Neo itu berbeda, hati Neo akan selalu menjadi hati anak kecil. Penuh kejujuran di dunia yang luas ini.
Saat berusia 5 tahun perkembangan saraf otak Neo melambat. Dan di diagnosis mengalami disabilitas intelektual.
Mereka yang disekeliling Neo hanya...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Rian," Rian menoleh mendengar Neo memanggilnya, mendapati Neo yang menunduk sembari memainkan lmbaran uang Rian hanya diam menunggu kelanjutan dari ucapan Neo.
"Kata yayah Neo ndak boleh pegang uang, nanti hilang ndak bisa beli-beli." Neo menyodorkan semua lembaran uang yang Ray beri ke arah Rian dan diterima dengan baik.
"Gw pegang." Neo tersenyum, melihat remaja di sampingnya tersenyum Rian dengan cepat menggandeng Neo dan menariknya ke stand makanan. Sebenarnya ada tempat makan khusus pengunjung yang tak kalah dari restoran bintang lima, selain tempat makan juga di sediakan stand-stand makanan ringan, minuman dan pernak-pernik lainnya.
"Lo mau apa?" Rian bertanya saat Neo hanya berdiri diam, matanya memandang sekeliling dengan binar seakan ia orang yang paling bahagia.
"Nggak bakal abis, yang lain udah ada pesen liat!" Rian menunjukan ponselnya yang menampilkan percakapan lewat apk berlogo hijau.
"Ay- am ge- prek, se- a- food." Neo mengeja setiap kata yang ditampilkan di layar ponsel.
"Ya, kan?" Neo mengangguk.
"Adek apa?"
"Seafood." Jawaban singkat keluar dari mulut Rian.
"Neo juga mau kaya adek yang seafood." Rian hanya mengangguk sembari menyimpan ponselnya di saku.
"Lo nggak mau cemilan?" Neo terdiam dengan mempertimbangkan pertanyaan Rian, berfikir hampir satu menit akhirnya Neo mengangguk.
"Ayo!" Rian menggandeng Neo layaknya anak kecil yang akan tersesat jika dibiarkan berjalan sendiri.
...
Ceklek..
Suara pintu dibuka membuat dua remaja kembar yang tengah asik bermain game menoleh ke arah pintu yang terbuka menampilkan Neo dan Rian dengan kantung keresek di tangan masing-masing.
Juan dan Jian yang sempat mempause game kembali melanjutkannya, sementara Neo berdiri di belakang Rian.
"Yan, lo bangunin Ray dulu gw lagi sibuk. Satu lagi, makannya di sini aja." Rian memutar bola matanya malas mendengar perintah Juan tapi tak ayal Rian menurutinya.
