09 - Sosok Asing

470 17 0
                                    

Kindly vote and comment before u read the story😍✨

Oiya, kalo chapter ini rame, next update aku langsung double up aka 2 chapters😘 mau gaa? spesial buat tahun baru:D

Makasih banyak buat yang udh nunggu cerita ini❤️ selamat membaca!!

• • • • •

PELAJARAN Sejarah masih berlangsung di kelas 11 IPS 1. Kelas Kirana. Sebenarnya kelas itu sangat berisik setiap Alan dan teman-temannya sedang berulah. Tapi, hari ini Alan tidak masuk sekolah karena sakit. Apalagi ketiga temannya juga ikut membolos dengan alasan sakit. Padahal aslinya mereka hanya malas untuk menerima pelajaran hari ini.

Kirana sangat bersyukur karena hari ini mereka tidak masuk. Kenapa ia bersyukur? Karena hari-harinya menjadi tenang tanpa gangguan dari sekelompok penyamun itu. Melihat mereka benar-benar membuat Kirana muak.

Kirana memilih duduk di kursi paling belakang dekat jendela agar bisa melihat pemandangan luar. Ah, lebih tepatnya memandang Alvaro.

Teman-temannya sedang asyik mendengarkan dongeng dari Pak Joko, sementara Kirana justru asyik mencoret-coret buku tulisnya. Dia sama sekali tidak memperhatikan pelajaran.

Mau bolos tidak ada temannya, mau ghibah takut dosa, mau jahil tapi males. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke toilet.

Kirana mengangkat tangan.

"Iya ada apa?" tanya Pak Joko.

"Izin ke toilet, Pak, sakit perut."

"Iya sudah sana."

Setelah mendapat izin, Kirana berlari menuju ke toilet. Kirana sedikit merasa lega, dan bisa menuntaskan hajatnya dengan aman dan nyaman.

Setelah selesai, gadis itu menatap jam di pergelangan tangannya. Tinggal lima menit lagi bel istirahat akan berbunyi, ia memutuskan untuk pergi ke kantin.

Kirana berjalan ke salah satu stand dan memesan makanan favoritnya. "Mbak Naning, aku pesen nasi goreng, sama es teh manis, ya."

"Siap, Mbak Ran. Sebentar, ya."

Suasana kantin memang tampak sepi mengingat ini masih jam belajar, hanya beberapa siswa saja yang berada di kantin dan itu hanya di dominasi oleh anak IPS saja termasuk dirinya.

Ngomong-ngomong masalah kantin, Kirana kembali mengingat kejadian yang membuat dia jadi malu dihadapan Alvaro. Gadis itu juga tidak bertemu lagi dengan Bunga, Billa, dan Clara, yang pernah mengganggu nya.

Setelah mendapatkan pesanannya, Kirana memutuskan untuk mencari meja kosong, lalu duduk di sana. Tak lama kemudian, bel istirahat berbunyi. Kantin yang tadinya sepi kini menjadi riuh.

Semua murid SMA Wirabangsa berbondong-bondong pergi ke kantin untuk memanjakan perut mereka. Termasuk Alvaro dan kedua sahabatnya.

"Pagi Ran, sendirian aja lo?" Kirana mendongak saat Reyhan menyapanya. Lelaki itu tidak datang sendiri, melainkan bersama Andre dan Alvaro.

"Iya," balas Kirana malas sambil melanjutkan makannya tanpa menghiraukan cowok di hadapannya.

"Ayo, cabut! Kita cari meja lain," ajak Alvaro pada kedua sahabatnya.

"Lo gak liat meja lain udah penuh?" jawab Reyhan. Dia langsung duduk tanpa menunggu jawaban Kirana.

"Iya, mending kita di sini aja," tambah Andre yang membuat Alvaro mendengkus. Akhirnya mau tak mau ia pun mengikuti sahabatnya.

Perhatian Kirana teralihkan kepada tiga cowok yang tiba-tiba datang, lalu duduk bergabung bersamanya. Persis seperti jelangkung.

"Kalian berdua mau pesen apa? Biar gue yang pesenin," kata Andre.

MY CHILDISH GIRL (ON GOING)Where stories live. Discover now