15. istirahat sudah berakhir

1.8K 174 5
                                    

...Happy Reading...

Malam ini sangat mendukung untuk kegiatan lima orang remaja yang akan mengadakan pesta kecil, dibawah langit gelap yang penuh bintang dengan bulan sabit sebagai titik pusat karena tepat di tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini sangat mendukung untuk kegiatan lima orang remaja yang akan mengadakan pesta kecil, dibawah langit gelap yang penuh bintang dengan bulan sabit sebagai titik pusat karena tepat di tengah.

"Ju, jangan ampe gosong."

"Ray, jam berapa sekarang?"

"Ji balik dagingnya."

"Cil, jangan deket-deket jadi sate nanti."

Suasana terasa hangat, untuk pertama kalinya Neo berada di situasi ini dan ini menyenangkan ia tidak ingin berakhir terlalu cepat.

"Juju juga deket-deket." Juan sudah menerima nama panggilan dari Neo sepenuhnya, tak ada lagi kata terpaksa.

Anggap saja panggilan khusus dari Neo.

"Ya kan gw yang jagain bagian sini." Neo menatap ayam bakar yang berada di piring tak jauh darinya, daging ayam yang terlihat gelap membuat selera makan akan hilang.

"Itu kan yang awal, tadi belum tau caranya. Liat!" Neo mengintip daging ayam yang tengah dibakar di atas alat pemanggang.

"Cil, lo sama Jian aja dah di dapur." Neo mengangguk dan segera berlari tapi naasnya ia menabrak remaja yang hari ini terlihat lebih banyak diam, Neo menatap takut-takut Ray yang kini menatap pakaiannya yang terlumuri saos.

"Sialan!" Ray berbalik ke arah villa setelah menatap tajam Neo, sedangkan Neo terdiam di tempat.

Ray berjalan ke arah Neo dengan kaus yang berbeda, Neo melangkah mundur saat Ray tepat berdiri didepannya.

"Adek maaf, tadi Neo ndak sengaja. Kakinya Neo yang lari."
Ray menarik tangan Neo yang membuat tangan yang saling bertaut terlepas.

Buk.. sebuah bungkusan plastik hitam berada di tangan Neo.

"Ganti." Neo mengedipkan matanya berkali-kali, hei bicaralah yang banyak remaja berjiwa anak kecil mana paham.

"Neo?" Ray hanya berdeham setelahnya berlalu dari tempat mereka berdiri.

"Adek kenapa? Apa marah?" Neo menatap bungkusan hitam di tangannya. Karna yang memberinya sang adik tentu Neo senang sekali, racun pun akan Neo terima mungkin.

"Uoah.. ini apa?" Neo mengambil s3gumpal kain di dalamnya.

Piyama hijau berada di tangannya, bahannya lembut seperti selimut, akan hangat jika dipakai. Sangat pas ukurannya jika Neo yang memakai apalagi terdapat tudung dengan mata katak yang timbul.

"Ini buat Neo, dari adek?" Neo menatap tidak percaya bahkan mulutnya membuka.

"Bener?" Neo meraba kain lembut itu.

Kenapa Harus Neo?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang