14 - Sakit

445 10 0
                                    

anjaY update juga akhirnya🤩

minta pendapat kalian tentang cerita ini dong. ofc tentang isinya ya, jgn bahas aku lama update🙃

sabar dan nikmatin aja dulu alurnya, oke?

• • • • •

KIRANA mengepalkan tangannya dengan erat. Hari ini kelasnya mendapatkan pelajaran olahraga yang sama dengan Alvaro. Hanya saja Kirana tidak ikut, sehingga membuatnya harus duduk di pinggir lapangan menyaksikan teman-temannya.

Di lapangan terlihat jelas Alvaro tengah mengajarkan perempuan yang bahkan hingga kini Kirana tidak tahu namanya. Lebih tepatnya, ia tidak mau tahu.

Sakit, itulah yang dirasakan Kirana. Ia merasa dipermainkan oleh perasaannya sendiri. Melihat Alvaro bersikap hangat ke orang lain membuat hatinya bergetar hebat, terlebih lagi orang itu akan dijodohkan dengannya.

Kirana memutuskan untuk segera pergi dari sana, ia tak cukup kuat untuk melihat pemandangan yang menyakitkan hati nya.

Baru saja Kirana hendak pergi meninggalkan lapangan, namun mendadak kepalanya terasa sangat sakit. Air mineral yang tadi ia bawa terjatuh begitu saja.

"Arghhhh!"

"KIRANAA!!!"

Seseorang berteriak dari lapangan membuat semua pandangan teralihkan ke arah Kirana. Tak terkecuali Alvaro. Laki-laki itu tampak terkejut melihat Kirana yang terduduk sambil memegangi kepalanya.

Semua orang berlari mendekatinya, namun Alvaro tetap diam. Sementara Andre dan Reyhan sudah terlebih dahulu tiba di tempat Kirana.

"Ran lo gak apa-apa? Lo pucet banget."

"Ayo ke UKS."

Reyhan membantu Kirana berdiri, namun Kirana tidak bisa, lututnya melemah. Napasnya tersengal-sengal.

Andre berdecak, ia segera menggendong Kirana seperti dulu Alvaro lakukan dan membawa perempuan itu ke UKS.

Setelah mendapatkan pertolongan pertama, Andre segera keluar dari UKS dan mencari Alvaro.

Sementara Kirana yang sudah merasa sedikit baikan, hanya bisa melihat Andre keluar.

Kirana tersenyum kecut, tadi ia berharap Alvaro yang akan membantunya, tapi melihat Alvaro yang hanya diam saja saat ia kesakitan, membuat Kirana yakin, Alvaro tidak pernah menyukainya.

"Lo gak apa-apa, Ran?" tanya Reyhan yang sejak tadi duduk di sebelahnya.

"Ah... iya gak apa-apa."

"Lo kenapa? Lo sakit? Sakit apa?" tanya Reyhan beruntun.

"Nggak kok, Ran tadi cuma pusing aja, soalnya cahaya mataharinya terik banget."

"Ya udah kalau gitu, gue keluar dulu ya. Kalau ada apa-apa telepon gue atau Andre, jangan Alvaro," titah Reyhan.

Kirana tersenyum dan mengangguk. "Makasih ya."

Reyhan hanya membalas dengan senyuman dan anggukan kecil, kemudian berlalu pergi meninggalkan Kirana sendirian di UKS.

• • • • •

Jam istirahat pun tiba, Kirana hendak pergi ke kelas namun tubuhnya masih lemas, tapi Kirana tidak ingin di UKS. Tidak ada orang yang menjaganya di sana, ia sendiri.

Kirana memaksa untuk bangun, setidaknya ia ingin membeli makanan, ia sangat lapar.

Kirana berjalan dengan pelan. Di tengah koridor ia melihat Alvaro dengan seorang perempuan, tertawa dan bercanda bersama. Itu pertama kalinya Kirana melihat tawa Alvaro yang begitu lepas.

Sakit, itulah yang dirasakan Kirana. Saking sakitnya ia tidak bisa menahan air matanya lagi. Melihat Alvaro membuat seluruh dunianya melemah.

Kirana berusaha melewati Alvaro tanpa menatap laki-laki itu. Tapi tanpa Kirana duga, laki-laki itu menatapnya terus.

"Hei."

Kirana membeku. Ia berbalik.

"Ini aku ada roti, kamu belum makan, kan? Kamu sejak tadi ada di UKS. Udah gak apa-apa?" tanya perempuan itu sambil menyodorkan sebuah roti.

Kirana menatap Alvaro yang hanya diam melihat dari jauh. Kirana hendak menolak, tapi tatapan perempuan itu tampak tulus.

"Namaku Sarah Agnesia Dakota, panggil aja Sarah, salam kenal ya."

Perempuan itu kemudian pergi begitu saja. Kirana tidak tahu, ia memberi roti itu karena ingin berteman atau hanya mengasihaninya saja.

Kemudian disusul Alvaro yang sedari tadi hanya menyimak obrolan mereka tanpa berniat ikut campur. Sebelum pergi, laki-laki itu sempat menatap Kirana sekilas. Hanya sekilas, tanpa mau repot-repot menoleh atau menanyakan keadaan nya.

Kirana yang melihat itu hanya bisa meremas roknya. Sakit hati, rasa dikhinati, semua berkumpul memenuhi rongga dadanya.

Kenapa Kirana masih belum bisa melupakan Alvaro? Kenapa mencintai orang sesakit ini? Apa orang-orang juga merasakan seperti itu?

• • • • •

jangan lupa vote comment!!

update kapan lagii?!?!😋

MY CHILDISH GIRL (ON GOING)Where stories live. Discover now