ucapannya membuat semua anak semakin benci pada dirinya.

"ANJIRRR! Gak bisa gitu lah Bu, lagian mana ada 40 nomor mudah coba?!" kata Maya dengan cemberut.

"Kasihan dong Bu sama kita, buat PR aja ya, Bu."

"Bu, tega banget dah. Saya juga punya perasaan Bu, meskipun dia gak pernah balas perasaan saya."

"Gak pernah ngajar di kelas, sekalinya ngajar langsung ujian. Mana soalnya gak ngotak banget," ucap Tobi sambil mendelik ke arah Bu Dayu.

"Diam semuanya!!!"

"Aduuuh, Ibu jangan galak, ngelawak aja," timpal Reyhan.

Reyhan ini, otaknya tertutup plastik kali ya. Gak ada sopan-sopannya. Bukan hanya Reyhan sih, semua anak di kelas 12 IPA 2 memang gak ada sopannya.

"BISA GILA GUE!" Nah, kalau siswa bar-bar kayak gini, tak lain dan tak bukan adalah Fathir.

"SISA WAKTU TINGGAL 30 MENIT LAGI! KERJAKAN SEKARANG!" ucap Bu Dayu setelah selesai menuliskan soal di papan.

Dengan kesal, para murid mulai mengerjakan ujian Matematika yang dadakan itu. Kalau dadakan begini, dapet nilai berapa mereka?

"Ndre, Andre!" panggil Reyhan dengan suara pelan.

"Apaan?" ucap Andre yang sedang serius mengerjakan soal.

"Bagi contekan napa! Mana ada persiapan gue bikin contekan kalo dadakan kayak gini."

"Gue aja gak nyontek. Makanya otak encer dong kayak gue," balas Andre dengan bangga.

"Halah belagu, kayak lo nggak pernah nyontek aja," tukas Reyhan berkilah.

Pada saat siswa lain dilanda stress bahkan gangguan mental karena memikirkan nilai, seorang laki-laki yang memakai hoodie berwarna abu-abu justru menelungkupkan kepala di atas meja. Sudah selesai? Tentu saja!

"Var, bagi jawaban dong. Lo, kan, pinternya kebangetan, bantuin gue napa," bujuk Reyhan yang lembar jawabannya masih belum terisi.

Tanpa pikir panjang, Alvaro memberikan lembar jawabannya kepada Reyhan.

Bukan Alvaro namanya kalau tidak loyal pada temannya sendiri. Salah satu alasan mengapa banyak orang suka berteman dengannya, selain solid, dia juga tidak pelit.

Tak membutuhkan waktu lama, ketiga laki-laki itu menyerahkan lembar jawaban pada Gama, selaku ketua kelas. Bertepatan dengan bel istirahat berbunyi.

Alvaro, Andre, dan Reyhan baru saja keluar dari kelas. Mereka hendak menuju kantin, namun saat keluar dari kelas, ketiganya dikejutkan oleh Kirana yang sudah menunggu di depan kelas.

"Lo ngagetin gue aja," ucap Andre.

"Hehehe, maaf." Kata Kirana sambil tersenyum canggung lalu mengalihkan pandangannya ke arah Alvaro.

"Siang Varo, gimana tadi belajarnya? Lancar gak?" tanya Kirana.

Alvaro hanya diam dan meninggalkan Kirana.

"Varo tungguin ihh! Kebiasaan deh suka ninggalin terus." Kirana berlari mengejar Alvaro yang terus saja berjalan dengan santai. Sementara Andre dan Reyhan mengikuti dari belakang.

Alvaro mempercepat langkahnya, ia sangat malu sekarang. Semua murid memperhatikan dirinya dan Kirana sejak tadi. Sementara Kirana tidak peduli dengan pandangan orang-orang, yang penting ia bisa bersama dengan Alvaro. 

"Varo kok cepet amat sih jalannya, pelan-pelan aja napa, susah Ran ngejarnya."

Alvaro tidak menjawab, ia semakin mempercepat langkahnya menuju kantin.

Kirana yang merasa tidak bisa menyamakan langkahnya dengan Alvaro, hanya berjalan pelan di belakang. Tapi itu hanya sebentar, karena detik berikutnya Kirana berlari mengejar Alvaro yang berada di tempat stand bakso Mang Cecep.

Alvaro langsung mencari tempat duduk yang kosong setelah memesan semangkuk bakso. Kirana tersenyum senang, ia kemudian mengambil posisi di depan Alvaro.

"Loh Ran, lo ngapain di sini?" tanya Andre.

"Nungguin Varo makan, hehehe."

"Lo belum move on juga Ran? Udah Ran, mending lo nyerah aja, ini anak gak bakal bisa lo taklukkan. Gunung es dia," sahut Reyhan.

Kirana terkekeh. "Nggak apa-apa, Ran yakin, suatu saat nanti es nya akan mencair."

"Ya, gue cuma bisa doain aja."

"Kalau gitu Ran pesen makanan dulu ya, Andre tolong jagain tempat duduknya." Kirana kemudian beranjak dari sana dan memesan nasi goreng kesukaannya, tentu saja dengan minuman favoritnya.

Setelah selesai memesan, Kirana berniat kembali ke meja Alvaro. Namun saat ia berbalik, kakinya sengaja disandung oleh seseorang hingga membuat Kirana tersungkur di lantai.

Makanan yang ia bawa berserakan. Semua orang yang ada di kantin melihat kejadian itu, tak terkecuali Alvaro, Andre, dan Reyhan.

Andre segera berjalan menghampiri Kirana, membantunya berdiri. "Ran, lo gak apa-apa?"

"Kayaknya ada yang sengaja bikin dia jatuh," ucap Reyhan pada Alvaro. Namun Alvaro tidak peduli, ia kembali menyantap makanannya tanpa menghiraukan keadaan.

"Lutut lo merah, yakin gak apa-apa?" tanya Andre.

Kirana tidak peduli akan lututnya, ia memandang sendu nasi goreng yang berserakan di lantai. Padahal itu pas untuk belanjanya sehari ini saja, Kirana tidak punya uang lagi. Tapi terlebih dari itu, ia memandang Alvaro yang tengah menyeruput minumannya.

"Varo lihat Ran jatuh gak?" tanya Kirana sendu.

"Kalau dia punya mata, dia pasti lihat."

Tanpa membalas perkataan Andre, Kirana langsung mendekat pada Alvaro.

"Varo lihat Ran jatuh ya? Jangan di ingat ya, itu tadi yang jatuh bukan Ran. Harus lupain, Ran malu pokoknya, jangan di ingat!"

Setelah mengatakan itu, Kirana langsung berbalik pergi. Ia tidak bisa berlama-lama di sana lagi, dia sangat malu.

• • • • •

TBC!

Jangan lupa vote comment!😘

MY CHILDISH GIRL (ON GOING)Where stories live. Discover now