14. Rain, siapa?

1.7K 185 7
                                    

...Happy Reading...

Jam 2 siang terasa sangat panas dan gerah walau dipenuhi hutan pinus yang tumbuh mengeliling villa dan juga yang sengaja ditanam di dalam

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Jam 2 siang terasa sangat panas dan gerah walau dipenuhi hutan pinus yang tumbuh mengeliling villa dan juga yang sengaja ditanam di dalam. Di berbagai sudut bahkan disediakan beberapa tempat berteduh yang cukup untuk beberapa orang.

Saat ini Neo tengah asik dengan kameranya hanya menggunakan kaos dalam putih dengan celana abu-abu yang seluruhnya milik Juan walau akan sangat oversize di tubuh Neo.

Neo berlarian kesana-kemari mengelilingi belakang villa sedangkan Jian dan Rian membeli cemilan yang habis dalam semalam, hanya ada Juan yang tengah tertidur di gazebo atas padahal Juan diperintah untuk mengawasi Neo nyatanya berakhir ke alam mimpi.

Mengawasi remaja dengan jiwa anak kecil sangat melelahkan walaupun kadang mengasikan.

Dan untuk Ray, ia tengah berendam di kamar mandi sudah lebih dari sejam entah apa yang remaja itu lakukan, apakah kulit tubuhnya tidak mengkerut.

Kembali ke Neo mata bulat itu tanpa sengaja melihat keran air dengan selang panjang yang tersambung di pojok halaman belakang, sedikit tertutup oleh semak-semak.

"Neo mau main air, tapi harus izin." Neo berlari menuju tempat dimana Juan tengah tertidur nyaman.

"Juju, air.. air.. Neo mau air, itu disana air." Neo mengoyangkan tubuh Juan dengan tak berperikeJuanan.

"Hm.. apa sih Cil, tidur sana." Juan membelakangi Neo yang menatapnya kesal.

"JUJU.. BANGUN.. IHH NEO MAU MAIN AIR!" Juan dengan ogah-ogahan mendudukan diri dengan mata yang setengah tertutup menatap Neo yang tengah tersungu.

"Iya, sono-sono. Main dah tuh gw mau tidur." Neo tersenyum cerah dan mulai turun ke bawah meninggalkan Juan yang kembali tertidur bahkan air liurnya menetes dan suara dengkuran yang terdengar keras karena saking nyenyaknya.

Tidak terasa 3 jam berlalu sedangkan Neo masih asik dengan dunianya sendiri.

"JUAN.. LO DIAMANA HAH?! INI KENAPA ADA TUYUL YANG MASUK KE VILLA?!" Juan segera bangun saat mendengar suara mengelegar yang berasal dari kembarannya.

"Apaan sih- EH ANJAY.. LO CULIK ANAK SIAPA JI?!" Juan yang baru terbangun bahkan matanya masih segaris itu mendadak terbuka sempurna saat melihat seonggok manusia yang penuh lumpur tengah tersenyum dengan air yang dibiarkan mengucur dari selang.

"Apa yang terjadi, Neo." Rian bertanya tanpa menghiraukan dua manusia aneh yang kini berdebat tentang 'Tuyul yang masuk dan bocah yang diculik' ia merasa hanya dirinya yang normal disini.

Kenapa Harus Neo?Onde histórias criam vida. Descubra agora