4. Neo mau pulang!

1.9K 159 0
                                    

...Happy Reading...

Arga meliburkan diri tetapi tidak juga karena Arga mengerjakannya di dalam kamarnya, Arga yang sibuknya level max terpaksa meliburkan diri sebab demam Neo semakin tinggi, ditambah Mbak Asih tidak bisa bekerja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arga meliburkan diri tetapi tidak juga karena Arga mengerjakannya di dalam kamarnya, Arga yang sibuknya level max terpaksa meliburkan diri sebab demam Neo semakin tinggi, ditambah Mbak Asih tidak bisa bekerja.

"Yayah, kepalanya Neo muter-muter hiks.." Arga mengusap punggung kecil Neo yang ia gendong menggunakan selembar kain panjang.

"Makan, nanti pusingnya hilang." Ucapan Arga tidak meruntuhkan pendirian Neo yang kukuh tidak mau makan, bahkan sudah lewat 2 jam bubur ayam yang tadinya hangat sekarang menjadi dingin dan masih utuh.

"Pait yayah, Neo ndak suka." Arga menghela nafas berat. Memang bukan pertama kalinya merawat Neo yang terserang demam, tetapi tetap saja tidak mudah mengurus remaja yamg bersikap anak kecil.

"Makan!" Arga yang diambang kesabaran membuka paksa mulut Neo dengan menekan kedua pipi Neo sampai terbuka kecil.

"Yayah, no.. hiks.. hmp.."

"Kunyah Neo!" Neo menggeleng dengan mulut yang penuh bubur.

"Uek.. yayah.. hua.. hua.." Arga gelagapan saat Neo memuntahkan makanan yang ia makan. Mengambil tisu dan membersihkan makanan yang bercecer di mulut serta kerah pakaian yang Neo kenakan.

"Yayah hiks.. nakal." Arga lagi-lagi menghela napas berat, tetapi tangannya setia mengusap punggung Neo yang sesenggukan.

"Neo ndak mau mam hiks.. yayah nakal.. hiks.. hiks.. hiks.. yayah pusing.. hiks.."

"Nanti kalo Neo nggak makan pusingnya nggak pergi." 
Neo sesenggukan menelusupkan kepalanya ke dada bidang Arga.

"Tapi hiks.. tapi.. hiks.. pait hiks.. Neo no, ndak suka hiks.." Arga sekali lagi menghela napas tetapi kali ini lebih panjang.

"Neo, makan! Kalo nggak mau ayah tinggalin Neo di sini sendirian." Neo yang mendengar ancaman Arga kembali menangis kencang sembari tangan kurusnya memuku-mukul dada Arga.

"Hua..yayah jangan tinggalin Neoo.. hua.. yayah harus sama Neo! Hiks.. nggg." Arga hanya berdeham menjawab ucapan remaja pucat yang sedang ia gendong.

"Hiks.. yayah Neo mam, janji hiks.. ndak tinggalin! Hiks.."

"Janji."

Neo dengan enggan dan sesekali sesenggukan memakan bubur dengan toping ayam suir.

"Yayah, susu." Arga tidak menjawab tetapi kakinya tetap melangkah ke arah dapur.

"Yayah pake dot, Neo mau!"

Kenapa Harus Neo?Where stories live. Discover now