18. Neo anak baik

2K 194 13
                                    

...Happy Reading...

"Bang lo ninggalin Neo di tengah jalan, lo mikir ngak sih?" Ares memijat pelipisnya mendengar yang selalu menyalahkannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bang lo ninggalin Neo di tengah jalan, lo mikir ngak sih?" Ares memijat pelipisnya mendengar yang selalu menyalahkannya.

"Ray cukup." Ray terhenti, sore tadi dokter memperbolehkan mereka pulang dan malamnya Ray secara pribadi menemui Ares di kamarnya.

Ares menatap Ray remeh, "berkaca Ray, lo marah hanya karena gelas pecah. Abang juga punya alasan Ray, lebih baik keluar dan istirahatlah."

Ray terdiam, skakmat. Ray berbalik meninggalkan Ares yang termenung.

'Kenapa?' Itu yang sendari kemari ia tanyakan.

Sedangkan di sisi Neo ia sekarang tengah digendong bak anak bayi oleh Arga, saat pulang dari rumah sakit ia9 memang masih demam agar tidak bertambah parah akhirnya menggunakan mobil.

Si kembar dan Rian memang sempat pulang dan balik ke rumah sakin menggunakan mobil Rian, tentunya saja bukan Rian yang menyetir melainkan sopir yang bekerja untuk om dan tantenya.

"Yayah, Neo sayang yayah." Neo mengeratkan pelukannya, walau sudah di perbolehkan untuk pulang saat ini keadaan Neo belum membaik hanya saja demamnya sedikit turun.

"Yayah, adek udah sayang Neo." Arga terdiam.

"Tidurlah." Neo menatap manik gelap Arga dari bawah selanjutnya ia membenamkan mukanya ke perut Arga hingga beberapa saat terdengar dengkuran halus.

"Aku tidak bisa, mereka terlalu mirip."

Arga membaringkan Neo di kasurnya dan beberapa menit kemudian melangkah menjauhi kamar yang dipenuhi warna hijau serta karakter katak.

Hoam.. Neo terbangun dan berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka, memang hari ini Neo bangun lebih pagi jika biasanya pukul enam, hari ini jarum jam di angka lima Neo sudah bangun.

"Hoam.. Neo sekarang sekolah tapi dirumah, Neo mau bareng adek. Kan adek udah sayang Neo." Neo tersenyum cerah di depan cermin berbentuk persegi saat remaja itu mengingat akan hubungannya dengan Ray.

Walau ia tidak mengerti atas perubahan Ray yang sangat drastis karena apa tapi Neo sangat bahagia.

"Neo mau bangunin adek!" Neo semangat bahkan tangannya yang mengepal terangkat.

Langkah kaki itu berjalan cepat ke arah pintu kayu yang di cat abu-abu gelap.

"ADEK.. ADEK AYO BANGUN!"

Dug..
Dug..
Dug..

Pintu diketuk terlampau keras karena ini pertama kalinya Neo berani membangunkan Ray, pernah dulu ia mengetuk pintu kayu ini dan berakhir Ray yang mendorong tubuh tubuh kurus itu hingga terjatuh, tapi itu dulu.

"Ada apa?" Mata setengah terbuka terpampang di wajah Ray yang masih terlihat mengantuk.

"Adek ayo kebawah!" Ray mengangguk mamun kembali kedalam tanpa berbicara membuat Neo kembali marah padanya padahal Ray hanya mencuci mukanya.

Kenapa Harus Neo?Where stories live. Discover now