12 - Manipulatif

477 9 0
                                    

Hola, sweetieee! Aku kembali. Gimana kabar kalian?? Baik dong, pastinya.

masih setia dengan cerita ini kan? harus yaa, karena aku udah persiapkan chapter-chapter seru untuk ke depannya😋

tetap dukung cerita ini sampai tamat ya! jangan lupa menekan tanda bintang dipojok kiri bawah!!⭐⭐⭐

enjoy guys, happy reading!🥰❤️

• • • • •

JIKA dihitung, sepertinya ini sudah seminggu semenjak Alvaro menerima pesan dari Mr. Jevan itu. Dan seperti yang bisa kalian pikirkan, selama itu juga Alvaro tidak membalas pesan dari Mr. Jevan lagi. Tapi sialnya kalau tidak dibalas, pria itu bisa bertindak lebih manipulatif dari ini.

Lelaki berwajah tampan itu sudah memikirkan apa saja yang setidaknya akan mencegah sesuatu yang tidak ia inginkan terjadi. Dia tahu ada banyak bahaya yang akan mengancam keselamatan semua orang, apalagi orang terdekatnya.

Dan soal menjauhi Kirana, itu juga salah satu rencananya. Karena sudah dipastikan, jika gadis itu masih terus berada di dekatnya, itu akan membahayakan keselamatannya.

TING!

Handphone-nya berdering. Lelaki itu dengan cepat membuka handphone-nya dan melihat pesan yang baru saja masuk.

Mr. Jevan Adibroto:
Nanti malam temui saya di mansion Dakota. Jika kamu tidak datang, kamu tau sendiri akibatnya.
read.

Seperti biasa, respon laki-laki itu hanya diam dan lebih memilih memejamkan matanya, berusaha meredam amarah yang ada di dalam hatinya.

Kali ini, hati dan pikirannya bertolak belakang. Sehingga Alvaro masih bingung antara harus menerima, atau tidak.

"DAMN IT!!"

Laki-laki itu mengacak rambutnya kasar sambil menjatuhkan tubuhnya pada sofa yang ada di kamarnya. Menghela napas panjang seolah beban hidupnya lah yang paling berat. Bahkan angin yang bertiup semilir tak mampu mendinginkan pikirannya.

Alvaro tahu betul sifat dan watak pria itu. Licik, angkuh, dan suka seenaknya sendiri. Dia ingin sekali menentang keputusan Mr. Jevan, tapi ia teringat akan nasib perusahaan dan karyawan Papanya.

Cukup lama ia bergelut dengan pikirannya. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengikuti kata hatinya, yaitu mendatangi mansion Dakota.

Tanpa menunggu lama lagi, ia pun bangkit dari sofa, lalu mengambil jaketnya dan berjalan keluar menuju garasi rumahnya, mengeluarkan motor sport berwarna hitam yang ia miliki. Dengan helm full face yang telah terpasang sempurna di kepalanya, Alvaro segera menyalakan mesin motor dan melaju menyusuri jalan raya.

• • • • •

• • • • •

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MY CHILDISH GIRL (ON GOING)Where stories live. Discover now